Part 3💫

13 7 2
                                    

Dering suara alaram terdengar memenuhi kamar seorang gadis.Aqila membuka matanya perlahan dan bangkit dari tidurnya.Ia melangkah menuju kekamar mandi,sekali dirinya menguap kecil.Ia berdiri didepan westafel menatap lekat dirinya didepan cermin,bekas luka akibat pukulan dari ayahnya masih melekat manis pada dahinya.Ia tertawa sendiri miris sekali hidupnya ya.Ia tersadar dari kelamunanya dan bergegas mengeluarkan pakaianya lalu bersiap mandi.

5 menit berlalu,Akhirnya selesai juga.Mematukan dirinya didepan cermin,dan merapikan rambutnya
dan tersenyum kecil.Ia melangkah keluar kamar untuk ke sekolah.Sepi.Ya kedua orang tuanya memang belum pulang dari semalam.Aqila sudah terbiasa ditinggal oleh kedua orang tuanya.Aqila melangkah kearah meja makan.Diatas meja makan telah disiapkan makanan kesukaan Aqila.Aqila tersenyum kecil,ia bahagia banget punya bi Ira,ia menganggap bi ira adalah orang tuanya.Kasih sayang dan perhatian dari bi ira membuat aqila merasa bahagia.Bi ira yang sudah merawat Aqila dari kecil dan tentu saja ia tau semuanya tentang keluarga aqila.

"Bi!"

"Iya non,ada yang bisa bibi bantu?"tanya bi ira dengan penuh semangat

"Hehe gk kok bi,aqila cuman mau ngajak bi ira sama mang ujang untuk makan bareng disini,seperti biasa"

"Oalah gitu teh,y udah tunggu ya non bibi manggil mang ujang dulu"bales bi ira dan di bales anggukan oleh aqila.Aqila memang dari dulu sudah terbiasa makan bareng bi ira dan mang ujang

"Eh mang ujang,ayo duduk,bi ira juga,kita makan sama-sama"ajak aqila dan di bales anggukan dari mang ujang dan bi ira

2 menit berlalu,aqila pun sudah selesai dengan makannya.

"Bi,Aqila pamit pergi sekolah dulu ya"pamit aqila dan menyalim tangan bi ira

"Iya,non hati-hati ya"bales bi ira

"Iya bi,ayo mang ujang kita berangkat.Assala'mualaikum"ujar aqila dan mleangkah keluar rumah bersama mang ujang

"Walaikum'sallam"

Hari ini jalanan sangat padat,dipenuhi banyak kendaraan.Macet!Jika saja Aqila datang lebih pag pasti dirinya tidak akan terjebak seperti ini.Aqila duduk tenang dalam mobil sekali melihat ke arloji yang melekat ditangannya.waktu menunjukan pukul 6:50 yang artinya sedikit lagi gerbang akan ditutup.

"Mang,saya turun disini saja ya,bentar lagi gerbang akan ditutup"ucap aqila dengan tergesa-gesa,jujur dirinya sangat gugup dsn gelisah .

"Tapi non,nanti saya dimarahin bapak sama nyo--"

"Gpp mang,lagian sekolahnya udah dekat kok,saya pamit dulu ya mang,Assala'mualikum"sela aqila dan segera turun dari mobil dan berlari menuju trotoar.

"Walaikumsallam,hati hati ya non"balas mang ujang

Aqila capek.Tapi ia tak peduli yang terpentung sekarang ia tak mau dirinya terlambat.

Setibanya disekolah,aqila langsung mengatur nafasnya,untung saja gerbang sekolah belum ditutup.Ia mulai melangkah maju dan tujuannya sekarang adalah Kelas 11 IPS 2.Sapaan dan pujian dari siswa siswi terdengar diindra pengdengarannya.

"Asstafirulah,pagi pagi udah liat bidadari aja"

"Sut sut,hay neng,cantik banget sih"

"Makin bening aja sih eneng"

"Ya Allah,Ciptaanmu begitu sempurna

Aqila menangapi itu semua dengan tersenyum kecil.Langkahnya terhenti kala melihat 3 cowok didepannya.Ia terpesona akan ketampanan salah satu cowo itu.Ingin sekali dirinya menghampiri cowo itu tetapi ia malu.Ketiga cowo itu menatap dirinya dengan tatapan aneh

GORESAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang