Selepas adegan menegangkan tadi. Sekarang Yozaka berada di rumah oma. Di temani dengan tv yang menyala serta kue makaron yang berjejeran di hadapan.
Yozaka masih deg-degan memikirkan Max. Bagaimana tidak? Dulu Yozaka melihat dengan mata kepala sendiri. Seperti apa tersiksanya Max ketika ia pergi.
Seberapa hancurnya Max ketika tidak bisa lagi melihat Yozaka.
Max yang menjalani hari-harinya dengan berat. Tiap malam selalu memeluk foto Yozaka berharap Yozaka akan datang ke mimpinya.Yozaka tidak menyangka akan ada yang mencintai dirinya begitu dalam. Yozaka tidak menyangka bahwa Max menyimpan perasaan luar biasa itu.
Andai Saja dirinya tau, mungkin dia tidak mengira ucapan Max dahulu adalah omong kosong.
Setiap hari peringatan kematian Yozaka. Max akan menjadi orang yang paling gila. Mengamuk kesetanan kemudian setelahnya akan ke makam Yozaka membawakan mawar hijau.
Bunga kesukaan Yozaka mawar hijau dan putih.
Max akan selalu dejavu setiap melihat perempuan berbaju hijau.
Hari demi hari Max jalani tanpa tujuan hidup. Yang Yozaka sayangkan mengapa Max susah untuk menerima orang lain. Yozaka ingin Max bahagia walau tanpa dirinya.
"Semua akan ada timbal baliknya"
tiba-tiba suara itu masuk ke dalam pikiran Yozaka. Yozaka menghela napas panjang. Ia tau konsekuensi perbuatannya.
"Yoza ayo kita ke rumah teman oma" ucap oma kemudian menggandeng tangan Yozaka.
"Bukannya kita mau jalan-jalan oma?"
"Nah ini kan jalan ke rumah teman oma"
"Bukan ke mall gitu atau ke taman atau ke mana-mana gitu?"
"Kamu mau buat pinggang oma patah ya? Oma enggak sanggup mau jalan jauh-jauh. Lagian rumah teman oma itu bagus kamu bisa main sepuasnya di sana"
"Rumah oma paling bagus kok"
Rumah oma ini adalah rumah kesukaan Yozaka. Rumah 2 tingkat yang setiap tingkatnya memiliki 10 kamar. Luas memang karena disinilah tempat berkumpulnya keluarga besar Yozaka jika merayakan hari-hari besar. Di tambah halamannya yang luas penuh dengan tanaman hijau.
Bahkan di dalam rumah di sudut sudut ruangan bukannya menyimpan barang-barang berharga seperti guci. Oma lebih memilih menyimpan tanaman.
Atap rumah oma juga memiliki taman sehingga sangat enak untuk menikmati pemandangan dari saja. Di tambah dengan jejeran kursi-kursi dan meja panjang yang biasanya digunakan untuk dinner keluarga. Ada ayunan. Jungkat jungkit milik keponakannya. Perosotan. Kolam bola.
Yozaka sangat betah disini. Berbeda dengan rumahnya yang terkesan klasik karena bundanya penyuka barang-barang unik dan indah dilihat.
"Lebih bagus dari rumah oma. Nyaman pokoknya kamu disana"
"dijamin?"
"Dijamin. Lagian di sana ada cucunya teman oma juga jadi kalian bisa main bareng, dia seumuran kamu tau"
"Oh ya? Bagus deh biar aku enggak mati kebosanan kalo oma keasikan cerita sama teman oma"
"Hahahaha kamu benar-benar ya"
"Ya udah ayo" lanjut oma.
Yozaka dan oma masuk ke dalam mobil. Setelah sekitar 5km berjalan. Yozaka merasa melewati tempat yang begitu asing. Hutan lebat.
Banyak pohon-pohon yang menjulang tunggi sehingga menutup cahaya matahari. Tidak terang dan sedikit gelap suasana jalanan yang mereka tempuh.
"Oma aku belum pernah kesini kayaknya, Tempatnya asing bangat"

KAMU SEDANG MEMBACA
YOZAKA [END]
Literatura Feminina"tolong kembalikan keadilan dalam hidupku" -Yozaka. *** Menjadi korban pemerkosaan oleh sahabat kakaknya membuat Yozaka mengambil tindakan nekat 'bunuh diri'. Namun apa jadinya jika Yozaka bahkan tidak bisa menghilang dari bayang-bayang keluarga...