Chapter 1

469 78 8
                                    

Bau menyengat dari rokok dan minuman keras menyebar di dalam sebuah bar. Dua orang bartender tengah sibuk di balik meja, begitu juga para pelayan yang berlalu lalang mengantar pesanan dari meja ke meja. Suara musik mengalun merdu diiringi suara lembut seorang pemuda yang tengah memetik gitar di atas panggung.


Dua orang pria dan satu orang wanita duduk mengitari meja bundar. Asap rokok keluar dari mulut si wanita, pria tampan yang duduk di sampingnya, yang tidak lain kekasih dari si wanita, tengah terlibat pembicaraan yang serius dengan pria di depannya. Sesekali pria di depannya itu meneguk minuman berwarna coklat muda di dalam gelas kaca kecil, meneguknya sampai habis.


"Bagaimana, Leo? Mereka akan membayar berapa pun yang kita minta, asal orang itu bersedia menjadi surogasi untuk mereka," ucap pria itu seraya menuang kembali minuman ke dalam gelas.


"Kau yakin, Kai? Berapa pun itu?" tanya Leo penuh penekanan.


Pria yang bernama Kai itu mengangguk yakin menjawab pertanyaan Leo, kekasih dari wanita yang kini bersandar nyaman di pundaknya.


Leo menoleh menatap kekasihnya. "Mereka akan membayar berapa pun yang kita minta, Sayang."


Wanita itu menegakkan tubuhnya, menoleh dan tersenyum menatap sang kekasih. "Baiklah, aku tahu seseorang yang bisa mengandung. Tapi, dia seorang laki-laki, apa mereka mau?" Wanita itu beralih menatap Kai ragu.


"Aku sudah membicarakan ini dengan mereka, Yang Zi, dan mereka bersedia. Mau itu laki-laki atau perempuan, yang terpenting orang itu bersedia menjadi surogasi untuk mereka," sahut Kai sambil memainkan gelas kecil di tangannya.
Senyum licik tercipta di bibir Yang Zi, wanita itu tengah memikirkan seseorang yang akan ia jadikan seorang surogasi. Senyumnya semakin melebar ketika ia memikirkan uang yang akan ia dapat.


Aku akan kaya dan aku tidak perlu lagi melihat wajah anak itu, batinnya senang.


"Baiklah, besok ajak pasangan itu ke rumahku," ucap Yang Zi.


Leo menatap Yang Zi senang. "Sayang, mungkinkah?"
Yang Zi tersenyum semakin lebar mengerti akan pertanyaan dari Leo, wanita itu mengangguk mengiyakan pertanyaan dari sang kekasih.


"Ok, baiklah besok jam 9 pagi aku akan bawa mereka ke tempatmu," sahut Kai kemudian dia berdiri berlalu pergi meninggalkan Yang Zi dan Leo yang berciuman di dalam bar tersebut.


Sementara di meja yang terletak di sudut bar, seorang pemuda dengan setelan jas mahal menatap penuh minat pada pemuda lain yang masih menyanyi di atas panggung kecil, matanya yang sedari tadi menatap pemuda itu tanpa beralih sedikit pun.


"Manis," gumamnya sambil meneguk wine dan masih setia menatap pemuda di atas panggung tersebut.


🍁 🍁 🍁


Keesokkan paginya di kediaman Yang Zi.


Xiao Zhan menangis duduk memohon di depan Yang Zi, wanita itu duduk di sofa dengan kaki bersilang dan tangan yang terlipat angkuh di depan dada. Buo Xian yang berdiri di belakang Xiao Zhan menatap penuh benci pada Yang Zi, ibu kandungnya sendiri. Kedua tangannya terkepal erat menahan amarah yang siap meledak kapan saja.


"Mama, aku mohon, hiks ... aku tidak mau hiks ...." tangis Xiao Zhan di depan Yang Zi.


Yang Zi menatap Xiao Zhan matanya berkilat marah. "Apa kau tuli! Sudah kubilang kau hanya akan mengandung sembilan bulan, setelah anak itu lahir, kau akan bebas!"


"Aku tidak mau, Ma. Hiks, kumohon jangan memintaku melakukan itu." Xiao Zhan menggeleng menangis terisak.


"XIAO ZHAN!!" teriak Yang Zi emosi karena penolakan dari Xiao Zhan.

SUROGASHI (Yizhan Fanfiction) End Di PdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang