Mark dan Renjun adalah kakak beradik dengan selisih umur mereka adalah 2 tahun. Kedua kakak beradik ini bisa dibilang tidak cukup dekat seperti saudara pada umumnya.
Hal ini bermula ketika sang kakak, mark, saat umurnya 6 tahun mengetahui bahwa adiknya tidak seperti adik laki-laki pada umumnya, yaitu adiknya memiliki alat kelamin seperti perempuan, alias bervagina. Dan ia tidak bisa menerima itu.
Alasan mengapa Mark tidak bisa menerima adiknya yang berkelamin seperti perempuan adalah karena teman temannya pasti akan mengejeknya. Karna sebelumnya mark pernah berkata pada teman temannya kalo adiknya ini adalah laki-laki tulen seperti dirinya, dan ia sangat membanggakan punya adik laki-laki yang bisa diajak bermain permainan anak laki-laki pada umumnya, seperti sepak bola, dll.
Setelah Mark tidak sengaja mengetahui fakta itu, sejak saat itu sikapnya pada Renjun jadi lebih cuek. Yang biasanya ia sangat bersemangat untuk mengajak adiknya bermain, sejak saat itu ia lebih sering pergi bermain sendiri. Dan sikapnya itu terus terjadi sampai mereka berdua remaja.
— — — — — — — — — — — — — — — —
Kini Mark dan Renjun sudah menginjak usia remaja. Mark sekarang telah berada di bangku kelas 2 SMA, dan Renjun kini masih berada di bangku SMP kelas 3.
Di suatu waktu, kedua orang tua mereka memberitahu kalo ayah mereka harus pergi ke luar negeri untuk beberapa bulan karena ada project untuk perusahaannya. Ayah mereka akan meninggalkan anak-anaknya berdua di Indonesia karena ibunya akan ikut bersama ayah mereka.
Ayah mereka memutuskan untuk membelikan apartement untuk ditinggali kedua anaknya selama mereka tidak berada di Indonesia. Alasannya karena agar tidak terlalu kesepian kalo harus tinggal di rumah sebesar rumah mereka sekarang, apalagi hanya di huni oleh 2 orang saja. Maka tinggal di apartement yang tidak terlalu besar dan luas akan lebih efisien pikirnya.
Dan disinilah kedua bersaudara itu tinggal, apartement di salah satu lantai pada sebuah gedung tinggi di pusat kota, dengan ruangan yang tidak terlalu luas juga tidak terlalu kecil. Terdapat 2 buah kamar, dapur, dan ruang tengah untuk bersantai sekaligus digunakan sebagai ruang tamu.
Pada saat tinggal di apartement, interaksi diantara keduanya masih tetap sama seperti saat mereka kecil. Sang kakak masih dengan sikap cueknya dan tidak terlalu memperdulikan adiknya yang sekarang telah tumbuh menjadi sosok yang cantik, imut, dan lugu.
Meskipun sikap kakaknya cuek namun berbeda dengan Renjun, ia tetap berusaha untuk mendapatkan perhatian dari sang kakak. Renjun masih seringkali berusaha mengajak kakaknya mengobrol jika ada suatu topik atau kesempatan, meskipun ia masih dibalas dengan kalimat seadanya oleh sang kakak.
— — — — — — — — — — — — — — — — —
Pagi itu aktifitas mereka berjalan seperti biasa, semua berjalan normal sampai ketika sore hari itu. Saat itu Mark baru pulang dari sekolah sampai sore karena ada kegiatan band bersama teman-temannya.
Mark masuk ke apartement dan mendapati apartement itu sepi seperti tidak ada penghuninya. Mark heran lantaran tidak menjumpai adiknya di sana. Ia berpikir dimana Renjun, tidak mungkin ia pergi keluar, pasalnya tadi ia melihat masih ada sepatu sang adik di rak sepatu. Lalu kemana perginya Renjun?
Masih dengan pikiran yang bingung Mark hendak meminjam laptop milik adiknya, karna punyanya sedang berada di service laptop. Karena tidak menemukan sang adik, ia berencana pergi ke kamarnya untuk mengambil sendiri laptop itu.
Mark memasuki kamar sang adik, menelusuri kamarnya itu sambil mencari dimana adiknya menyimpan laptopnya. Saat ia sudah menemukan letak laptop dan hendak mengambilnya, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan terdapat seseorang yang keluar dari sana, Renjun tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Study With My Little Brother (21+)(Markren Story)
Ficção AdolescenteMenceritakan kakak beradik yang mempunyai hubungan spesial setelah sang kakak yang membencinya bertahun-tahun (!) MARKREN STORY (!) BXB (!) Boypussy (!) Mature Content (!) 100% fiksi (!) Tidak untuk dibawah umur PS : sorry if the title doesn't relat...