"Kenapa sih?kan cuman liburan kedesa eyang,kok kamu gitu?"heran mama adel.
"Ma disitu desaa gak ada wifi,tempat nya kumuh,pokoknya adel mau liburan semester ini kejepang!!"
"Adel nurut atau papa usir kamu tanpa uang sepeser pun biar jadi gelandangan"ancam papanya.
"Ishh kok ngancam sih pa mainnya,emang kenapa harus adel yang kesana?kenapa gak aldo?"tanya adel kesal
"Eyang sakit nak sedangkan papa sama mama banyak kerjaan,aldo juga nge handle perusahaan papa yang dibandung"jelas papa adel.
"Hufff oke,tapi cuman selama libur semester kan?"tanya adel lagi "Iyaa sayangg"jawab papa dan mamanya.
Reva Adel Hapsari, seorang murid SMA favorit diJakarta pusat yang kini baru sudah naik kekelas 2 dan sedang libur semester,salah satu murid berandal tapi mampu menjadi ranking 1 kelas dan juara 2 umum disekolahnya, anak dari Jinan Hapsari dan Cindy Hapsari.Mempunyai kakak laki-laki bernama Aldo Zaqhary Hapsari hanya 2 bersaudara. Adel anak kaya raya yang selalu dimanja hingga akhirnya sulit untuk hidup mandiri yang mengharuskan orang tuanya mengirimkan adel kedesa terpencil tempat eyangnya tinggal agar ia dapat merasakan bahwa hidup itu keras.
. . . . . . . . .
Saat ini mereka bertiga sudah sampai didepan rumah eyangnya yang terbilang tidak mewah seperti rumahnya dijakarta.
"Mah kok eyang mau aja tinggal disini?kan kotor begini ewwhh"tanya adel saat turun dari mobil kepada cindy.
"Eyang yang minta sendiri"jawab cindy seadanya.
Toktok
"Assalamualaikum...bundaa"panggil Jinan
"Waalaikumsalam iya sebentarr"jawab seseorang didalam tetapi seperti suara anak muda bukan eyangnya.
Ceklek
"Eh om jinan sama tante cindy,masuk om tan"ucap seorang anak muda yang seumuran dengan adel dan mencium punggung tangan jinan dan cindy bergantian. Cindy pun masuk bersama perempuan itu sedangkan Jinan mengambil koper adel dibagasi mobil,Adel?bingung harus bagaimana.
"Kenapa diem aja kamu?bantuin papa ini koper kamu berat banget"ujar jinan pada adel.
"Pah,yakin ini aku tinggal disini??"tanya adel untuk kesekian kalinya.
"Nanya lagi papa gak akan jemput kamu 2 tahun" "Ngancem mulu bapaknya"geruru adel lalu mengambil kopernya dan berjalan masuk nengikuti jinan dibelakang. . . . . . . .
Saat ini semuanya sedang berkumpul diruang tamu rumah eyang adel kecuali perempuan yang membukakan pintu tadi,sepertinya ia sedang membuat minum untuk orang-orang diruang tamu.
"Cucu eyang udah gede aja,padahal dulu masih kecil banget kamu"ucap eyang saat adel mencium punggung tangannya.
"Hehehe iya eyang"jawab adel "Bunda,jinan titip adel ya kalo dia macem-macem cubit aja anaknya"ucap jinan pada bundanya.
"Cucu eyang gak akan macem-macem pasti,iyakan del?"tanya eyang pada adel
"Pasti dong eyang"
Tak lama dua orang perempuan membawakan kopi dan teh,yang satu perempuan seumuran adel tadi yang satunya lagi sudah agak berumur dan dari penampilannya itu art disana.
"Ehh ini dia,adel ini zee sama mbak ajeng dan zee ini adel anak tante om kamu"jelas eyang
Mereka berdua pun bersalaman tetapi adel seperti tidak terlalu suka dengan zee entah kenapa.
"Zee" "Adel"
"Diminum dulu ini teh nya cin"suruh eyang pada menantunya.
"Iya bun"
"Bun dia siapa?"tanya adel pada cindy sambil berbisik dan sedikit menunjuk zee yang duduk dekat jinan serta terlihat mereka seperti sudah mengobrol akrab.
"Wkwk dia sepupu kamu,anak dari kakaknya papa tapi sayangnya orang tua zee udah meninggal dua-duanya karena kecelakaan pas zee masih umur 5 tahun makanya sekarang tinggal sama eyang,papa dulu ngajak tinggal sama kita tapi dianya gak mau,mau jaga eyang katanya padahal dulu masih kecil"jelas cindy panjang lebar tapi dengan suara yang agak pelan juga.
Hari pun sudah sore jinan dan cindy pamit pulang karena takut terlalu malam dijalan serta berpesan pada anak bungsunya agar tak macam-macam selama disini.
"Semuanya kita pamit dulu Assalamualaikum"ucap jinan lalu menancapkan gas mobilnya. Adel yang ingin menangis karena ditinggal orang tuanya pun dilihat zee.
"Udah atuh kan cuman sebulan"ucap zee ingin tertawa karena ekspresi adel yang lucu.
"Dih apaan sih"ucap adel jutek lalu meninggalkan zee sendiri didepan pintu sedangkan eyang dan mbak ajeng (art) sudah masuk lebih dulu.
"Lucu banget"gumam zee sambil senyam senyum lalu menutup pintu rumah menyusul adel kekamar mereka berdua. Ya mereka ditempatkan disatu kamar karena disana hanya ada tiga kamar satu untuk eyang satu untuk mbak ajeng dan yang satunya lagi kamar zee dan adel(untuk liburan semester saja). Dan soal eyang nya sakit itu hanya alibi orang tua adel saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.