Dari Chandra Untuk Fajar

1.8K 274 71
                                    

Chandra membuka pintu kamar Fajar perlahan dan menatap Fajar yang melamun melihat ke arah jendela dengan pandangan yang sendu.
Semalam Chandra mau tidur di kamar ini bahkan sampai mohon mohon ke Juan dan Juna buat ngizinin dia tidur disini tapi di tolak.  Chandra tau kalau Fajar butuh waktu sendirian tapi Chandra gak bisa biarin sahabatnya mengurung diri di kamar sendirian dan gak ada yang bisa Chandra lakuin.  Persis seperti tadi malam. Semalam begitu Juna ceritain tentang Fajar, tiba tiba Fajar teriak teriak buat yang lain panik cuma buat nemuin kondisi Fajar yang udah berdarah di sana sini. Fajar yang mendadak gak bisa di tenangin dan baru tenang begitu di kasih obat bius sama Juna. Keningnya berdarah, kamarnya berantakan, tangannya juga berdarah sampai ada noda darah di tembok samping tepat tidur.


Anak kosan gak ada yang bisa tidur dengan nyenyak bahkan berkali kali mereka ngecek kamar ini. Gak jarang mereka saling ketemu satu sama lain.



Chandra menutup pintu kamar perlahan tanpa menimbulkan suara yang dapat menganggu Fajar. Ia mendekati ranjang tempat Fajar duduk melamun melihat ke arah jendela dan duduk di pinggiran ranjang.



Tatapan mata Fajar kosong, entah sudah berapa lama dirinya hanya duduk melamun melihat ke arah jendela.



"Jar, kita seneng ketemu sama kamu. Kenal deket sama kamu dan kami minta maaf kalau kita gak peka sama apa yang kamu alami."




Fajar tidak bergeming bahkan bergerak dari posisi nya pun tidak. Chandra bahkan tidak tau apakah Fajar mendengar suaranya atau tidak. Chandra memegang lengan Fajar yang dibalut oleh perban. Setelah di pegang lengannya pun Fajar masih enggak menatapnya. Seolah jiwanya tak ada di sana. Jari tangan yang dingin dan ruangan yang terasa semakin pengap.



"Anak anak yang lain gak masalah sama apa yang kamu alami. Kita gak minta apapun dari kamu. Walau kamu petakilan, gak jelas, tiap hari berantem sama Juna, aneh, tapi kita gak benci sama kamu. Kamu yang selalu ada buat kita, kamu yang bisa cairin suasana, kamu yang bisa negur dengan keras kalau aku bahkan anak yang lain berbuat salah. Kita suka Fajar yang biasa."



"Terus kenapa kamu gak bisa anggap kita juga tulus buat selalu ada di samping kamu? Kenapa kamu selalu menjauh dan pasang jarak setiap ada orang lain yang berusaha peduli sama kamu? Jar, bagi aku, Juan, Yudha, Aryan, dan yang lain kamu itu salah satu keluarga kita. Kita udah nemuin rumah dimana kita pulang terus kenapa kamu gak bisa buka pintu hati kamu buat pulang kesini?"



Fajar melihat ke arah Chandra. Chandra menahan suaranya agar tidak bergetar namun matanya tidak bisa dibohongi. Chandra pengen Fajar juga bergantung sama dia. Chandra pengen Fajar terbuka sama dia bahkan sama anak anak yang lain. Bukan Fajar yang terus terusan masang jarak dan masih terjebak dimasa lalunya. Chandra tak akan melotot pada Fajar, Chandra tak akan membentak Fajar, Chandra tak akan meninggikan suaranya kepada Fajar. Tapi kenapa tatapan Fajar masih kosong meskipun dirinya melihat kearah Chandra?

"Bang Zaki ninggalin kosan semalem jar, kita tau bang Zaki gak mau pergi, kita bahkan gak tau telepon apa yang dia dapatin semalem sampe akhirnya ninggalin kosan. Dan tadi pagi kita tau kalau bokap bang Zaki ditangkap polisi karena narkoba. Bang Zaki berulang kali telepon buat ngecek kondisi kamu sekaligus bisikin permintaan maaf karena gak bisa ada di sisi kamu padahal kamu selalu ada di sisi kita. Anak yang lain suruh sembunyiin ini dari kamu tapi kalau disembunyikan apa yang akan terjadi kalau kamu tau nanti? Aku gak bisa ambil resiko kalau kamu juga ikutan milih pergi dari kita Jar."

Chandra bisa melihat kalau tatapan Fajar mulai goyah. Sedikit lagi apakah dia bisa buat bikin Fajar liat dirinya?


"Juan ngurung dirinya di kamar, dia berulang kali maki dirinya kalau dia gak berguna karena gak tau apa apa tentang kamu tapi sekarang lagi ditenangin sama Nathan dan Jamal. Berulang kali kamar itu berisik gak tau mereka ngapain tapi kita harap kalau kamu bisa kembali kaya dulu. Kita butuh kamu Jar, Kita butuh kamu jadi stop terikat sama masa lalu!"



KOSAN BABEH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang