Rabu, pukul 10.57 PM
...
Seperti malam biasanya, Chris sudah duduk di halte menunggu busnya datang.
Tidak seperti kemarin yang tiba-tiba harus lembur. Kali ini dia selesai sesuai jam kerjanya.
Sudah sejak sepuluh menit yang lalu Ia menunggu, namun tidak ada penumpang lain yang datang.
Bus akan tiba tepat pukul 11 malam. Tiga menit lagi, tetapi kenapa rasanya lama sekali.
Angin malam mulai terasa dingin. Ia mengeratkan padding tebalnya.
Suara derikan serangga malam semakin jelas terdengar. Begitu juga dengan suara katak yang merindukan hujan.
Ia menatap langit. Mendung menghalangi cahaya bulan, membuat malam terasa lebih gelap.
Chris berterima kasih pada lampu jalan yang walaupun berkedip remang-remang, setidaknya masih bertahan di gelapnya malam.
Apa kau pernah mendengar tentang ruang liminal? Tempat yang membuat kita berada di posisi ruang ambang antara dua waktu dan dua tempat
Tempat yang terasa familiar sekaligus asing. Tempat yang seharusnya ramai oleh kehidupan berubah sepi bersama datangnya malam yang semakin larut.
Itu lah yang Chris rasakan saat ini. Duduk sendiri di sebuah halte yang sepi menunggu bus malam. Memunculkan perasaan sunyi yang tenang, namun juga mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Bus || Banginho SKZ
Fanfiction[On Going] Rintik pertama jatuh bersama dengan datangnya bus malam. Sepasang netra coklat bercahaya terkena paparan lampu jalan. Surai pirangnya terpangkas rapih. Bergerak indah terhempas angin malam. Sepasang bola mata coklat itu memandang tiap tet...