Chay berlari dengan tergesa-gesa, tanganya sedang berusaha untuk mengenakan dasi di lehernya. Dikarenakan orientasi yang sangat melelahkan, Chay telat terbangun, yang membuat dia telat juga untuk orientasi hari kedua, hal itu yang membuat dia sedang berlari sambil berusaha mengenakan dasi yang dari tadi tidak dapat terikat dengan baik dan rapih. Karena kurang perhatiannya terhadap lingkungan sekitar, Chay tidak sengaja menabrak seseorang dan merasa tubuhnya kehilangan keseimbangan, sebelum dia dapat jatuh, seseorang menangkapnya.
"Maaf, maaf, maaf, eh kakak yang kemaren" ucap Chay.
"Iya ini kakak yang kemaren," jawabnya dengan tawa kecil.
"Eh maaf kak, aku Chay, terima kasih ya," Chay mengulurkan tangannya setelah kembali berdiri.
"Aku Kim," Kim menjabat tangan Chay, "kamu kenapa buru-buru?"
"Maaf kak, aku bangun kesiangan, takut telat buat pembukaan orientasi, udah jam segini," balas Chay sambil mengambil dasinya yang terjatuh ke jalanan.
"Ooo, yaudah, sini aku temenin ke lapangan timur, kebetulan aku juga ada keperluan searah," Kim mengambil dasi dari tangan Chay dan mulai membantu Chay mengenakan dasinya, "aku bantuin"
Pipi Chay terasa hangat dan senyuman perlahan tampil di muka Chay, "makasih Kak Kim".
"Sama-sama Chay," ucap Kim sambil merapihkan pakaian Chay.
"Kak, kalau boleh tau, kakak mahasiswa fakultas teknik ya?" Tanya Chay saat mereka berjalan ke lapangan timur.
"Iya bener, aku anak teknik. Kamu ambil apa?" Tanya Kim.
"Aku pilih komunikasi kak," jawab Chay, "pada awalnya, ingin belajar musik tapi setelah dipikir ulang, lebih baik belajar sesuatu yang lain. Musik bisa dijadikan sebagai hobi atau sampingan"
"Bisa main alat musik apa aja?" tanya Kim
"Piano bisa, drum juga bisa, tapi favorite sih gitar," jawab Chay, "kalau kakak sendiri?"
"Aku-," tetapi sebelum Kim dapat menjawab sepenuhnya, terdengarnya pengumuman untuk para mahasiswa baru untuk berkumpul.
"Kak, maaf ya kak, aku harus baris," ucap Chay dengan nada kecawa.
"Iya, aku mengerti kok, yaudah, semangat ya," senyum Kim.
"Makasih kak," Chay berlari kecil sambil melambaikan tangan kearah Kim.
Kim melambaikan tangannya juga, dengan senyum terpampang di mukanya.
Setelah Kim melihat Chay bergabung dengan barisannya, dia pun berbalik
****
"Dari mana Kim?" Tanya Pat, seseorang dengan kulit coklat dan badan tegap dan kekar.
"Dari lapangan timur," jawab Kim sambil duduk.
"Ada urusan apa kesana?" Tian bertanya, dia memiliki tubuh yang kecil dibandingkan Kim maupun Pat.
"Ada lah," Kim malu menjawab, "Oh ya, kalian ada yang kenal anak komunikasi gak?"
"Gue kenal, kenapa emangnya?" jawab Tian
"Kenalin ke gue, cepetan," paksa Kim
"Kenapa lo, masih gatel aja, gak puas sama anak-anak fakultas kita?" canda Pat.
"Bukan-bukan, ada aja elah," Kim berusaha untuk menghindari pertanyaan tersebut.
"Yaudah, nanti gue kenalin," jawab Tian dengan tawa kecil, "eh, masuk kelas, masuk kelas".
Mereka bun beranjak dari kursi taman dan berjalan sambil berbincang ke dalam gedung, Tian dan Pat berbincang mengenai tugas, tetapi hal yang ada di pikiran Kim hanyalah senyuman manis Chay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Technical Love : Side 1 [KimChay]
RomanceChay merupakan mahasiswa baru di Universitas Paramayoka, tetapi pada saat hari pertama dia tersesat pada saat menuju lapagan tempat berkumpulnya para mahasiswa baru. Disitulah dia bertemu dengan Kim, mahasiswa teknik yang selalu ada di taman yang ha...