"untuk semua siswa baik kelas sepuluh maupun kelas dua belas , segera turun ke bawah dan membentuk barisan untuk melaksanakan upacara. terimakasih"
setelah pengumuman selesai, para murid-murid langsung turun dari lantai atas ke lapangan.
"kok kelas 11 kaga disebut?" tanya ayun sambil make topi abu-abu nya.
caca mengerlingkan bola mata lalu menjawab, "kelas 11 lagi PKL anying"
"oh iya"
"hai miskah" sapa lily saat caca dan ayun sampai di lapangan dan baris tepat dibelakangnya.
"eh hai hai, salam kenal ya gue ayunda. nama mbak nya siapa betewe?" balas ayun dengan senyum bak tidak ada dosanya.
"hai siti, akuh elsah dari kerajaan blekping in yur areah" bukan. bukan lily yang jawab, tapi radha yang entah datang darimana tiba-tiba nyerobot gitu aja.
"elsah diem deh, kamu ituh ga diajak" ucap ayun dengan nada yang dibuat-buat dan mulutnya di mencong-mencongin.
"kenapa seperti itu dik? kukira kita asam dan garam dan kita diulek bersama ketumbar" dramatis radha diakhiri dengan lagunya tulus yang lagi ngetrend.
"jangan lupa tambahin bawang jahat sama bawang baik"
"timun emas sekalian"
"HAI KAWAN KAWIN!! TEGA YA NINGGALIN INCES, SAKIT BANGET HATI MUNGILKU INI KARNA KALIAN!!"
"apalagi ini" gumam caca memegangi kepalanya pusing saat melihat yesha baru datang dan berteriak menggunakan suara ala curut kejepit nya yang sukses mengalihkan perhatian beberapa murid yang sudah ada di lapangan.
"gue baru tau kalo sekarang elsa projen koleb sama blekping" ucap lily menanggapi perkataan tidak masuk akal radha tadi. mengabaikan yesha yang mulai menggerakkan bibirnya julid karna kedatangannya ga direspon.
"iya cuy, tahun depan katanya sih bakal koleb sama boboyboboiboboy" kata radha dengan berbelit-belit.
"inspo darimana tuch?" sela ayun sambil pargoy tapi versi anggunly.
"ngarang"
"owh"
"tolong segera meluruskan barisannya masing masing. untuk anak-anak yang telat akan tetap mengikuti upacara di luar gerbang, dan dipantau oleh pak jahe. jangan coba-coba kabur"
"mampus anjinhahahahahaha" tawa yesha pas tau kalo samudra beserta empat pasukannya dateng telat hari ini.
"LU NGAPA GAK BAWA TOPI ANYING" teriak radha ke arah gerbang yang tak jauh dari lapangan.
"OGAH GUA PAKE TOPI, RAMBUT GUA UDAH CAKEP GINI MASA MAU DITUTUPIN PAKE TOPI" balas bagas yang posisinya berada di barisan paling depan.
radha hanya bergidik ngeri saat melihat bagas mengangkat alisnya sambil tersenyum sok kegantengan. "semoga dihukum semoga dihukum" radha menggumamkan doa khusus untuk bagas dan kawan-kawan.
"hust jangan teriak-teriak" tegur caca menarik ujung rambut radha, membuat radha hanya berdecak dan menurut saja.
upacara pun dimulai. entah berapa lama mereka berdiri di bawah teriknya matahari, akhirnya selesai juga.
pembubaran barisan, bukannya langsung bubar tapi sama pembina upacaranya disuruh diem di tempat dulu.
"ngapain lagi sih ini, panas banget gila" keluh yesha mengipasi wajahnya menggunakan topi, diangguki lily yang ngelap keringet di dahi nya pake dasi.
"kek nya kaki gue mau patah deh, panggilin ambulan dong tolong" kata radha yang sekarang udah duduk lesehan. rok span yang sepanjang mata kaki diangkat sampe lutut, biar lega duduknya.
"aurora mu bestihh" caca menggelengkan kepalanya heran. untungnya mereka baris di tengah, jadi gabakal keliatan sama murid cowo.
"yasudah, bagi yang telat baris disini. yang lain silahkan kembali ke kelas masing masing"
"elah gak jelas amat" malas ayun dengan cepat menarik lily dan caca agar cepat berjalan meninggalkan lapangan itu, tak lupa dia julurin lidahnya ngejek kelima anak adam yang mukanya udah sepet banget kayak sempak tetangga.
"semangat panas-panasan ya. gabakal mati kok, palingan cuma gosong" ejek radha tersenyum seperti emot bulan gosong.
"ini papih gak di semangatin juga?" komen juna.
"semangat babang, jangan lupa mati ya" kata yesha diakhiri dengan tawa renyah dari yesha, radha, bagas, haikal, sam, dan tion.
kasian bgt km jun.
sesampainya di depan kelas, yesha sama radha ngeliat lily, caca, ayun lagi mantau lapangan buat sekedar ngetawain penderitaan temen-temennya aja.
"WAHAHAHAHA SURUH JUNGKIR BALIK NGELILINGIN SEKOLAH AJA PAK"
"BUNUH AJA BUNUH"
"MARAHIN MARAHINN"
5 tokek dan 20-25 an murid yang kena hukum tadi mendongak melihat ke lantai tiga, dimana ada tiga cecurut yang lagi tos-tos an sambil ketawa girang.
guru bk yang bertugas ngehukum bocah bocah telat ini juga gelengin kepalanya capek.
"menari-nari diatas penderitaan orang lain" kata tion dengan tatapan sengit disertai dendam kesumat.
"emang mereka lagi nari?" sahut haikal tak mengerti. ikal liatnya gak lagi nari kok, lagi ketawa itu diatas.
"udah lo diem aja" sam mendorong bahu haikal hingga tak sengaja menyenggol bagas.
bagas melirik tak suka. "jangan pegang-pegang mas, aku masih suci"
"NAJIS"
•
•
•ahay
sirkel kecebong😎🤙ok ok.
KAMU SEDANG MEMBACA
kecebong | txtzy
Fanfictioncerita kerandoman bocah-bocah yang pengen ngejar mimpi tapi males lari smgt.