Boss and His Secretary

1.2K 124 13
                                    

Warning! Mengandung mature scene atau adegan dewasa, if you feel uncomfortable please leave this story, if you are minor please go away, thank you!

Kim Doyoung baru saja menyelesaikan kegiatan mandi malamnya setelah seharian berkutat dengan berkas-berkas di kantor serta laporan memuakan yang ditugaskan oleh atasannya, yang sialnya saat ini menjabat sebagai suaminya.

"Sial! Memang laki-laki dingin satu itu tak punya perasaan. Bisa-bisanya dia memberikan banyak pekerjaan pada istrinya yang manis ini? Awas saja kau akan ku balas nanti!" gerutu Doyoung sambil mengenakan bathrobe. Tangannya sibuk mengaitkan tali bathrobe yang terpasang apik di tubuhnya sementara kakinya melangkah keluar dari kamar mandi.

Baru saja tiba di depan walking closet, Doyoung dikejutkan oleh suara yang berasal dari arah belakangnya. "Siapa yang akan kau balas?" Doyoung tersentak lalu membalikkan badannya. Kepalanya mendongak, menatap Haruto, suami sekaligus atasannya yang sudah berdiri di depannya dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

Penampilan Haruto dapat dikatakan jauh dari kata normal bahkan terlihat sangat berantakan namun seksi di saat yang bersamaan, kemejanya yang sudah keluar dari dalam celana, dasinya tidak terpasang dengan benar hanya dibiarkan tersampir begitu saja di lehernya. Dua kancing teratas kemejanya dibiarkan terbuka begitu saja menampilkan dadanya yang bidang. Doyoung mengkerutkan alisnya melihat penampilan sang suami. Suaminya ini habis terkena angin puting beliung atau bagaimana?

"Bukan siapa-siapa." Doyoung ingin melanjutkan jalannya menuju walking closet untuk mengambil pakaiannya namun terhenti saat tubuh tinggi menjulang suaminya itu menghadang langkahnya.

"Aku mendengar kata pekerjaan dan istri tadi. Kalau tidak salah, kau pasti sedang mengumpatku bukan?" Haruto bertanya dengan wajah datar andalannya.

"Kalau kau sudah tau kenapa harus bertanya bodoh?! Minggirlah jangan menghalangi jalanku, aku ingin memakai bajuku, ini dingin tau!" Doyoung secara tak sadar menaikkan intonasi suaranya karena terbawa emosi ketika langkahnya di hadang oleh sang suami. Terlebih kini ia harus menahan dingin karena ac kamar telah di setting dengan suhu paling rendah oleh Haruto.

"Siapa yang kau panggil bodoh Kim Doyoung?" Suara berat itu keluar dari bibir Haruto membuat Doyoung mundur beberapa langkah ke belakang karena terkejut dengan nada bicara yang dilontarkan oleh Haruto.

Suasana kemudian berubah menjadi mencekam. Doyoung menengadahkan kepalanya, menatap langsung kepada manik mata Haruto yang juga tengah menatapnya. Sial! Manik Haruto menatapnya dengan tajam, seakan dapat membunuh siapapun yang melihatnya. Doyoung meneguk ludahnya takut. Ia tahu jika Haruto sedang marah.

"Bodoh, Kim Doyoung! Kenapa kau membentak Haruto tadi? Sudah tau dia kalau marah sangat menyeramkan." Rutuk Doyoung dalam hati. Ia meringis menyadari kesalahan yang telah ia perbuat. Bagaimana ini, apa yang harus ia lakukan untuk menghindari kemarahan Haruto?

Doyoung berdehem pelan, berusaha untuk terlihat biasa saja. "M—minggir dulu aku mau pakai baju." Kedua tangannya menggeser pelan tubuh Haruto yang menghalanginya ke samping. Padahal mah sebenernya Doyoung tuh takut pake banget. Ya gimana mau gak takut coba? Haruto kalau marah semenyeramkan itu! Muka tegas namun datar dengan tatapan tajam mengintimidasi seolah bersiap untuk menerkam siapa saja yang berani mengusiknya yang ditunjukkan oleh Haruto bagai mimpi buruk untuk Kim Doyoung. Membuat Haruto emosi ada di urutan terakhir dalam kamus hidupnya. Namun, sialnya saat ini ia malah membangunkan singa yang sedang tertidur. Berulangkali ia merutuki dirinya dalam hati.

Baru saja ia melangkah, tiba-tiba lengannya dicekal oleh Haruto kemudian ditarik hingga Doyoung berada tepat di hadapan Haruto dengan jarak yang terbilang hampir tidak ada. Tubuh mereka saling menempel. Bahkan, mereka dapat merasakan hembusan nafas satu sama lain. Haruto kemudian mengarahkan kepalanya ke telinga Doyoung dan berbisik.

Company Couple [Harubby]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang