#2

7 0 0
                                    

'Tuk-tuk'
Seseorang dibelakang vania mengetuk kursinya "apa?"tanya vania "lo punya pulpen lagi gak? Punya gw abis"ucapnya.

Rahang yang tegas dengan perpaduan kulit putih serta mata sipit membuat vania candu bukan hanya vania bahkan semua orang termasuk author.

"Nih jangan dimakan"celetuk vania,ia memberikan pulpennya lalu kembali mengerjakan soal ulangan

'Drrrk' kursi vania bergeser karna ia berdiri untuk mengumpulkan ulangannya"sudah kamu koreksi vania?"tanya bu lia "sudah"jawab vania sopan
"Hm...oke"balasan bu lia itu terasa meremehkan bagi vania.

Ia berjalan kembali ke kursinya dengan mengelus dada"sabar vania...jangan ngata²in guru"gumamnya

                                                    ●
                                                     •

Bel istirahat berbunyi membuat siswa yang tidur lapar lemah letih lesu kembali bersemangat.

"Lisa ayo,buruann"rengek vania ke lisa karna sangat lemott "iya bentar"santai lisa

Dikantin

"Lo yang pesen makan,biar gw yang beli minum"ucap vania hendak beranjak dari sana "lo pesen apa?"tanya lisa "samain aja kayak punya lo"balas vania dan dibalas jempolan oleh lisa.

Vania berdiri didepan vanding machin,menurut vania apapun makannya minumnya teh fuck harum. Ia membeli 2 teh fuck harum dan 3 kotak susu,lalu mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Lisaa sini!"panggil vania saat melihat lisa kebingungan mungkin mencarinya lalu lisapun berjalan ke meja vania.
"Haah..antri bangad,nih oskab lo sama batagor"keluh lisa menaruh nampannya.

"Wee maaci"ucap vania dengan bibir dimonyong²kan,vania menyendokkan baksonya dan akan meng hap nya tetapi tertunda karna ada yang memanggilnya.
"Vania kata olivier ada rapat osis mendadak"ucap alfia-anggota osis-
"Duh gimana nih"vania berpikir sejenak sebelum lisa menyahut "udah pergi sana,gw bisa makan sendiri di sini".
"Dih! Siapa yang peduliin elo.sayang nih makanannya"celetuk vania.

Vania menemukan siluet punggung yang ia kenali sontak dia memanggilnya "Rian!" Yang dipanggilpun menoleh kesumber suara.

Andrean Archernar. Sebuah nama yang tak asing bagi siswa vallencya high school,dia terkenal karna jabatannya yang menjadi wakil ketua geng glacier yang bahkan para siswa disana tidak tau siapa ketuanya.

Glacier bukanlah geng sekolah namun geng motor yang sudah terkenal dijalanan jakarta selatan.
Andrean tampan? Tentu saja.tatapan elangnya membuat semua orang takut kecuali satu vania,orang yang memanggil andrean saat ini.

Andrean menghampiri vania,andrean bisa mendengar bisik bisik tentang vania.ada yang mengatakan kalau vania itu lon- ataupun sejenisnya,meresa panas andrean menghentikan langkahnya lalu melirik sekitar "diam atau gw cincang kalian!"desis andrean dengan penuh penekanan disetiap katanya.

Ia lanjut mendekt kearah vania"ada apa?"tanya nya dengan nada pelan vania tersenyum "duduk sini,gantiin gw makan yah?. Tenang gw yang bayar kok,tapi pake duit lo dulu karna gw buru buru. Titip bestai gw daah"vania pergi begitu saja meninggalkan lisa yang melongo dengan pentol di mulutnya.
'Sialllll!!' Pekik lisa dalam pikirannya.

                                                                    >....<

di depan ruang osis Olivier sudah menunggu vania "maaf,lama nggak nunggunya?",Ucap vania yang masih mengatur nafasnya karna habis lari.

"enggak kok.ayo,temen temen udah pada nungguin",

OLVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang