01. Hujan dan Dia.

4 1 1
                                    

Dari kejauhan terlihat seorang gadis remaja memakai dress biru tua dengan motif bunga melati. Bando polkadot yang dipakainya pun menghiasi rambut indahnya itu. Matanya yang hazel tajam  sedang melihat rintik hujan yang baru saja turun dari nabastala sore itu. Hembusan angin membuatnya tenang seakan dia memiliki dunianya sendiri. Kala itu, banyak raga yang berlalu-lalang dengan payung yang melindungi tubuhnya dari basahnya hujan. 

Gadis itu pun mengerutkan dahinya dan termenung. Ia mulai memikirkan sesuatu. Sesuatu yang acak dalam pikirannya itu selalu membuat orang lain berpikir.

"Katanya suka hujan, lalu kenapa mereka memakai payung ketika hujan?" 

Sabiru Arbiel Cleopatra. Gadis dengan gaun biru dongker motif bunga melati itu bernama Sabiru. Ia merupakan siswi kelas 1 SMA dan berumur 15 tahun. Ia baru saja pindah ke Brussel, Belgia seminggu yang lalu dikarenakan perusahaan ayahnya yang ada di Belgia sedang mengalami kenaikan pesat dan banyak investor yang ingin bertemu dengan sosok ayahnya yang pekerja keras dan ramah itu. Memang sulit menerima lingkungan yang baru bagi Sabiru, apalagi ia harus belajar menggunakan bahasa Belanda dan Prancis dalam kehidupan sehari-harinya. Kedua orang tuanya pun memutuskan untuk menyekolahkan Sabiru di salah satu sekolah internasional yang ada di sana d'Education High School. 

Kala itu dia baru saja pulang dari sekolah yang akan ia tempati lusa nanti. Tadinya Alana, ibu Sabiru telah meminta sopir pribadi Sabiru untuk menjemputnya lebih awal. Namun Sabiru menolak dan ingin lebih lama lagi berjalan-jalan di kota itu.

Walau terlahir dari keluarga yang kaya raya, Sabiru memiliki dunianya sendiri, dunia yang lebih sederhana dan tidak ada yang bisa memahami dunianya itu. Bahkan George, ayahnya yang sangat memanjakan anaknya itu sering bingung dengan kalimat yang dikatakan oleh Sabiru. Bagi George dan Alana, Sabiru merupakan malaikat kecil yang unik yang Tuhan telah titipkan kepada mereka. Oleh karena itu mereka berdua sangat menyayangi putri tunggalnya tersebut. 

 Sore itu benar-benar sejuk, rintik hujan semakin deras dan terlihat senyum tipis Sabiru terlukis disudut bibirnya. Beberapa detik kemudian datanglah seorang Pria rapi berkemeja yang berlari menuju halte. Ia basah kuyup. Namun wajahnya yang dingin sama sekali tidak mengisyaratkan bahwa dia kedinginan. 

Detik itu,

Detik yang mempertemukan dua insan,

Detik yang memberi tahu bahwa di bentala ini ada yang namanya cinta,

Detik yang mengubah semuanya menjadi lebih indah.


Hanya mereka berdua yang ada di sana. Sabiru benar-benar mengantuk saat menunggu bus datang. Ia pun tertidur setengah sadar, namun beberapa menit kemudian ia benar-benar tertidur dan kepalanya hampir terantuk ke arah kursi yang ada di sana. Beruntungnya Pria disampingnya bergerak cepat pada waktunya dan membiarkan bahunya sebagai sandaran untuk Sabiru. 

"Cantik." pikir Pria itu dalam hati. Pria dingin itu akhirnya tersenyum setelah beberapa tahun. Ia bahkan tidak sadar senyumannya itu terlukis indah pada wajahnya setelah melihat Sabiru. Apakah wanita-wanita cantik yang pernah ia temui sebelumnya tidak secantik Sabiru? Mengapa saat melihat Sabiru ia tersenyum? 

Tidak ada yang tahu hal itu.


1 jam lebih telah berlalu. Johnny, sopir pribadi Sabiru akhirnya datang menjemputnya. Bukan salah Johnny yang membuat Sabiru harus menunggu 1 jam lebih lamanya, namun Sabiru sendiri yang ingin menghabiskan waktu sendiri dan menikmati hujan turun. Sabiru membuka kedua matanya dan segera berlari kecil menuju sedan high-classnya itu. Ia tidak sadar selama 1 jam lebih ia tertidur dimana. Hanya halte yang dia ingat. Pria itu hanya bisa melihat punggung gadis remaja itu semakin menghilang dari pandangannya.

Jika benar bintang jatuh akan mengabulkan permohonan,

Aku akan meminta untuk mempertemukanku dengan gadis hujan itu.

Walau ini gila untuk meminta kepada bintang jatuh,

Namun aku akan melakukannya..

Demi gadis hujan itu.

-nabastalamu dikemudian hari.

-




Hujan, saksi bisu cinta kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang