Polaris

99 15 0
                                    

Sirius memilih ekstrakurikuler basket dan hari ini ia memiliki jadwal latihan. Jesper telah mengingatkannya untuk memakan bekalnya sebelum menuju gedung olahraga. Karena Pak Wildan telah pensiun, maka pembina baru ekskul mereka adalah Pak Marcell. Di pertemuan kali ini, beliau mengetes seberapa jauh kemampuan murid-muridnya. Karena itu, ia menginstruksikan Sirius dan yang lainnya untuk berpasangan sebagai partner latihan.

Sesuai perkiraan, tidak ada yang ingin menjadi partner Sirius. Jadi, ia adalah satu-satunya peserta latihan tanpa partner. Pak Marcell menawarkan Sirius untuk menjadi partnernya dan anak itu jelas setuju. Ia tak memiliki pilihan lain, 'kan?

Saat keduanya membuat kontak mata intens, tiba-tiba Sirius mendapat kilasan asing. Remaja itu mencoba mengabaikannya dan berusaha kembali fokus. Mungkin itu salah satu memori lama yang terlupakan, pikirnya.

Kilasan itu muncul lagi saat keduanya saling menatap agak lama. Awalnya Sirius masih bisa mengusahakan fokusnya, namun lama kelamaan, kilasan yang muncul semakin banyak. Fokusnya pun hilang, seiring dengan kakinya yang melangkah mundur ke pinggir arena latihan. Kepalanya juga terasa pusing luar biasa.

Kilasan yang awalnya serupa kaset rusak kini mulai tersusun dan Sirius akhirnya bisa memahami rangkaian kejadian yang muncul. Semua bermula dari Sirius melihat papanya ketika masih muda berada di kaki gunung dan perjalanan keduanya melakukan travelling bersama. Setelah itu, ia melihat apa yang Pak Marcell lalui setelah bertemu papanya. Dia dihukum penjara selama bertahun-tahun gara-gara memiliki keturunan dari hubungannya dengan manusia.

Selama ditahan, dia terus-terusan memohon untuk bertemu keluarga kecilnya. Dia dibebaskan, tetapi diwajibkan untuk bertemu dan merawat keluarganya. Para hakim dewa yang menjatuhkan hukuman mengampuninya sebab keturunannya membawa setengah bagian dari dunia atas. Satu-satunya petunjuk yang diberikan hanyalah Hugo dan anaknya merupakan orang Indonesia dan tinggal di sana. Para hakim dewa memberinya karunia fasih bahasa Indonesia dan Inggris. Departemen dewa yang mengurus tiap negara di dunia memberinya berbagai informasi sebagai latar belakang mulai dari nama, latar belakang pendidikan, hingga kisah hidup.

Departemen itu memberi Polaris identitas menusia sebagai Marcell, seorang pemuda yatim piatu keturunan Kanada-Indonesia.

Selama bertahun-tahun, Marcell mencari keberadaan Hugo dan putranya. Pencarian panjangnya itu bermuara dengan firasat yang didapat jika keduanya tinggal di kota ini. Karena itulah Marcell mendaftar menjadi guru di sini. Beruntungnya, Marcell kembali mendapat firasat jika anaknya adalah salah satu murid di tempatnya bekerja, sebab aura dunia atas di sekolah ini terasa cukup pekat. Aura dunia atas yang kuat terasa begitu menonjol diantara aura manusia biasa dan Marcell yang berasal dari sana jelas mampu membedakannya. Tidak mungkin manusia biasa bisa mendapat aura para dewa, sekalipun sudah melakukan berbagai ritual.

Tepat setelah kilasan itu berhenti, Sirius langsung memberikan Marcell tatapan horor.

"P-pak maaf ... k-kepala saya ... tiba-tiba sakit. A-apa saya boleh absen m-mengikuti latihan hari ini?"

***

"Jess, t-tolong jemput aku ...."

Suara Sirius yang bergetar sontak membuatnya panik. "Riri, kamu dimana?"

"D-di GOR ..."

"Oke, aku ke sana. Kamu jangan kemana-mana dulu."

Panggilan itu berakhir. Mama Jesper menanyakan kenapa putranya tampak panik.

"Riri kenapa, nak?"

"Ngga tau ma, tapi dia butuh bantuan. Tolong anter Jess ke GOR sekolah buat jemput Riri, ya?"

Polaris [MARKHYUCK ft ZCL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang