{emang Dia bakalan paham ama tulisan lu yang acak acakan}
"Dihh.. Ngeremehin ya elu, pastinya bisa di baca si, kalau gak bisa ya.. Nasibnya" Balas [Name] santai seraya menikmati apel merah, hasil ia memetik tadi
{huhh.. Udah deh, terus lu bilang ke sananya kapan? }
"Entar sore"
{Tolol}
...
.....== |
== |
== |
== |.....
..."Haha.. Gak sia sia perjuangan gw nulis banyak banyak.. Ahahaha" riang gadis remaja dengan tatapan netra sapphire nya menyipit karna kegirangan
"Ok, gw bentar lagi bakalan sampai ke Olvia"
{Girang bat dah, capek nulis doang aja pakek perjuangan} cibir suara Gaje, dari suaranya saja ia terlihat ber sweetdrop melihat kelakuan [Name]
[Name] yang sudah terbawa suasana tak menanggapi perkataan suara Gaje yang mencibirnya
"Gak peduli ya gw, yang penting sekarang ayo kita segera teleport ke OLVIAAAAA!!!!! " Pekik [Name] dengan berlarian mengitari rumah pohon itu, sampai akhirmya ia tersungkur karna tersandung akar akar besar pohon itu
{Pftt}
[Name] tampak meringis, seraya memegangi kepalanya yang memunculkan benjolan berwarna merah "Aa.. Aduhh sakit" rengek [Name] mengusap perlahan luka itu
{mangkanya.. Jadi bocah jan banyak tingkah}
"Enak aja ya lu suara gaje bilang gw bocah, gw itu dah gedeee" Bantah [Name] yang langsung berdiri dan berjinjit, walau ia tak melihat seorang pun di sekitarnya
"ck.. Gak asik ah lu, kalo ngomong suaranya doang yang keluar gak orangnya, bisa bisa gw dikira gila bego" Ujar [Name], tapi untungnya di sana, tidak ada satupun orang yang memperhatikan
{ck udah udah, kita harus segera pergi ke Olvia} - saran suara itu agar mempercepat tugasnya saat ini
[Name] hanya menatap datar, yaa.. Ia tau, suara gaje ini kalau jadi manusia, adalah tipe manusia mageran "Ck iya deh iya.. Cepetan ye mas bro"
Suara itu hanya dapat berdecak sebal, lalu memunculkan suatu lingkaran di bawan [Name] dengan sinar berwarna putih terang itu
"Wihhh " Tampak tatapan [Name] menjadi kagum melihat hal itu, namun tiba tiba cahaya putih itu menyilaukan mata [Name]
WUSHHHHH
Bagai hembusan angin, dalam sekejap mereka sudah sampai di kawasan Olvia, dan [Name] sekarang berada di balik pepohonan agar tidak ada yang curiga
"Buset.. Keren amat cuk, udah sampek aja ni" Ujar [Name] berbinar, melihat mereka yang sudah masuk dalam kawasan kerajaan
[Name] sudah bisa melihat perajurit yang berjaga di gerbang istana, bersama seorang panglima yang [Name] nanti
"Nice.. Itu panglima udah ada, tepat rencana kita" Ujar [Name] lalu tersenyum layaknya Villain
{emang rencana paan? }
"Ya rencana kita buat ngasih inpo ke bapak GM lahh" Ujar [Name] santai, ya.. Sempat kepikiran di benak suara gaje, apa iya gadis ini punya rencana jahat? Tapi.. Sudahlah
{Udah buru kesana, lelet bet lu} Paksa suara Gaje, dan tanpa adanya hujan badai angin ribut halilintar, tubuh [Name] serasa terdorong
"Ah iya iya bentar" pekik [Name] lalu menetralkan ekspresi wajah gembiranya menjadi serius dan suaranya agar tidak terlihat bercanda
"ekhem.. Cek cek, tolol goblol asu ngentod.. Ekhemm. Oke, suara gw dah bagus" ucap gadis itu, lalu mulai berjalan, dan keliar dari balik pepohonan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia viva fantasy S1 (viva fantasy × reader) [•REVISI]
FantasyViva Fantasy S1 Dunia begitu kejam.. "Pengen bunuh diri.. Tapi dosa" . . . "Tapi.. jika hidup begini juga menyengsarakan" Lantas bagaimana? "Hidup di Dunia adalah impian semua orang, iyaa mungkin.. Tapi itu untuk mereka, bukan untukku" Cerita ini d...