Toko Buku *Sembagi Arutala* pt2

15 5 6
                                    

**Question before you read**
Siapa sahabat kalian yang ngak bakal terganti meskipun kalian udah punya sahabat baru?

*Ting*
Bunyi bel dari pintu toko yang kami buka.

"Assalamualaikum, anyeong, konichiwa,yuhu sepadaa kok sepi amat yak kek hati" ucap Mina yang dari awal sudah heboh ini. Untung saja saat aku melihat ke dalam toko ini sepi mungkin saja karena sekarang bukanlah hari weekend, dan aku sangat bersyukur akan itu. Kalo tidak aku sudah pasti akan malu dengan tingkahnya yang sudah diluar nalar.

"Mina, jangan teriak-teriak gitu deh. Suara kamu itu bisa buat pengunjung lain terganggu. Ini kita baru buka pintu aja udah seheboh ini, apalagi kalo kita masuk." ucap ku yang sudah pasrah dengan tingkah Mina yang sangat hiperaktif itu.

"Iyaa maaf ya Han, janji deh aku gak bakalan buat kehebohan. Beneran, aku bakalan tutup mulut." Jawab Mina dengan gerakan mengunci mulutnya dan ya dia mulai diam, untuk beberapa saat pastinya.

"Udah ayo kita masuk, kita dari tadi berdiri di pintu loh gak pegel apa. Ayo masuk." ucapku yang memang sudah lelah berdiri di depan pintu. Sambil menarik pelan tangan Mina untuk melihat lebih jelas Toko Buku ini.

Setelah perdebatan kami yang sangat unfaedah, akhirnya kami masuk kedalam toko. Ketika kami memasuki toko ini, kami langsung disambut dengan aroma dari buku-buku yang sepertinya sudah lama itu. Dan juga harum ruangan toko ini yang menenangkan ditambah lagi dengan alunan musik klasik yang lembut.

Toko ini memiliki lampu gantung yang tidak terlalu besar tetapi sangat indah yang berada di bagian tengah toko ini. Lantai toko ini terbuat dari kayu yang bewarna coklat dengan karpet sebagai alasnya.Bangunan dari dalam Toko ini bewarna putih gading dengan sedikit lukisan abstrak. Juga ada tanaman rambat yang semakin menambah unsur keindahan tempat ini.

Toko ini rupanya adalah bangunan yang besar dan juga sangat luas.Aku jadi berpikir bagaimana dengan orang yang selalu membersihkan toko ini apa dia tidak kelelahan harus membersihkan bangunan yang sebesar dan seluas ini.Apa upah orang yang pembersih toko ini banyak ya? Jika upahnya banyak mungkin aku bisa mendaftarkan diri, apa toko ini nerima part time anak SMA ya? Lumayan hasilin duit jajan sendiri, biar ngak jadi beban keluarga.

Sepertinya tempat ini  cocok untuk tempat healing ataupun beristirahat ditengah kesibukan yang melanda. Karena tempat ini juga terletak didekat pepohonan rindang yang semakin menambah kesan damak dan juga tenang.Yah kurasa Mina tidak salah membawaku ke tempat ini karena, sepertinya aku mulai menyukai tempat ini.

Tapi tunggu dulu, dimana penjaga tokonya dan juga para pekerjanya? Kenapa aku baru sadar jika disini tidak ada seorang pun. Tapi aku yakin jika didepan papannya mengatakan jika Toko ini buka. Dan juga jika Toko ini tutup bagaimana mungkin kami bisa masuk, ya kecuali kami bisa tembus pandang seperti CASPER sihantu cilik.

"Han, By the way aniway buswayy, ini penjaga tokonya mana ya kok gak ada?" tanya Mina yang juga heran karena tidak ada seorangpun yang berjaga di meja kasir.

"Halo adik-adik, selamat datang di Toko Buku Sembagi Arutala,ada yang dapat saya bantu?" sapa seorang bapak paruh baya tetapi masih terlihat bugar yang memakai kemeja flanel kotak-kotak, yang entah muncul dari mana tapi sepertinya dia adalah penjaga Toko Buku ini.

"Nah itu dia penjaganya"ucapku setelah melihat bapak itu.

"Akhirnyaa setelah sekian lama menunggu datang juga penjaganya eh,
tapi bapak itu beneran penjaga Toko ini kan?" tanya Mina.

"Tentu saja bapak itu penjaganya Minaa, kalo enggak bapak itu ngapain sapa kita, kamu ini gimana sih?" jawabku yang mulai lelah dengan Mina.

"Oh iya juga ya. Hehehe" jawab Mina sambil cengengesan.

"Adik-adik, haloo ada yang dapat saya bantu?" tanya bapak itu lagi sekaligus menghentikan pembicaraan unfaedah pt2 kami.

"Eh, anu kami berdua mau lihat-lihat tokonya boleh gak pak?" tanyaku dengan sedikit gugup.

"Boleh dong, masa gak boleh sih. Oh iya perkenalkan nama Bapak Chandra Bapak adalah pemilik toko buku ini. Ayo sini bapak temani kalian berkeliling toko, karena tidak sedikit pengunjung yang tersesat karena bangunan ini lumayan besar dan ruangan disinipun hampir sama semua sehingga sulit untuk membedakannya, tapi kalo kalian udah sering kesini enggak bakalan tersesat kok.Tapi tenang aja kalo kalian ikut arahan pasti ngak bakalan tersesat kok."ucak bapak Chandra sambil menuntun kami berkeliling toko ini,yang sangatlah luas ini.

Aku tidak heran jika banyak pengunjung yang tersesat. Karena toko ini memang sangatlah luas dan juga memiliki dua lantai.

"Emm ngomong-ngomong toko ini dibangunya tahun berapa ya pak?" tanyaku yang penasaran karena disini terdapat beberapa foto orang-orang dengan latar 90an dan juga bangunan ini terlihat tua tetapi masih terlihat kokoh.

"Kira-kira Toko ini dibangun pada tahun 1980. Dulu Toko ini tidak sebesar dan seluas sekarang,dulu toko ini hanya sebuah ruangan kecil yang hanya memiliki 2 rak buku yang bahkan tidak terlalu lengkap dan bahkan para pengunjung yang sekedar ingin membaca harus berdiri karena disini tidak adanya kursi krena mengingat ruangan toko yang sempit. Barulah pada awal tahun 90an toko mulai dirombak menjadi bangunan yang luas sehingga bisa memuat banyak rak-rak buku yang berisi berbagai macam buku, dan juga sudah ada tempat bagi para pembaca sehingga mereka tidak perlu lagi berdiri sambil membaca seperti dulu.Dan berlanjut dari dulu hingga sekarang toko ini masih banyak pengunjungnya. Toko ini adalah Toko keluarga bapak yang diwariskan turun-menurun kepada generasinya, dan bapak adalah generasi ketiga menggantikan almarhum ayah bapak." Balas bapak Chandra atas pertanyaanku sambil menjelaskan sejarah toko ini.

"Wahh lumayan lama juga ya pak" balas Mina yang sedari tadi diam mendengarkan penjelasan bapak

"Nah dia ruang bacanya gimana menurut kalian? Kalian silahkan membaca disini ya, ini merupakan salah satu ruangan favorit di Toko Buku kami. Kalian jika bapak tinggal dulu ngak papa kan? Soalnya bapak mau menjaga meja kasir sekaligus menyabut pengunjung,soalnya hari ini para karyawan bapak datangnya agak terlambat karena mereka semua masih kuliah. Jika kalian membutuhkan sesuatu cukup tekan bel yang ada didekat pintu ya"Ucap bapak Chandra sambil berlalu meninggalkan kami.

"Wahh pantes aja bapak Chandra bilang jika ini ruangan favorit, kamu lihat aja Han ruangan ini luas dan nyaman bangett. Lihat rak-rak penuh buku itu dan juga ada tangga untuk ambil bukunya dan juga ada meja dan kursi untuk membaca. OHEMJII Hanii tempat ini aestethic dan juga fotoable bangett, ngak heran sih kalo banyak orang yang pergi kesini karena tempat ini memang bagus banget." Mina berbicara panjang lebar sambil memuji ruangan ini dan aku juga mengakui itu.

"Heem tempat ini emang bagus banget sih,lelah kita terbayarkan. Ini adalah toko buku terindah dan ternyaman yang pernah aku kunjungin." Jawabku sambil mengelilingin ruangan ini dan juga terlihat beberapa pengunjung.

"Loh loh loh, bukannya ini pertama kalinya kamu ke toko buku ya? Kamu kan enggak suka membaca. Kaum mageran kayak kamu memangnya sering  pergi ke toko buku?" Tanya Mina yang seakan tidak percaya jika aku pernah ke toko buku sebelumnya.

"Tentu saja aku pernah ke toko buku, ya meskipun cuma untuk beli komik sih hehehe." Sambil tertawa kecil aku melihat Mina yang sepertinya sudah menduga jawabanku.

"Sudah kudugong. Udah ah kita keliling sambilan cari buku yuk, habis itu kita duduk di bangku di sudut itu ya.Yang didekat jendela itu ya soalnya cahaya nya bagus." Ajak Mina sambil mengandeng tanganku menuju   
rak-rak yang penuh dengan buku.

#Talkwithauthor
Hi guys, these few weeks I have some activities at school. And now my activities have decreased so I just had time to update now. And also thanks for reading.

Ig: min_jjaa
08 Desember 2022


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hallo DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang