Kriett ....
Pintu kamar mandi terbuka, Yibo keluar dari dalam hanya mengenakan handuk di pinggul, dengan handuk kecil putih berada di kepalanya sesekali mengusak-ngusak rambutnya yang basah. Yibo tersenyum mendapati Xiao Zhan duduk bersandar di atas tempat tidur, selimut yang menutupi sebatas paha dengan buku khusus ibu hamil di tangannya.
Yibo melempar handuk kecil ke atas sofa, tangannya beralih mengambil piyama yang sudah disediakan Xiao Zhan di atas tempat tidur. Naik perlahan ke tempat tidur, Yibo mengambil buku di tangan Xiao Zhan, menyimpannya di atas nakas.
"Kenapa belum tidur? Ibu hamil tidak boleh tidur terlalu malam." Yibo menyentil pelan hidung Xiao Zhan.
Xiao Zhan tersenyum. "Yibo," panggilnya pelan.
"Hm?" gumam Yibo seraya membantu Xiao Zhan berbaring.
"Sudah tiga bulan kita menikah. Apa kau tidak ingin menyentuhku?" Xiao Zhan menatap Yibo sendu.
Sedikit membungkuk, Yibo tersenyum sambil mengusap pipi istrinya lembut. "Kau sedang hamil, Sayang, aku tidak ingin kau kenapa-kenapa. Di dalam sini," seraya mengusap perut baby bump Xiao Zhan, "ada anak kita. Jangan khawatir aku bisa menahannya."
Kedua tangan Xiao Zhan menangkup wajah Yibo. Kedua mata mereka saling menatap dengan lekat. Ibu jari kanan Xiao Zhan bergerak mengusap wajah sang suami, Xiao Zhan tahu selama ini setelah ia terlelap, Yibo akan pergi menghabiskan waktunya di ruang kerja hingga satu atau dua jam berlalu, Yibo akan kembali dan tidur di sampingnya.
Pernah suatu ketika Xiao Zhan dengan sengaja mengikuti Yibo diam-diam mengintip lewat celah pintu, ia melihat suaminya yang beronani sambil menyebut namanya. Dari sana Xiao Zhan merasa ia tidak berguna untuk suaminya. Xiao Zhan tahu jika kadang Yibo ingin meminta haknya sebagai suami, akan tetapi tertahan ketika mata suaminya terarah pada perut besarnya, dan sekarang Xiao Zhan ingin Yibo mendapatkan haknya sebagai suami.
“Tapi aku menginginkannya,” ucap Xiao Zhan.
Yibo yang mendengar ucapan Xiao Zhan menoleh cepat, dan langsung mencium bibir Xiao Zhan dengan keras. Nafsu yang selama ini ditahan olehnya membuncah keluar bagaikan kembang api yang meluncur dan meletus di udara.
Xiao Zhan melingkarkan tangan kurusnya di leher Yibo. Sementara tangan Yibo menyusup masuk ke dalam kaos besar Xiao Zhan, bergerilya di dalam sana, dan berhenti di atas dada Xiao Zhan yang sedikit berisi akibat kehamilannya.
Dadanya diremas, putingnya dipilin dengan lembut, membuat lenguhan halus meluncur di bibir Xiao Zhan. Bibir Yibo berpindah ke leher jenjang Xiao Zhan, mengecup dan menghisap di sana, menimbulkan tanda merah keunguan tanda kepemilikan darinya.
Yibo membantu Xiao Zhan melepas pakaian, kemudian melepas pakaiannya sendiri. Tubuh keduanya telanjang bulat tanpa sehelai benang, Xiao Zhan mendesah ketika tangan besar suaminya memberikan kocokkan di penisnya. Dari pelan sampai hingga cepat, tubuh Xiao Zhan bergetar saat gelombang kenikmatan datang menyerang . Cairan cum-nya menyembur keluar mengenai tangan Yibo.
Dengan napas terengah, Xiao Zhan mengernyit melihat Yibo yang dengan santainya menjilat jari-jari panjangnya yang terkena cairan cum Xiao Zhan, menyisakan jari tengah dan telunjuk yang masih dilumuri cairan. Tangan kiri Yibo meraih tangan kanan Xiao Zhan, menggenggamnya lembut seraya memberikan kecupan-kecupan ringan di seluruh wajah Xiao Zhan.
Sementara jari tengah Yibo mengusap dengan gerakan memutar di depan bunga krisan Xiao Zhan, lalu bergerak pelan berusaha masuk ke dalam bunga krisan sang istri. Tubuh Xiao Zhan tersentak merasakan jari panjang dan besar milik Yibo yang berhasil masuk ke dalam tubuhnya.
"Shhh … nghhh ...," Xiao Zhan mendesis pelan, kedua matanya terpejam ketika jari tengah sang suami yang bergerak memutar menggesek lembut hole miliknya.
Kedua kaki Xiao Zhan tertekuk, sementara Yibo menambahkan jari telunjuk di dalam Xiao Zhan. Melakukan gerakan seperti menggunting. Sesekali melakukan gerakan seperti menggaruk. Xiao Zhan mendesah di saat gerakan jari Yibo keluar masuk semakin cepat, ia menjerit ketika Yibo dengan sengaja menyentuh titik prostatnya.
"Akhhh! Nghhh … hah ... hah ... apa itu, Yibo?" Xiao Zhan menatap Yibo terkejut, bibir tipisnya bengkak akibat tindakan dari sang suami.
"Nikmat, Sayang? Akhirnya aku menemukannya." Yibo tersenyum mengusap keringat di jidat Xiao Zhan.
“Huh?” Xiao Zhan menatap Yibo bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUROGASHI (Yizhan Fanfiction) End Di Pdf
RomanceDi usianya yang terbilang muda, Xiao Zhan terpaksa menjadi seorang ibu pengganti atau surogasi karena ibunya yang gila akan uang. Di tengah kehamilannya sepasang suami istri yang menanamkan benih di rahimnya menghilang karena tahu anak yang dikandu...