Hujan, saksi bisu cinta kita.

Pria halte itu, Aku.

07:00 - pip pip pip, alarm ku berbunyi. Aku membuka kedua mataku dengan malas dan segera mematikan alarm itu. Benar-benar pagi yang melelahkan, semalam aku tidak bisa tidur sama sekali. Aku benar-benar gila dengan gadis hujan itu. Dia indah sekali. Bahkan tugas kuliahku belum selesai ku selesaikan. Dia sangat memenuhi pikiranku yang sering kosong ini. 

Aku pun beranjak dari ranjangku dan segera merapikan ranjangku lalu pergi mandi. Air hangat sangat cocok dengan pagi yang sangat dingin ini. Setelah mandi aku pun memanaskan makanan yang telah ku beli semalam dan memakannya dengan santai. 

Hari ini tidak ada kelas. Aku menghembuskan napas secara perlahan, berpikir tidak akan ada kelas praktek yang melelahkan hari ini. Oh ya aku lupa memperkenalkan siapa aku. 

Perkenalkan namaku Aksara Ashaka S. Nabastala. Mahasiswa fakultas kedokteran yang berkuliah di universitas ternama di Belgia, Université Catholique de Louvain. 

Saat ini, aku baru memasuki semester ke-4 dan tugasnya lumayan banyak. Secara pribadi aku orang yang introvert, tidak suka bergaul, dan tertutup. Aku juga sangat malas jika harus meminjam buku di perpustakaan, karena banyak wanita yang rela berhimpit di sana hanya demi melihatku sambil memasang tampang senyum yang menyeramkan. Aku juga suka dengan ilmu astronomi dan bahasa yang menggunakan diksi. Secara, aku merupakan orang Indonesia. Bunda dari Indonesia tapi Papa dari Belgia sehingga saat aku berumur 2 tahun, Bunda membawaku pindah ke Belgia dan tinggal bersama dengan Papa di sini. Dari kecil, Bunda sering mengajariku kosakata bahasa Indonesia, makanya aku bisa bahasa Indonesia lumayan lancar. Oh ya, aku juga menyewa sebuah apartment ternama di kota ini yang memudahkanku untuk menuju kampus karena jaraknya yang cukup dekat dengan kampus. Mungkin itu saja dariku.

Kalau berbicara tentang kesukaan..

Aku suka Dia. 

Si gadis hujan.