eps 1

574 18 7
                                    

Sekarang adalah hari Minggu dimana para human sangat menyukai hari ini. ( Ngaku kalian )
Namun sayang nya hari ini sedang hujan deras, sehingga mereka yang tadi nya sudah menyiapkan acara dengan sangat matang pun kesal.

Namun berbeda dengan satu makhluk hidup yang sedang mengintip keluar jendela dengan senyum lebar nya.

"Muehehe aku bisa tidur nyenyak." Ucap nya sambil tersenyum bak psycho.

"Tuh senyum mohon di kondisikan, lu kan yang bikin nih hujan palsu, ngaku lu!."  Lontar seorang gadis yang sedang bersender di pintu dengan kondisi muka yang merengut. ( Bener gak sih? )

Sosok yang tadi mengintip keluar jendela pun berbalik saat mendengar suara yang familiar di telinga nya, Kemudia sosok itu menyeringai ke arah gadis itu.

"Emang ada hujan palsu?." Tanya nya dengan sedikit nada mengejek.

Gadis yang tadi sedang bersender si pintu pun tambah merenggut, saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut orang itu.

"Kemarin laporan cuaca hari Minggu panas tuh." Jawab nya.

"Terus si peramal bilang kalau umur nenek lampir itu pendek kenapa dia blm mati sekarang." Ucap nya membuat gadis tadi makin merengut.

"Tapi aura nya beda, ngaku aja kau kan yang buat ni hujan!." Ketus nya.

"Siapa aku bisa membuat hujan." Sanggah sosok tadi.

"Sudah lah gak ada guna nya debat Ama situ." Setelah mengucap kan kalimat, dia langsung membuka pintu dan keluar lalu menutup nya dengan keras.

"Payah."

Buat yang nunggu para Boboiboy di bawah ya
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ayolah bang kita jalan jalan." Ucap si pemuda bernama taufan kepada sosok human yang sedang menatapnya tajam.

"Enggak. Sana sama yang lain." Tolak halilintar mentah mentah.

Taufan yang mendapat tolakan pun menjadi murung dan pergi dari sana, sedang kan halilintar yang bingung adek nya tumben GK maksa.

"Napa tuh anak."

Di sisi lain ada seorang yang terlihat sedang menelepon.
Mau denger percakapan nya?.

" Iya fang nanti jemput aku."

Oalah Ternyata mama gempa yang sedang bertelepon ria dengan fang.

"Iya nanti kita mampir dulu ke mall, udah lama kita gak jalan bareng."

Oh ternyata punya rencana di hari Minggu nih

Dah ah lewat

"Ih ice ayok bangun!." Teriak blaze kepada ice yang sedang tertidur pulas.

Namun sang empu tidak peduli akan dengan teriakan yang memekakkan telinga.

Blaze yang kesal karena ice tidak bangun dari tidur nya, denga tidak elit dia menendang ice yang masih tidur sampai terjatuh dari kasur. ( Durhaka ke seme ih ckck )

"Blaze!!." Teriak ice yang terkejut karena terjatuh dari kasir nya.

"Mampus rasain Luh."

Karena takut di hukum blaze pun kabur dengan Kecepatan tidak masuk akal.

Di sisi lain solar tengah menemani thorn yang sedang menyiram bunga.

" Bunga matahari nya mirip sunshine."

"Benarkan." Ucal solar sambik memeluk thorn dari belakang.

Thron hanya mengangguk semangat menanggapi nya.

"Thornie mau gak jalan jalan sama sunshine, mumpung hari Minggu."

"Mau banget."

.
.
.
.
.
.
.

Terlihat seorang gadis dengan rambut panjang hitam dan ada sedikit warna merah sedang berlarian di tengah hujan, tak lupa dengan senyuman yang merekah dan terkadang tertawa terbahak-bahak.

"Huaryaghhhh hahahaha tambaha kan gledek sekalian!!!." Terika nya. Jangan khawatir karena di sana masih di area pekarangan rumah nya jadi gak ada orang yang akan menganggap dia gila.

Kalian ingat yang diatas sosok yang aku maksud juga seorang gadis.

Sosok gadis yang mendengar teriakan yang begitu familiar dengan santai nya melirik ke arah jendela.

DUARRRR ⚡🌩️

Bunyi Guntur tiba tiba terdengar begitu jelas.
Orang orang begitu cemas dan takut, namun ke tiga gadis itu malah tertawa terbahak-bahak. Berbeda dengan satu gadis yang merengut karena hujan.

.
.
.
.
.

Maaf kalau ada kesalah atau ya gitu masih pemula.
Vote?
Komen?
Menerima kritikan dan saran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang