BAB 29

46 5 0
                                    

Hari-hari ujian akhir semester yang sibuk dan intens tampaknya tidak kunjung selesai, namun juga berlalu dalam sekejap mata.

Pada hari terakhir ujian, salju tebal turun dan pepohonan di sekitar Universitas benar-benar tertutup salju putih, seluruh kampus seakan berselimutkan warna perak. Ketika ujian terakhir akhirnya selesai, Wang Zhe berjalan keluar dari gedung universitas dan melihat pemandangan yang langka dan indah di depan kampusnya. Dia berhenti dan menikmatinya sebentar, sambil menarik ke bawah syal yang menutupi setengah wajahnya itu.

Syal itu secara pribadi dililitkan di lehernya oleh Jiang ShaoYan sendiri sebelum dia pergi dan entah kenapa syal ini jadi terasa lebih hangat dari biasanya. Diam-diam dia merasakan kehangatan dan tidak bisa menahan tawa, nafasnya terhembus ke udara dan menyatu dengan kepingan salju yang berputar-putar.

Jiang ShaoYan memiliki lebih sedikit kelas ujian yang diikuti daripada dia, jadi dia sudah menyelesaikan ujiannya sehari sebelumnya. Pada saat ini, dia mungkin sedang bermain game di asrama dan menunggu Wang Zhe kembali. Pada sore hari, mereka akan berangkat liburan musim dingin. Dengan penuh rasa antisipasi, Wang Zhe tidak sabar untuk kembali ke asrama.

Jalur kampus tertutup lapisan salju tebal. Setiap langkah meninggalkan bekas berbeda di salju. Hati Wang Zhe jadi tergerak dan dia berhenti lalu berjongkok, mengumpulkan sedikit salju kemudian merubahnya jadi bola. Dia ingin membuat manusia salju kecil dan membawanya kembali untuk ditunjukkan kepada Jiang ShaoYan.

"Yo, lihat siapa itu."

Tiba-tiba di samping telinganya, ada suara yang melontarkan lelucon. Dia mendongak dan langsung membeku.

Zou Rui, yang baru saja berada di tengah jalan, berbalik sedikit dan memandang rendah dia dari sudut mata. Ada dua alpha laki-laki tinggi di sampingnya.

"Kenapa kamu sendiri? Apakah Kakak Jiang-mu mencampakkanmu?" Zou Rui tertawa arogan dan berkata kepada teman-temannya, "Aku sudah bilang, Jiang ShaoYan tidak akan memandangnya sama sekali."

Wang Zhe menjatuhkan bola salju dan perlahan bangkit.

"Bukankah kamu yang dicampakkan olehnya?"

Mata cokelat-hijau Wang Zhe jarang terlihat seberat ini. Ekspresi wajahnya tampak agak tegas dan serius.

"Kapan kamu akan meminta maaf karena pernah melecehkannya dulu?"

Zou Rui tersenyum perlahan. Alpha di depannya, yang sedikit lebih tinggi darinya ini, secara tak terduga memiliki rasa intimidasi yang agak kuat seakan-akan dia bisa ditindas olehnya, hal ini tentu saja membuat dirinya yang juga seorang alpha jadi terkejut. Namun, dia dengan cepat ingat bahwa Wang Zhe pada dasarnya tidak memiliki feromon sama sekali, jadi dia hanya menggertak. Dia yakin dia bisa dengan mudah mengintimidasinya.

"Kakak Jiang ShaoYan-mu tidak mengatakan apa-apa tentang itu, jadi apa kualifikasimu untuk mengomentari kelakuanku?"

"Aku alpha-nya," kata Wang Zhe, suaranya dalam, "Aku memenuhi syarat untuk memintamu meminta maaf."

Zou Rui bertingkah seolah dia mendengar lelucon besar, tertawa terbahak-bahak. Dia mencemooh jawaban Wang Zhe, "Sekali lagi kamu mau bilang kamu adalah alpha-nya? Bukankah kamu bilang sebelumnya kamu hanya anjingnya? Aku tidak akan meminta maaf kecuali kamu bisa memaksaku, jadi gimana? "

"Meskipun dia mungkin marah, jika kamu tidak setuju untuk meminta maaf, aku tidak akan melepaskanmu hari ini."

Kata-kata ini dengan jelas menunjukkan bahwa mereka akan bertarung.

Kali ini bahkan dua alpha lainnya tersenyum. "Adik kelas, kamu cari mati rupanya."

Zou Rui juga berkata dengan hinaan arogan, "Jangankan kamu, Jiang ShaoYan saja tidak bisa mengalahkanku. Aku sarankan supaya kamu tidak melebih-lebihkan kemampuanmu, jadi nanti biar kamu nggak kalah telak dan Jiang ShaoYan berpikir kamu memang menyerah padaku."

Shh! Alpha-ku Tersayang (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang