Prolog

154 17 5
                                    

Jepang: Nihon
Indonesia: Indonesia
Inggris: english

• • •

Pagi hari yang indah, matahari menyerbak masuk ke dalam kamar dan memancarkan sinarnya yang membuat silau. Seorang gadis bersurai (h/c) yang tertidur sedikit terganggu dengan sinarnya, lantas ia dengan perlahan membuka mata dan bangkit dari posisinya.

"Hooaamm..." Gadis itu menguap sembari mengucek matanya, penampilannya terlihat berantakan, tapi masih terlihat imut jika ditambah dengan wajah bangun tidurnya.

Gadis itu merenggangkan otot-ototnya yang kaku, melirik kearah jam, dan lekas berdiri dan berjalan kearah kamar mandi. Selang 20 menit, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan menjuntai kebawah. Ia kemudian memakai seragam sekolahnya, dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

"Ohayou Bun..." Sapanya kepada wanita paruh baya yang sedang menata makanan dimeja makan.

"Ohayou mou,cepat sarapan, kalau tidak kau bisa terlambat" Ucap Bundanya. "Apa nii-san mu sudah bangun, (Name)?"

Gadis yang bernama (Name) itu menjawab dengan mengangkat bahunya. "Yntkts"

(Name) mengambil sepotong roti dan mengolesi selai strawberry diatasnya. Kemudian menoleh dan menatap kakak serta ayahnya yang kelihatan baru bangun dari tempat tidur tengah berjalan sambil sesekali menguap. (Name) tidak menghiraukan mereka dan melanjutkan kegiatan makannya.

Berbeda dengan Bundanya yang melihat itu langsung mengomeli anaknya serta suaminya, sementara yang diomeli cuma diam dan sedang mencerna apa yang tengah terjadi (baca: loading). Karena nyawa yang mereka kumpulkan baru setengah.

Selesai sarapan (Name) segera memakai sepatu sekolahnya dan pamit kepada orang tuanya.

"Aku berangkat!"

Hari ini adalah hari pertama (Name) dan kakaknya bersekolah di sekolah baru mereka sebagai anak pindahan dari Indonesia, negara kepulauan yang memiliki penduduk yang sifatnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Jarak dari rumah (Name) kesekolah terbilang lumayan dekat, jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda.

Disepanjang perjalanan (Name) mengembangkan senyumnya sampai ke sekolah barunya, ia berdiri di sebuah gerbang besar dengan mini board nya yang bertuliskan 'SMA Inarizaki'.

(Name) mulai melangkah memasuki sekolah SMA barunya, baru beberapa langkah saja perhatiannya langsung teralihkan dengan teriakkan gadis-gadis yang tengah mengerumuni sesuatu, hal itu membuat (Name) mengerutkan alisnya. Jujur saja ia penasaran, tapi ia segera menepis jauh-jauh rasa penasarannya itu, dan mencoba berpikir positif. 'Paling hanya sesuatu yang tidak penting' pikirnya.

Namun, langkah kaki (Name) kembali terhenti ketika mendengar suara yang sangat familiar meneriakki namanya dari arah belakang. (Name) kemudian menoleh kebelakang, terlihat sosok kakaknya yang tengah ngos-ngosan setelah berlari menyusulnya.

"Oi, (Name)!" Teriak kakaknya dari kejauhan, ia segera menyusul (Name) dan mengatur napasnya.

"Hah... Hah... Kau, kenapa tidak menungguku?!" Tanya kakaknya dengan sedikit menaikkan suaranya.

"Kukira Rui- nii-san ada di belakangku, lagi pula salahmu sendiri karena bangun kesiangan dan hampir terlambat!" Jawab (Name) sambil cemberut, lalu segera berjalan mendahului kakaknya yang masih kelihatan kesal.

"Cih" Decih kakaknya.

Kembali pada (Name), saat ini ia tengah menelusuri lorong-lorong sekolah barunya, mencari-cari dimana kantor kepala sekolah. Sepertinya keberuntungan tengah berpihak pada (Name), tanpa ia harus meminta bantuan orang lain ia dapat menemukan sendiri kantor kepala sekolah.

Inarizaki's Manager || Haikyuu!! x ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang