13. Arga story

11K 476 21
                                    

Keesokan paginya Shena terbangun dari tidurnya dengan merasakan pusing di kepala. Dia memegang kepalanya dan merasakan sudah ada kapas dan plester yang terpasang disana. Cepat-cepat Shena melihat cermin, dan ternyata benar luka benturannya sudah terbalut plester.

Setelah itu, Shena juga melihat diatas meja sudah terdapat sarapan serta satu gelas susu dan kertas kecil disana.

'Dimakan ya, gue gak mau anak gue kekurangan gizi'

Jika semua ini Arga yang melakukannya, lantas laki-laki itu pergi kemana?

Shena yang masih penasaran pun turut keluar dari kontrakan, siapa tahu saja Arga sedang diluar bersama tetangganya.

"Eh neng Shena, nyari mas Arga ya?" Tegur Teh Asih.

"Emang Teh Asih tau Arga kemana?" Tanya Shena mendapat kekehan kecil dari tetangganya itu.

"Tau, katanya Mas Arga mau kerja. Baru dapet kerjaan dia"

"Hah?" Shena tercengang, bukannya Arga bilang jika dia sudah bekerja membantu temannya.

"Emang neng Shena gak tau? Mas Arga kerja di steam cuci mobil?" Tanya teh Asih.

"Tau kok. Makasih ya teh" Ucap Shena seadanya lalu kembali masuk kedalam kontrakan.

***

"Dia bisa kerja kok, dia gak bakal nyusahin lo" Ucap Aretha kepada temannya itu.

"Oke deh, nanti kalo dia gak bisa kerja. Gue bakalan balikin dia sama lo" Balas laki-laki itu.

"Iya dah terserah lo. Jadi hari ini dia udah boleh kerja kan?" Tanya Aretha kepada teman laki-lakinya itu.

"Iya boleh. Nanti biarin karyawan gue yang ngajarin dia"

Aretha mengangguk. "Thanks ya"

"Yoi"

Setelah berjabat tangan dengan temannya, Aretha menghampiri Arga yang duduk dikursi tak jauh darinya. Laki-laki itu sedari tadi hanya tertunduk seraya memegangi pinggangnya.

"Kenapa lo?" Tanya Aretha mengejutkan Arga.

"Gapapa. Gimana? Gue udah boleh kerja kan?" Tanya Arga dianggukan oleh Aretha.

"Alhamdulillah" Senang Arga.

"Tapi lo disini cuma gantiin karyawan yang cuti doang, setelahnya gue gak tau lo bakal kerja dimana." Ucap Aretha dianggukan oleh Arga.

"Gapapa setidaknya gue bisa mengurangi dosa gue dengan pekerjaan yang benar"

Aretha ikut tersenyum.

"Yaudah ganti baju lo, mau kerja gak?" Suruh Aretha.

Saat Arga ingin bangkit tiba-tiba dia merasakan sangat sakit di pinggangnya membuat Aretha terkejut.

"Akkhhh"

"Arga lo kenapa?" Tegur Aretha ikut panik.

"Gue gapapa tha, gue kerja dulu ya" Elak Arga yang bangkit dan lagi-lagi terjatuh karena merasakan sangat sakit pada pinggangnya.

"Akhhh" Wajah merah serta pucat itu tidak bisa berbohong, Arga benar-benar merasakan sakit.

"Gak lo gak baik-baik aja, lo sakit" Ucap Aretha.

99% TOXIC ARGA [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang