Chapter 1

81 8 26
                                    

"I guess that's part of growing up, too—saying good-bye to the things we used to love."

*****

Incheon International Airport, South Korea

"Semua akan baik-baik saja, Cha. Aku akan sering mengunjungimu ke Madrid. Kau percaya padaku, kan?" ucap pria itu lirih sambil memeluk erat tubuh kekasihnya yang terus menerus menangis terisak sejak 1 jam yang lalu.

Jangan tanyakan bagaimana penampakan wajah gadis cantik itu. Kedua kelopak matanya tampak merah dan bengkak, begitu juga hidung dan bibirnya, kedua pipi bulatnya sangat basah oleh air mata yang tidak berhenti mengalir.

"Mianhae, Vin.. Aku sudah berusaha berbicara dengan Appa agar aku tetap tinggal, atau setidaknya kau bisa ikut dengan kami tapi-" belum selesai gadis itu menyelesaikan kalimatnya, bibirnya sudah dibungkam oleh ciuman dari sang kekasih. Namun entah mengapa jika biasanya mereka merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perut setiap kali bersentuhan, namun kali ini justru hanya rasa sesak di dada yang menyelubungi raga mereka.

Bagaimana tidak, hubungan kasih yang mereka sudah jalani selama 5 tahun lamanya kali ini harus diuji oleh cobaan yang sangat berat, yaitu terpisah jarak dan waktu. Tidak tanggung-tanggung mereka akan dipisahkan oleh jarak sejauh 9.995 km, 6.211 mil, 5.397 mil laut. Jangankan terpisah antar benua, tidak bertemu sehari saja sudah sangat aneh bagi keduanya.

Vincenzo dan Chayoung selalu bersama sejak mereka masih duduk di sekolah dasar. Keduanya selalu berada di sekolah dan kelas yang sama, sampai saat ini mereka sudah di tingkat sekolah menengah atas.
Latar belakang keluarga dan pekerjaan kedua ayah mereka yang sama-sama bekerja untuk sebuah Badan Intelijen Rahasia menjadikan kedua ayah itu bersahabat selama puluhan tahun.
Faktor itu pula yang menjadikan keluarga besar mereka bukan hanya sekedar dekat tapi juga saling terikat satu sama lain.
Sampai suatu hari, tepatnya 5 tahun yang lalu, baik Vincenzo maupun Chayoung memutuskan untuk meresmikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih, dengan maksud saling menjaga satu sama lain.

Layaknya orangtua yang memiliki anak remaja pada umumnya, tentu saja orangtua Chayoung dan Vincenzo memaklumi asmara cinta monyet antara putra putri mereka. Apalagi kedua keluarga sudah saling mengenal baik satu sama lain, tentunya tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan? Seharusnya begitu.. Jika seandainya mereka tidak lupa akan resiko dan konsekuensi dari pekerjaan mereka yang notabene memiliki banyak 'musuh' karena seringkali memerangi dan berhubungan dengan penjahat bahkan mafia kelas kakap, yang sewaktu-waktu akan menjadikan keluarga dan orang terdekat mereka sebagai kelemahan untuk melumpuhkan mereka.

Semua berjalan normal dan baik sampai pada akhirnya, tepatnya 6 bulan yang lalu, Michael Cassano, ayah dari Vincenzo Cassano, beserta sahabatnya, Hong Yuchan, ayah dari Hong Chayoung, mendapatkan sebuah pekerjaan untuk memimpin sebuah misi yang targetnya adalah kartel narkoba yang namanya sangat besar dan sudah menjadi buronan dunia selama 10 tahun terakhir. Mulai detik itulah, kehidupan kedua keluarga inipun berubah, terutama Hong Yuchan sebagai ketua tim dari misi tersebut.
Beberapa kali keluarganya mendapatkan ancaman pembunuhan baik kepada dirinya, istrinya, hingga putri kesayangannya, Chayoung.

Yuchan tidak pernah gentar dan takut sekalipun saat dirinya yang mendapatkan ancaman, namun jika menyangkut istri dan putrinya, ia tidak akan tinggal diam. Segala macam cara dan kekuatanpun akan dia kerahkan untuk melindungi keluarganya dari ancaman dan bahaya.

Sebagai anggota senior dari Badan Intelijen Rahasia yang berkerja untuk negara, tentunya Yuchan mendapatkan fasilitas khusus dari Badan tempatnya bekerja yang bekerjasama dengan pemerintah berupa perlindungan baik untuk pribadi maupun keluarga. Namun dengan beberapa pertimbangan maka diputuskan agar Yuchan dapat 'menyembunyikan' keberadaan istrinya dan Chayoung untuk sementara waktu sampai tertangkapnya para petinggi kartel tersebut, dengan kata lain sampai misi tersebut selesai dan berhasil.

Sangat berat bagi Yuchan menerima keputusan itu, apalagi Yuchan tidak akan bisa menemani istri dan putrinya selama misi ini berlangsung. Tentu saja akan ada yang beberapa orang berkompeten yang ditugaskan untuk mengamankan dan melindungi mereka, namun berada jauh dengan keluarga sangatlah tidak nyaman bagi Yuchan sendiri.

Kota Madrid di Spanyol menjadi kota yang ditujukan sebagai 'tempat persembunyian' Chayoung dan ibunya selama Yuchan bertugas. Selain itu, tidak boleh ada orang luar yang mengetahui keberadaan Chayoung dan ibunya, selain keluarga Cassano tentunya dan beberapa tim di dalam institusi tempat Yuchan dan Michael bekerja. Demi kerahasiaan tersebut, maka segala identitas Chayoung dan ibunya akan dirahasiakan, mereka nantinya akan menggunakan identitas baru sebagai bentuk penyamaran dan alasan keamanan.

"Chataleya, ingat itu adalah namamu sekarang. Tidak ada lagi Hong Chayoung mulai detik ini, sampai semuanya selesai dan kita akan bersama lagi seperti sedia kala. Kau mengerti?" ujar Vincenzo dengan cara berbisik seraya mengusap lembut pipi halus kekasihnya yang sudah mulai terlihat tenang.

"Umm. Arraseo. Kau sudah mengucapkan kalimat itu ratusan kali." jawab Chayoung disertai anggukan tanda mengerti.

"Aku khawatir kau salah dalam menyebutkan namamu nanti, Sayang. Aku tidak akan ada di sisimu untuk mengingatkanmu seperti biasanya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu." Vincenzo kembali menarik Chayoung ke dalam pelukannya, menikmati waktu yang tersisa sedikit itu untuk mendekapnya.

"Chataleya, sudah saatnya boarding." suara Yuchan menginterupsi perpisahan sepasang kekasih yang wajah keduanya sudah sama-sama sembab.
Yuchan pun sangat berat hati memisahkan Chayoung dan Vincenzo, biar bagaimanapun selama ini Vincenzo lah yang selalu ada di sisi putrinya sejak mereka kecil hingga saat ini.

"Ye, Appa.." Chayoung terpaksa melepaskan pelukannya lalu menatap dalam kedua mata Vincenzo dan berusaha memberikan senyum terbaiknya.

"Jaga dirimu baik-baik dan tunggu aku kembali. Aku mencintaimu, Vin.."

"Aku sangat mencintaimu, Cha. Dan aku pasti akan menunggumu.."

*****

"It feels right. But it's emotional. Saying goodbye to anything you've done that long is hard.."

Hong Chayoung / Chataleya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hong Chayoung / Chataleya

Hong Chayoung / Chataleya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vincenzo Cassano

LAS ENCINASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang