Malam itu begitu sunyi, hanya suara hujan kecil yang menderu diiringi hembusan angin malam yang dingin, Luhan yang merasa kedinginan pun terbangun dari tidurnya. Matanya membuka pelan, melihat sekeliling kamar dan merasakan dingin menjalar di seluruh tubuhnya. Ini bukan hal yang asing untuknya, setiap malam ia selalu merasa diawasi dengan mata hitam yang kelam. Luhan memang tak mampu untuk melihat, tetapi ia merasakan sesuatu yang tajam mengawasi setiap gerak langkahnya. Seharusnya ia minta Sehun untuk tinggal di sini, menemaninya hingga sosok itu hilang dari jangkauan radarnya yang sensitif.
Luhan memejamkan matanya takut, ia lantunkan doa-doa keselamatan untuk memberikan sedikit keberaniannya. Berharap malam ini berlalu dengan cepat, tapi detak jam seakan menertawakan ketakutan Luhan. Waktu terasa sangat lambat, Luhan sudah ketakutan setengah mati.
"Sehun.. Sehun.. Tolong aku, aku takut." Luhan menangis dengan memanggil kekasihnya, berharap ia datang memeluknya erat.
Ketika tangisnya begitu lirih, Ia merasa seseorang memeluknya. Mendekap erat tubuhnya dan memberikan kekuatan dalam setiap kata yang ia bisikan, "Luhan, jangan takut. Aku di sini sayang."
"Sehun, kau di sini?"
"Ya, aku di sini sayang."
"Aku takut Sehun, dia selalu mengikutiku."
Sehun tak membalas, tetapi Luhan merasakan elusan di punggungnya. Sehunnya nyata, ia hadir untuk menemaninya dan menghilangkan rasa takut karena sosok itu. Luhan merasa tenang dengan keberadaan Sehun dan kini kedua matanya menutup dengan damai.
Pagi itu kembali, Luhan terbangun dengan perasaan yang lebih baik. Sehunnya datang dan memberikan kenyamanan untuk membantunya tidur bersama mimpi indah. Ia akan meminta Sehun untuk tinggal bersamanya, ia yakin Sehun tidak akan pernah menolaknya. Luhan melirik seluruh ruangan putih yang ia tempati, kenapa ia berada di rumah sakit?
"Sehun? Sehun? Kau di mana?" Luhan memanggil nama Sehun berulang, ke mana perginya Sehun. Dan kenapa ia berada di sini?
Luhan melihat keadaannya, tubuhnya dibalut dengan pakaian rumah sakit berwarna putih biru. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Yang Luhan ingat, semalam dia berada dikamarnya dan dipeluk Sehun karena ketakutan akan sosok itu. Ketika tak mampu menemukan alasan ia berada di sini, pintu ruang rawat itu terbuka, dan sosok yang ia kenal menghampirinya.
"Luhan kau sudah sadar? Syukurlah kau baik-baik saja." Baekhyun memeluk Luhan dengan rasa syukur yang berlebih.
"Baekhyun, kenapa aku di sini?" Luhan merasakan tubuh Baekhyun menegang dengan kasar, Baekhyun tak menjawab tetapi ia tahu bahwa sahabatnya itu menangis dibalik punggungnya.
"Baek, kenapa kau menangis? Apa yang terjadi?"
"Aku minta maaf Luhan, aku harap kau baik-baik saja."
"Tolong Baekhyun, tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!"
Luhan tidak tahu apa yang terjadi, dan Baekhyun seperti enggan untuk memberitahunya. Entah kenapa Luhan merasa hal buruk telah terjadi. Baekhyun mengatur nafasnya pelan, ia tatap mata Luhan yang mengiba penjelasan. Dan kalimat itu terucap seperti petir yang menampar Luhan dengan kasar.
"Kau dan Sehun mengalami kecelakaan, dan Sehun meninggal Luhan."
Luhan tertawa akan kalimat yang Baekhyun ucapkan dengan hati-hati. Luhan merasa ingin bertepuk tangan, akan kebohongan Baekhyun yang ia utarakan itu. Sehun meninggal? Tidak. Baru semalam ia melihat Sehun, ia merasakan dekapan hangat pelukan kekasihnya. Ia mendengar bisikan penuh sayang yang Sehun lontarkan bersama elusan hangat di punggungnya.
"Baekhyun, jangan bercanda! Aku melihat Sehun semalam. Ia memelukku dengan erat!"
Baekhyun menangis melihat sahabatnya tertawa dengan air mata yang mengalir dari mata rusanya. Luhan tidak sanggup menerima berita ini, tapi ia tidak bisa membohongi Luhan akan musibah yang menimpanya bersama Sehun. Baekhyun merasa kasihan dengan keadaan Luhan, ia yakin Luhan hanya berhalusinasi melihat Sehun. Karena sejak kecelakaan yang mereka alami, Luhan hanya tertidur dengan bantuan alat-alat medis.
"Luhan, jangan seperti ini. Sehun meninggal semalam setelah koma hampir 1 minggu. Dan hari ini ia akan disemayamkan."
"Tidak Baekhyun, Sehun tidak meninggal! Sehun ada di sini. Semalam dia memelukku!"
Baekhyun tidak bisa menambah luka dihati Luhan dengan terus berdebat dengannya, ia akan berhenti untuk menjawab perkataan kecil Luhan dan hanya akan memeluk Luhan dengan erat.
"Sehun ada di sini Baekhyun, aku mohon jangan bercanda denganku!"
"Sehun cepat kemari, kau harus memarahi Baekhyun karena sudah berbohong kepadaku!"
"Sehun kau sudah berjanji untuk terus menemaniku!"
"Aku takut, aku membutuhkanmu seperti semalam. Sehun tolong cepat kemari, tolong peluk aku!"
Selama hampir 1 minggu Luhan berada di Rumah Sakit, menunggu Sehun datang dan memeluknya. Ia sangat yakin bahwa Sehun hanya sedang sibuk dengan kuliahnya. Ia tidak mungkin meninggalkan Luhan. Luhan masih tidak percaya dengan perkataan Baekhyun, ia sangat tahu bahwa sahabatnya itu sangat pintar dalam melayangkan candaan. Setiap hari Luhan akan menangis dan memanggil nama Sehun untuk datang kepadanya.
Di luar ruangan rawat Luhan, keluarga dan sahabat Luhan hanya bisa memandang Luhan dengan perasaan yang tidak menentu. Kecelakaan yang dialami Sehun dan Luhan, telah membawa masalah yang tidak bisa mereka terima dengan baik. Sehun yang meninggal dan Luhan yang tidak mampu mengingat peristiwa kelam itu. Mereka tidak dapat memaksa Luhan untuk percaya bahwa Sehun sudah bersemayam dengan nyaman di tempat peristirahatannya yang terakhir. Luhan tidak dapat berpikir dengan baik, ia hanya akan terus berangan bahwa Sehun masih ada, dan akan datang menjemputnya serta memeluknya dengan erat.
"Sehun aku percaya, kau masih ada. Aku akan menunggumu untuk datang dan memelukku. Aku ingin bersama denganmu selamanya, aku mencintaimu Sehun."
Bersambung
Xiao Note :
Hallo semua!! Aku adalah Penumpang perahu HunHan yang masih berjuang untuk sampai kedermaga. Aku berharap perahu ini tidak karam, tapi sepertinya banyak sekali yang meninggalkan aku sendiri disini.Jika kalian membaca note ini, apakah kalian masih berada dalam perahu yang sama denganku?
Aku harap aku masih mempunyai teman untuk berlayar.
Aku menyukai cerita dengan HunHan sebagai tokoh utamanya, tapi kini banyak sekali author HunHan yang meninggalkan perahu ini. Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada mereka yang mau bertahan, terimakasih karena sudah mengisi kekosangan moment HunHan yang aku rindukan.
Kini aku mencoba untuk merangkai karya, mengobati kerinduan akan cerita HunHan yang semakin menipis dan moment HunHan yang tak terlihat.
Aku harap kalian yang masih berlayar dengan perahu dan menyukai cerita bertokoh HunHan, dapat menerima karya pemula ini.
Xiao Love❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (HUNHAN GS)
FanfictionSebuah rahasia telah tersurat dalam benang takdir cinta Sehun dan Luhan. Kisah yang patah terajut kembali dengan perasaan yang nyata. Mereka hanya dua insan yang saling mencinta, terkubur dalam derita yang mengering dan menghilang. Seharusnya mereka...