2

95 13 2
                                    

Choi Yeonjun tengah duduk dengan secangkir americano kesukaannya. Jari pria itu terlihat mengetuk meja dengan ritme tak beraturan. Ia kini tengah berada di kantor HYVE Ent., agensi tempatnya bernaung. Tepatnya berada di kantor Direktur Operasionalnya.

"Ah- Yeonjun, ternyata kamu sudah lebih dulu disini ya. Tumben sekali" Kemudian terdengar suara pria lain dari arah belakang Yeonjun. Tampaknya yang ditunggu Yeonjun sudah tiba.

Mendengar ucapan itu, Yeonjun hanya mendengus dan menyesap americanonya lagi sambil tetap duduk di hadapan meja kantor Direkturnya itu. "Berterima kasihlah pada Taehyun, hyung. Kalau bukan karenanya mungkin aku masih terlelap sekarang."

Yang dipanggil hyung tergelak. "Kutebak kamu baru kembali dini hari ke apartemenmu, kan?"

Mereka berdua kini sudah dalam posisi yang berhadapan satu sama lain. Kim Seokjin sebagai Direktur Operasional HYVE Ent., kini menatap artisnya dengan seringaian yang tersemat dibibirnya. "Siapa lagi yang kamu kunjungi kemarin, hm, Yeonjun-ssi? Model Han? Artis Park?"

Yeonjun hanya menghela nafas.

"Hyung, please.."

"Beruntung sekali kamu artis kesayanganku, Yeonjun. Pagi ini aku mendapat langsung foto dari media Dispatch yang menangkapmu keluar dari gedung apartemen yang jelas-jelas bukan tempat tinggalmu, jam 3 dini hari. Ckckck. Orang bodoh juga bisa tahu apa yang telah kamu lakukan disana." Ujar Seokjin sambil memijit kepalanya.

Bukan rahasia umum lagi di jajaran atas HYVE Ent. tentang bagaimana kebiasaan Yeonjun dan segudang teman wanita dan prianya itu. Ini bukan kasus pertamanya juga tertangkap basah oleh media. Hanya saja, dengan kekuatan yang dimiliki oleh agensinya ini, tidak satupun ada skandal yang berhasil lolos sampai khalayak publik. Bagaimana bisa? Yah, apalagi kalau bukan dengan kekuatan uang.

Yeonjun hanya terdiam dan menatap kearah gelas americano yang tinggal terisi setengah. Tidak berani menatap Seokjin langsung. Ia tahu ia salah. Hanya saja ini memang kebiasaan buruknya yang sulit sekali hilang.

Seokjin menatap Yeonjun dengan tatapan iba, setengah mengerti dengan keadaan Yeonjun yang membuatnya seperti ini. Hubungan keduanya memang bukan sekedar atasan dan bawahan saja. Seokjin dan Yeonjun sudah mengenal satu sama lain sejak Yeonjun berusia 15 tahun dan pertama kali menjadi trainee di HYVE Ent. Sedangkan saat itu Seokjin adalah salah satu manager dari artis yang saat ini sudah lama bubar.

Seokjin dekat dengan Yeonjun selayaknya saudura. Seokjin pertama kali melihat Yeonjun yang tengah terisak di kamar mandi. Bocah 15 tahun itu baru merasakan bagaimana rasanya mendapat kritik pedas dari orang lain, dan disitulah Seokjin membantu menenangkan dan membisikkan kata-kata penyemangat pada Yeonjun.

Bisa dibilang, salah satu pendorong kesuksesan Yeonjun tidak lain adalah dari Seokjin. Hal itu lah yang membuat Yeonjun sangat menghormati Seokjin, sama seperti Seokjin yang mengaggumi kegigihan usaha dan kerja keras Yeonjun hingga menjadi salah satu artis terkenal Korea.

"Kamu harus berhenti dengan kebiasaanmu itu, Jun.. Kamu tahu kan hal seperti itu tidak akan menyembuhkanmu? Kamu bisa lakukan dengan cara lain, okay? Hyung selalu disini, Taehyun juga selalu disini bersamamu. Kamu bisa bercerita apapun dengan kami." Seokjin melembutkan nada bicaranya dan menatap adik kesayangannya itu. Yeonjun mengangguk dan bergumam pelan.

"Baiklah. Sebagai atasanmu aku juga tetap harus tegas.." Seokjin menggantungkan ucapannya. Ia membuka laptopnya dan terlihat tengah mencari sesuatu.

Yeonjun menaikkan alisnya sebelah dan menatap Seokjin bingung. Apa maksudnya?

Seokjin kemudian memutar laptopnya sehingga Yeonjun dapat melihat isi di layar tersebut. "Hyung apa maksudnya ini?"

Seokjin terkekeh melihat raut wajah bingung Yeonjun. "Seperti yang kamu bisa baca sendiri, Jun. Sebagai hukuman atas kelalaianmu selama ini, aku ingin kamu ikut andil di project ini."

Come Inside of My Heart <yeonbin>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang