chap 2 : Homework with Aki

140 23 1
                                    

Materi kalian sama sama belajar materi kelas XII mengingat kamu yang ikut kelas cepat, harus kejar materi karena sekolah cuma 2 tahun, jadi siapa yang membantu siapa?
.

.

.

.

.

.

.

Aki itu termasuk anak paling pintar di kelasnya, dan [Name] adalah murid yang bisa mendapat akses sekolah hanya 2 tahun

Oke dua duanya pintar

Tapi gini gini, keduanya punya kelemahan masing masing

[Name] tidak jago kimia, dan Aki tidak jago fisika, tapi nilai keduanya tertutup karena mereka saling membantu satu sama lain

.

.

.

.

.

Case no 1 : Ngajarin Aki Fisika

Kadang [Name] sendiri bingung, kenapa Aki pintar matematika, tapi susah paham fisika, padahal gaada bedanya.

"Kak, bisa kasih lihat aku tugas kakak? Udah dicoba orat oret sendiri? " tanya [Name], meneluk nepuk pundak Aki dari belakang, melihat Aki yang membuka buku dan menatap meja belajarnya yang super berantakan

"Aku paham dikit, jadi kurasa cukup dikoreksi aja, makasih [Name].. "

Sebenaenya Aki ga enak hati dibantu, apalagi sama pacarnya sendiri, tapi apa boleh buat, [Name] orangnya suka ngebantu, apalagi ngebantu pacarnya sendiri

(Aki dimohon bersyukur ya, udah punya pacar yang bisa 5 love languanges)

"Aku oret oret di buku kakak, terus aku bikin koreksi yang rapih di kertas lain ya kak" [Name] mengambil buku jawaban Aki, lalu duduk di lantai dan bersandar di tembok, kebetulan anaknya butuh dingin biar fokus, jadila lantai dan tembok sebagai pendingin badan meski sudah ada AC di kos-an Aki.

"Silahkan, jangan dipaksain tapi, kalau capek kasih aja yang udah selesai ke kakak, ga apa apa kalau salah satu atau dua, daripada kamu capek"

Aki menoleh ke arah [Name] yang sudah sibuk dengan pikirannya sendiri, normalnya kalau [Name] sudah fokus, ada maling masuk pun dia ga akan sadar, jadilah Aki bangkit dari tempat ia duduk dan pergi sejenak, meninggalkan [Name] sendiri di kamar kos Aki.

[⏲️] 5 minutes later...

Setelah beberapa saat, akhirnya [Name] baru sadar pacarnya, dan yang punta kamar kos, udah hilang entah kemana, [Name] jadi sedikit gelisah, tapi sebelum ia sempat jadi ribet dan nanya nanya kabar Aki, pintu kamar kos terbuka, dan tadaa, terlihat sudah figur Aki di depan kamar

"Kak Aki! Darimana aja..? Kok aku gasadar kak Aki keluar kamar... "

"Kamu kan begitu, kalau sudah fokus, kecopetan pun kamu gasadar, belum selesai kah? Istirahat dulu nih" Aki duduk di samping [Name], memberikan minuman kesukaan [Name] lalu mengelus kepalanya, senyuman merekah di wajah Aki

"Makasih kak! Udah mau selesai, tinggal kasih nilai akhir aja, habis itu selesai! "

Aki menatap [Name] yang sudah menikmati minuman, lalu akhirnya Aki bertanya,

"Habis ini mau langsung pulang? "

[name] terdiam, menatap Aki sejenak, lalu menunduk kembali

"Ehm..anu... Sebenarnya belum mau.. Gaada orang dirumah juga... Jadi mau disini aja..." keluh [Name], ia genggam erat minuman yang ia punya, Aki hanya mendengus pelan sebelum akhirnya terkekeh, wajah [Name] sedikit memerah, dugaan Aki karena pacarnya malu buat bilang dia masih mau bareng Aki

"Lucu"  Aki mengacak rambut [Name], hati Aki udah teriak macam aing maung karena gatahan punya pacar selucu [Name]

"Oke boleh, habisin dulu minumannya, entar udah ga dingin lagi, mau coba punyaku juga? " Aki merespon jawaban [Name], dan tanganya menyodorkan minuman miliknya, meski [Name] menjawab dengan gelengan yang jelas

"Kak Aki.. Gaada tugas lain kan selain ini?" Tanya [Name], tanganya memberikan buku dan kertas koreksi ke pada Aki, lalu menatap Aki dengan jelas, matanya bahkan tidak berkedip menurut Aki

"Bagusnya sih gaada, ada apa? " Aki mengelus pundak [Name], memiringkan kepalanya

"Bantu aku sama tugas kimia... "

.

.

.

.

.

Case no. 2 : Bantuin [Name] kerjain kimia

"Yang dari nomor ini sampai nomor ini... " [Name] memberikan tanda nomor soal di buku kimia miliknya, sebenaenya sudah [Name] kerjakan, tapi jawabannya belum lengkap kalau kata Aki, jadilah Aki mengkoreksi jawaban [Name].

[Name] melihat Aki mengerjakan tugas [Name] dengan seksama, lalu mengangguk paham, tapi tidak lama, Aki mendengar suara menguap, tidak lain tidak bukan berasal dari [Name]

"Ngantuk? Mau tidur aja? Aku bangunin kalau udah sore banget" Aki menawar, mengelus kepala [Name], ada anggukan sebagai bentul jawaban untuk Aki, tapi sebelum ia bisa bangun untuk mempersiapkan kasur buat [Name] tidur, kepala [Name] mendarat di paha Aki dengan santai

"Aku mau baring disini aja, males pindah tempat... Hoaaahmm-"

"Oi [Name].... Huft- oke boleh, maaf kalau ga nyaman.. "

"Nyaman kok, kayak bantal..."

Tiba tiba suasana hening, sampai akhirnya [Name] kembali membuka topik pembicaraan

"Kak, masa aku di kelas dijulidin sama si pickme pickme jaysheoun itu gila cobaa, terus masa dibalesin bla bla bla.... "

Lama lama [Name] jadi curhat, dan Aki beralhir mendengar curhatan [Name] dengan seksama, tapi pikirannya juga masih tersisa buat mikir jawaban kimia

"Btw kak, kelihatan ganteng kalau dari basah gini, emang kak Aki dari angel mana aja tetep ganteng... "

Oke, tiba tiba otak Aki berhenti bekerja.

".... "

"Kak..? "

"E.... "

Pulpen yang ia gunakan jatuh dan mendarat di wajah [Name]

"Afghkk- pulpen kaka ngecolok matakuuu-!! "

"A-ah [Name] maaf! "

[Name] bangkit dari posisi tidurnya, hanya untuk melihat wajah Aki yang super merah, kayal ga pernah dipuji seumur hidup

"Lebay ih kak, udah deh mau tidur aja.. "

"Eh eh mana bayaranmu? "

"Hah-!?! Bayaran apaa? Kan udah saya bantu kerjain fisika-"

"Ga boleh dong, mana cukup, jatah harianku mana? " Aki dengan berani menunjuk pipi kanannya, memberikan kode untuk [Name]

"Gila kakak"

"... Iya kakak gila, sekarang mana sini? "

[Name] terdiam, sebelum akhirnya mengecup pipi Aki sekilas, lalu lari mendarat ke kasur Aki, wajahnya sedikit meemrah malu karena permintaan Aki

Sama sama salting aja udah dua duanya

[Name yang posisi tidurnya telungkup, merasakan ada bayangan yang menutupi badannya, dan mengetahui milik siapa bayangan itu, [Name] reflek pura pura tidur

"Hei, suara tidurmu ga pernah kayak gitu, gausahpura pura, jangan kira satu cukup ya"

Aki berbaring disamping [Name], memainkan rambutnya, lalu tangan Aki berpindah ke leher [Name]

"EH EH OM JANGAN OM"

"Nah kan ketahuan.. "

"AAH UDAH JANGAN DEKET DEKET, SAYA JADI TOMAT INI"

"Kalau teriak, kamu saya cipok aja beneran"

"..... AAA"

Dah udah deh kena cipok ntuh






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[File 002] : Dreamer (Hayakawa Aki x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang