2

1K 43 4
                                    

Mercy berlari kecil keluar dari kantin,"Kemana ya tu anak? cepet banget."

"Liat Hekael ga?"

"Tadi sih lari ke arah taman belakang, kak"

"Oh oke, thanks ya"

Sampai di taman belakang, Mercy langsung bisa menemukan Hekael yang tengah berdiri membelakangi nya. Mercy mendekati Hekael dan memeluknya dari belakang.

"Lepas ga!"

"Engga, sebelum kamu maafin aku." Mercy mengeratkan pelukannya pada pinggang Hekael. Hekael yang masih memegang pendiriannya 'marah' tak peduli, walaupun dalam hatinya ia senang Mercy datang untuk membujuknya.

Cup

"IHHHHHH aku masih marah!! jangan cium cium!"

Hekael langsung menenggelamkan tubuhnya kepada tubuh jangkung kekasihnya, Mercy dengan senang hati balas memeluk tubuh kecil bayi-nya sembari terkekeh gemas.

'Kenapa pacar gue gemes banget sih?'

Mercy dengan sigap membawa Hekael dalam gendongan koalanya, mudah saja. Secara tinggi Mercy 176 sedangkan Hekael 165.

Eazy peasy lemon squeezy kalo kata Mercy

Hekael yang kepalang malu enggan menolak perbuatan kekasihnya dan langsung mengalungkan tangan pada leher jenjang Mercy.

Dia ingin segera pergi dari sini, malu tau!

Mercy membawa Hekael menuju ruang rahasia di sekolah ini, hanya Mercy, Hekael dan teman temannya saja yang tau. Ruangan itu biasa digunakan untuk sekedar istirahat, atau bahkan membolos.

Ruangannya dilengkapi dengan kasur yang tidak terlalu besar, shofa, televisi beserta ps nya, kamar mandi, bahkan kulkas. Simple, Mercy yang menyewa ruangan ini, anggap saja nge-kost katanya, lagi pula pihak sekolah tidak keberatan malah mengizinkan. Itung itung tambahan pemasukan kali ya

Mercy mengedarkan pandangannya ke sekitar tempat itu, dirasa aman kemudian ia mengeluarkan kunci lalu membuka pintunya perlahan. Hekael yang tau kini mereka berada mengangkat kepalanya yang tadi ia sembunyikan dari ceruk leher Mercy.

"Ngapain kesini kak? kan sebentar lagi bel masuk bunyi" Tanya Hekael dengan polosnya. Polos apa pura pura polos nieeee wkwkw

Tak ada sautan, Mercy langsung merebahkan dirinya di shofa dengan Hekael dipangkuannya. Hekael menyandarkan tubuhnya pada Mercy, menyamankan posisinya. Mercy memeluk pinggang Hekael kemudia mengusap surai gelap milik Hekael.

Mercy memejamkan matanya.

"Kak?"

"Iya, sayang?" Hekael yang mendapat panggilan manis pun kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Mercy.

"Hahaha gemes banget sih kamu, kenapa tadi manggil?"

Hekael kembali mendongak, menatap manik hazel Mercy yang kini tengah menatapnya.

"eumm..."

"Kenapa?"

"Kael.. umm...

"hm?"

"K-kael.. m-mau.."

HAAIIIII SEMUAAAAA💐💐

salam kenal yaa, kalian bisa panggil aku byth🤩
ini cerita pertama aku, maaf kalo tulisannya masih berantakan dan bahasanya campur aduk hehehe

Jangan lupa vomment biar aku semangat up terus okey? 🤓🤓






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dominant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang