Luna🌑

25 2 0
                                    


"tugas gue udah selesai" Luna melapor pada seorang pria tua.

Pria tua itu tersenyum "sisa nya sudah saya transfer, kalau begitu sampai jumpa nona Lily"

Luna mengangguk kan kepala nya dan pergi "jika ada kerja lagi, jangan lupa hubungin gue"

Pria tua berjubah hitam dan memakai kacamata itu mengangguk berlalu.

Melihat kerumunan orang orang membuat Luna penasaran, membelah kerumunan dia melihat seorang anak kecil dan ibunya menangis meratapi mayat seorang pria paruh baya. Luna tau siapa mayat pria tua itu karna itu adalah orang yg baru saja ia bunuh.

"Silahkan mundur!"

"Silahkan mundur!"

Para petugas polisi yg datang berteriak agar tidak ada warga yg menghalangi jalan petugas.

Setelah memeriksa sebentar mereka membawa mayat itu ke rumah sakit dan mengklaim bahwa tragedi itu murni bunuh diri melihat tidak ada nya barang bukti yg kuat untuk kasus itu.

Luna menyeringai

Tanpa sadar ketika ia akan pergi, anak dari pria paruh baya yg ia bunuh menggenggam tangan Luna "kakak apakah ayah ku masih hidup?" Anak itu bertanya polos.

Tampa sadar Luna menghempaskan tangan anak itu, beberapa kilasan memory hinggap di kepala nya.

Luna lari hingga ia sampai di jembatan "ayah..." air mata nya keluar, memory dengan ayah nya yg sudah meninggal 10 tahun lama nya. Sudah lama ia tidak menangis seperti ini.

Sejak ayah nya meninggal Luna berubah menjadi gadis tak berperasaan yg tak segan segan untuk menghajar siapa saja yg mengganggu nya meski ia seorang perempuan.

Ia sudah berteman dengan luka, bahkan dia tidak mengetahui wajah ibu nya seperti apa.

Tanpa sadar Luna menaiki pembatas jembatan mungkin dengan ini ia bisa bertemu dengan ayah nya bahkan Tuhan mengampuni sedikit dosa nya.

"Byur!!!"

Luna menjatuhkan dirinya kedalam sungai lalu tenggelam seiring waktu.

Speak Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang