>Pagi hari di kediaman Yorumitsu
Aku terbangun dari tidur lelap, pagi ini kujalani dengan sangat ceria.
Ah iya! Aku lupa memperkenalkan diriku!!Hoshimako Callisto Yorumitsu!
Itulah namaku, keluargaku memanggilku mako, saat ini aku berumur 7 tahun. Aku sangat suka dengan musik, aku pandai memainkan biola sejak umurku 5 tahun. Ah iya! Aku juga suka berlari dan melompat, kata kakak aku sangat lincah saat bermain. Aku sering bermain bersama kakak, walau belakangan ini dia sering bermain bersama teman-temannya. Temanku? Aku tidak punya teman, aku bersekolah dirumah. Kemampuan komunikasiku sangat buruk, aku dapat lancar berbicara hanya saja sulit untuk berbicara di depan orang yang tidak aku kenal. Saat ini aku hanya bicara dengan keluarga, guru dan beberapa asisten dirumahku. Ketika aku mulai berbicara dengan orang yang tidak aku kenal, suhu tubuhku mendadak panas dan berkeringat, rasanya sangat tidak nyaman.Keluargaku adalah keluarga bangsawan, aku tidak pernah tau apa pekerjaan ayahku. Yang penting aku bisa makan enak, ku juga punya tempat tinggal dan dapat belajar dengan nyaman!!. Ibuku bekerja sebagai model dia sangat cantik dan gemilang, aku juga mau secantik ibu! Walau diriku lebih mirip dengan ayah daripada ibu...
kakak sangat beruntung dapat mewarisi rambut merah ibu yang cantik :v. Ah iya aku lupa! Aku juga belum memberitahu nama anggota keluarga ku ya?
Nama ayahku: Hellion Kenji Yorumitsu
Nama ibuku : Cressida Anneliese Yorumitsu
Dan ini nama kakakku : Ryota Yorumitsu
Keluargaku bisa dibilang sangat harmonis, mereka dapat dengan baik mengerti apa yang aku perlukan dan apa yang aku butuhkan.Pagi ini aku bergegas pergi ke ruang makan, sarapan kali ini buatan ibu!aku senang saat mengetahui makanan itu adalah sushi!!
Perlu kalian tau bahwa walau marga kami "Yorumitsu" kami bukanlah orang jepang asli, aku juga tidak pernah tau mengapa kami memakai marga ini. Setelah makan aku bergegas mandi dan bersiap untuk belajar.
>ruang belajar khusus mako
Kubuka pintu ruang itu sambil menyapa "selamat pagi miss dorothea" saat pintu dibuka, terlihat seorang wanita paruh baya yang menggunakan gaun ungu muda sedang menulis, dia melirik kearahku dan menjawab sapaanku "ya, selamat pagi juga mako. Kali ini apa yang ingin kamu pelajari?" Mendengar pertanyaan itu, tentu saja dengan semangat aku menjawab "aku mau belajar kanji!!"
Miss dorothea mengangguk sambil berkata "sebelum mempelajari kanji, aku perlu menguji kemampuan hiragana mu" aku ingat bahwa aku sudah mempelajari ini 2 hari lalu "hari selasa kan hiragana sudah miss" ujarku. Miss membalas "Oh ya tuhan, miss lupa, baiklah mari belajar kanji"Seperti yang kalian lihat, aku sangat menyukai budaya Jepang. Suatu saat nanti aku ingin berkunjung kesana, mungkin aku harus menguasai bahasanya terlebih dahulu.
Singkat cerita...
Tring² tring² tring², suara lonceng berbunyi, tanda bahwa aku sudah cukup belajar hari ini. Yap, aku hanya belajar selama 5 jam dalam sehari. Sisanya aku bebas melakukan apapun yang aku mau dirumah ini, aku memutuskan untuk pergi ke kebun dan melihat-lihat bunga yang ada disana.>kebun
Aku sangat tertarik dengan mawar merah yang cantik itu, saat hendak kupetik sesuatu yang tajam melukai jariku. Aku berusaha meminta bantuan "awhh, apa disini ada orang? Bisakah siapa saja membantuku?!!" Dari kejauhan datanglah Warrick, "ya tuhan! Nona muda kenapa?" Tanya pria itu. "Aku hanya tak sengaja mengenai duri yang ada pada mawar ini" jelasku. Pria itu segera menggendongku menuju ruang kesehatan.>ruang kesehatan
Dengan sigap pria itu membaringkanku di salah satu kasur disitu. Sedikit informasi tentang Kediaman Yorumitsu memiliki banyak ruangan yang Sangat berguna, kami memiliki satu ruang kesehatan, ruang belajarku dan kakak, laboratorium,ruang seni, perpustakaan, audiovisual room, dapur pusat, Aula dan 4 kamar mandi di gedung A. Rumah kami dibagi menjadi tiga bagian yaitu gedung A, Gedung B dan bagian C. Gedung A seperti yang tadi sudah dijelaskan, berisi ruangan yang banyak dipakai untuk beraktivitas. Sementara gedung B atau yang biasa disebut rumah pusat berisi, kamar tidur ibu dan ayah, kamar tidur kakak, kamarku, satu kamar yang sangat luas untuk asisten wanita (petugas kebersihan,perawat, juru masak, dan pengasuhku), satu kamar yang lebih luas dari kamar asisten wanita yaitu untuk asisten pria (supir, buttler, tukang kebun, dan juru masak) Memiliki 1 kamar mandi dengan bak keramik yang cukup besar dan dapat diisi oleh 4 orang (kamar mandi ini hanya berisi bak untuk berendam dan hanya boleh dipakai anggota keluarga saja), dan sisanya adalah 3 kamar mandi yang dapat digunakan semua orang, di gedung B ini juga terdapat ruang makan dan dapur sederhana yang biasa dipakai ibu. Sementara wilayah C berisi lapangan, kebun, rumah kaca, danau kecil, dan lapang golf mini. Kemudian Warrick memanggil perawat untuk menutup luka kecil di jariku. Ah aku juga belum memperkenalkan Warrick, yap dia adalah kepala pelayan sekaligus pengasuhku. Aku lebih suka bermain bersama Warrick ketimbang pengasuhku yang satunya, Warrick selalu memperbolehkanku melakukan hal² yang aku inginkan selagi dia ada disampingku. Aku juga lebih suka jika Warrick menemaniku saat ada acara diluar rumah. Setelah dari ruang kesehatan aku bertanya pada pria dengan jas hitam itu " Warrick, kakak pulang jam berapaa? Aku bosan" pria tinggi itu berjongkok untuk menjawab pertanyaanku dan menyesuaikan tinggi badan kami
"Hmm, tuan muda pulang pukul 2 siang. Beliau makan siang disekolah, omong-omong soal makan siang apa nona muda tidak lapar?" Warrick balik bertanya padaku. Aku mengangguk setuju dan kami pun berjalan menuju ruang makan, salah satu asisten mengatakan bahwa ayah sudah berangkat bekerja, dan ibu sedang menghadiri acara minum teh dengan beberapa bangsawan lainnya. Aku hanya makan sendirian, walau makanan ini enak tetap saja bosan menikmatinya sendirian. Setelah makan aku tiba-tiba ingin membaca buku, ya sekedar untuk menghabiskan waktu dan mengusir rasa bosan. Sayangnya Warrick tidak bisa ikut karna dia akan mendata ulang pengeluaran bulanan keluarga kami. Laura, pengasuh ku yang satunya sanggup untuk menemaniku namun aku menolak.>perpustakaan
Aku melihat-lihat buku dengan memilih cover yang menarik, aku mengambil satu buku yang bergambar tata surya. Tentu saja aku hapal dengan susunan tata surya, aku merasa bahwa dunia astronomi sangat menarik. Satu persatu buku sudah aku baca, aku sudah menyelesaikan 2 buku hari ini. Aku merasa lelah dan mengantuk, sampai akhirnya aku ketiduran disana untuk waktu yang lama sampai akhirnya, "heii, ayo bangun dong sudah pukul 3 sore" terdengar suara gadis manis membangunkanku dari tidurku yang lelap. Perlahan kubuka mataku, nampak sosok gadis dengan rambut hitam pendek menatapku dan tersenyum dengan mata merahnya, aku terkejut "hah? Kak Elyse? Kenapa kaka bisa ada disini?" Tanyaku dengan penuh keheranan, suasana setelah bangun tidur juga membuatku pusing. "Hee~ ryota mengajakku bermain kemari, kali ini kami hanya bermain berdua" jawab gadis cantik itu dengan ceria. Aku bertanya-tanya tentang permainan apa yang mereka mainkan dan dia menjawab "petak umpet! Ehehe, aku berusaha untuk bersembunyi disini. Eh aku malah menemukanmu". Dari luar perpustakaan terdengar suara langkah kaki dan suara kakak "elysee, kamu dimana~". Kak Elyse nampak cemas dan segera mencari tempat sembunyi, akhirnya dia bersembunyi dibalik rak buku besar di perpustakaan lantai 2. Pintu terbuka, dan muncul sosok kakak yang masih mengenakan seragam smp nya. "Mako, lihat Elyse kemari tidak?" Tanya kakak padaku. Aku menjawab " Iya kak barusan ada kesini, dia ngebangunin mako tidur" wajah kakak tersenyum gembira seakan tau dimana kak Elyse bersembunyi. Kakak menaiki anak tangga menuju lantai 2 perpustakaan, aku memutuskan untuk mengikuti kakak mencari kak Elyse. Kakak menyusuri rak buku besar dan "ketemu kauu!" Teriak kakak sambil tertawa. Kak Elyse keluar dari tempat sembunyinya. Kami menertawakan seragam kak Elyse yang terkena debu perpustakaan. Setelah itu kami bertiga bermain bersama hingga sore ini berakhir dengan kak Elyse pulang dan mengakhiri hari ini dengan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
harmony of six bullets
Dla nastolatkówberkisah tentang gadis keturunan bangsawan yang selalu merasa kesepian dan hampa sejak kehilangan sosok sang kakak. Tak hanya merasa kosong, gadis ini perlahan-lahan mulai kehilangan ekspresinya, sampai akhirnya tuhan memberi kesempatan untuk dipert...