tags: mention of death, mention of sexual harassment, explicit physical bullying
ONE MORE YOU
*
Jenuh, Beomgyu memandangi kereta kudanya yang disepuh dengan emas. Kunjungan ke dunia atas jarang memantik semangatnya tersebut. Jika saja, Zeus yaitu saudaranya, tidak mendesaknya untuk berpatroli mungkin Beomgyu akan lebih nyaman berleha-leha di istana bawahnya yang megah, di mana semua hal yang dia senangi tersedia di sana.
Beomgyu menguap bosan, memandang keluar kereta kuda sedangkan angin menyelinap dari jendela-jendela yang setengah terbuka. Melewati batas antara kedua dunia, Beomgyu merasakan perbedaan udara serta kondisi dari yang biasa dia jumpai. Dunia atas selalu membuat Beomgyu tidak nyaman; segalanya fana. Terlalu dangkal, dan berlebihan.
"Kita hampir sampai, Tuan."
Beomgyu mengangguk, kemudian merasakan keretanya langsung melaju di dataran beraspal. Beberapa gedung pertokoan sudah sunyi, lampu-lampu dimatikan dan tidak terlihat tanda-tanda manusia. Setelah pekikan kudanya terdengar, kereta pun berhenti. Beomgyu turun dengan anggun, seraya menatap asistenya yang membungkuk dalam. "Terima kasih," katanya setengah berdeham.
Kereta itu meluncur pergi, diiringi angin yang berembus kuat. Beomgyu menyentakkan jas hitamnya, seraya berjalan pelan. Matanya dalam, dan sangat waspada. Dia tidak mendengar banyak kabar sejauh ini, dan sebaiknya keadaan membaik. Gunung, lembah, hutan, perkotaan–tidak ada yang luput dari pantauannya. Beomgyu biasa naik ke menara, berbicara dengan alam sekitar bagaimana dunia atas selama kunjungan terakhirnya, dan apakah ada yang berbeda. Sepertinya semua semakin tidak menarik.
"Aduh! Bodoh ya kau!" pekik satu pemuda di ujung gang.
Beomgyu menyipitkan matanya. Alis tebalnya menukik dengan spontan karena suara merdu itu.
"Aku tidak punya uang! Sekali tidak punya ya tidak punya! Kaliah bodoh, ya?" sahutnya setengah berteriak. Gerombolan pemuda lebih tinggi itu berkerumun, men-desak si pemuda bersuara tinggi tadi. "Mau apa kalian?" Mereka tertawa-tertawa, menarik kerah baju si pemuda malang itu kemudian mulai melemparkan umpatan tidak senonoh satu sama lain. Si pemuda nampak tegang, namun dia berusaha untuk menghalau tangan-tangan nakal mereka.
Beomgyu mengerang samar. Dia tidak ingin berurusan dengan manusia, untuk apa? Toh dia hanya sementara di sini. Namun, beberapa langkah berikutnya, Beomgyu kembali tersentak karena suara yang menyentuh hatinya. Merdu, lembut, memohon.
Siapa pun kau, dewa atau bukan, tolong aku.
Beomgyu melangkah lagi, tidak peduli.
Aku tidak percaya siapa pun, tapi jika kau mendengar, aku mohon. Aku tidak mau mati.
Beomgyu menyeringai dalam. Hatinya tercubit miris.
Satu hal lagi yang dia benci dari manusia yang fana adalah, betapa mereka mengutuk kematian, membencinya setengah mati di saat kematian itu hal pasti yang berjalan bersamaan dengan kehidupan. Manusia naif. Memuakkan. Beomgyu melangkah cepat, namun dadanya seperti teremas dalam. Untuk pertama kali, dia merasa sesuatu seperti melesat ke dadanya dalam waktu cepat.
I need you.
Beomgyu cepat berbalik, melihat si pemuda tadi hampir ditelanjangi di tempat. Dia melesat dengan terburu-buru, kemudian mendorong salah satu di antara mereka. "Menyingkir!" Si pemuda malang itu terkesiap, jatuh ke tanah dan terkejut. "Singkirkan tangan kotor kalian!"
"Wah, jagoan."
"Siapa kau?! Hah?" Mereka tanpa segan melayangkan pukulan, namun Beomgyu berhasil melawannya dengan mudah, bahkan terlalu mudah. Ketika mereka makin geram, dia cepat menyerang mereka, mendorong dan mem-banting tanpa sulit. Beomgyu meludah kasar, kemudian meminta mereka untuk maju satu per satu. Si pemuda itu tetap di tempat, kaget sekaligus bingung. Dari posisinya, dia hanya melihat tubuh tinggi yang kokoh, punggung yang tegap serta suara yang semanis madu. Sosoknya berambut hitam tebal dan terlihat tampan dari sini.
Meski Taehyun tidak pernah bertemu dengannya, entah bagaimana dia merasa aman.
"Sialan kau!"
"Persetan!"
"Dah!" Beomgyu melambaikan tangan pada mereka yang terkocar-kacir, memegangi wajah dan sisi bibir yang bengkak berdarah karena dapat bogem mentah darinya. Sesaat hanya ada mereka berdua, Beomgyu berbalik dan menunduk. Taehyun bersumpah dia seperti melihat malaikat. Wajahnya lebih daripada yang Taehyun sangka. Garis rahangnya sangat tegas dan simetris, hidung mancung dan angkuh, sepasang mata yang dalam dan menyorot dengan tajam, serta bibir yang berlekuk seksi. Kurva lehernya menakjubkan, jakun yang menonjol dan menggoda, dan dia punya suara yang melemahkan. "Kau baik-baik saja?"
Taehyun membenahi kancing-kancing kemejanya yang terlepas, menerima uluran tangan pria asing itu. Dingin. Taehyun bangkit dengan wajah kaku. "Ya..."
"Hati-hati." Beomgyu menoleh ke arah para berandalan tadi, kemudian berdecak. "Hah, mereka beruntung hari ini. Aku bisa saja langsung menendang mereka ke alam bawah."
"Hah?"
Beomgyu berbalik pada Taehyun dan tersenyum. "Bukan apa-apa. Rumahmu dekat sini? Apakah kau butuh ditemani?" tawarnya. Beomgyu tanpa sadar bergumam dengan suara hangat, padahal selama ini, dia tidak pernah bersikap demikian manis pada manusia. Hah, mungkin saudara akan menertawakannya jika menyaksikan Beomgyu sekarang. "Aku hanya ingin memastikan kau sampai ke rumah dengan selamat."
Apakah penting? Beomgyu mengolok dirinya sendiri. Satu-satunya akhir dari si pemuda ini mungkin adalah
kematian. Satu-satunya pertemuan mereka selanjutnya mungkin di alam bawah, di mana Beomgyu menampilkan dirinya sebagai Hades, Dewa Alam Bawah. Beomgyu memandang lurus Taehyun, menyaksikan sendiri betapa pemuda itu sangat manis dan imut. Wajahnya kecil, dengan mata terlalu lebar, dahi sempit, rahang yang kokoh serta gigi dengan ujung yang beruncing. Dia terlihat takut dan kalut, namun bahunya masih begitu tegak seolah yang tadi bukan apa-apa. Beomgyu patut memujinya."Terima kasih, Tuan." Taehyun tercekat napasnya sendiri seraya membungkuk. []
*
*
ofc ini udah tamat yaa :D gimana nih chap pertama ini? suka? seruuu?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE YOU | beomtae ✔
Fanfiction[One More #2] Hades mendapat tugas penting dari Zeus untuk mengawasi Dunia Manusia. Di dunia yang sama sekali berbeda dengan kerajaannya yakni Dunia Bawah, Hades menyamar dengan nama manusianya: Choi Beomgyu. Semua membosankan hingga Beomgyu mendeng...