"Apalagi yang mau kau ambil sekarang?!!"
Teriak bumi pada laut. Kemarin pada dini hari laut menghampiri bumi, membuat banyak dari apa yang berdiri diatas bumi hancur berantakan.
"Kenapa kau suka sekali mengambil apa yang berada di diriku." Bumi mulai menangis sesunggukan
Sungguh laut sangat mencintai bumi, dia tidak bermaksud mengambil apa yang dimiliki bumi, hanya saja kebaikan yang diberikan bumi terkadang disalahgunakan oleh makhluk yang tinggal di atasnya. Laut tidak menyukai itu. Dia hanya berniat mengusir apa yang memang tidak sepantasnya hidup di atas bumi, karena bumi terlalu baik sehingga membiarkan makhluk serakah yang hidup diatasnya itu melakukan sesuka mereka, bahkan sampai berani menggunduli dan membuat tubuh bumi kotor.
Bumi mengerti isi hati laut. Sumpah demi Tuhan, dia juga membenci para makhluk yang merusak dirinya, membuatnya menjadi tempat yang kotor. Namun, dia tidak kuasa menyakiti para makhluk tidak berdaya yang ada disana, para makhluk itu akan ikut merasakan sakit atas sesuatu yang tidak mereka perbuat.
"Itu salah mereka!" Laut mulai ikut membentak, " Para mahkluk itu diciptakan untuk saling mengingatkan dan menasehati, tapi kau lihat apa yang mereka perbuat, selama dirinya sendiri bisa makan, selama dirinya sendiri hidup nyaman. Mereka buta atas apa yang terjadi disekitarnya. Mereka tumbuh menjadi makhluk egois yang hina." Laut mencerca.
Bumi menangis sesunggukan karena perkataan laut. Tanpa diduga hal itu menyebabkan bagian butuhnya mulai bergerak dan menyebabkan kerusakan di permukaan, bahunya yang bergetar karena sesunggukan juga membuat gunung yang dipikulnya mulai mengeluarkan cairan. Saat sadar apa yang terjadi dia semakin menyesal. Banyak sekali makhluk yang mati karena kecerobohannya, bumi merutuki dirinya.
Laut yang melihat itu justru terlihat senang. Sekarang, beban bumi sedikit berkurang. Tidak, laut bukannya senang karena makhluk permukaan itu banyak yang menjadi korban, tapi karena bila beban bumi sedikit berkurang maka ia akan hidup lebih lama.
Pada akhirnya, itu semua demi makhluk permukaan.