CHAPTER 3

615 94 4
                                    

CHAPTER 3

Selama mereka duduk berdua di kafe itu, Taehyun tidak banyak bicara. Bahkan dia jadi lebih kalem dari yang Beomgyu duga. Saat pesanan mereka datang pun, Taehyun tetap menunduk dan bibir mengunci rapat.

"Sesuatu terjadi?" Beomgyu terdesak untuk bertanya, merasa terganggu.

"Uh? Tidak ada." Tangannya gemetaran, bahkan gelas-nya nyaris tergelincir jika saja Beomgyu tidak menahannya, membuat kulit mereka bersentuhan. Hanya sentuhan ringan, dan keduanya bertatapan dengan wajah tegang. "Maaf. Aku hanya kurang fokus, Beomgyu."

Beomgyu menarik tangannya seraya mengangguk. "Apakah aku mengatakan yang seharusnya tidak aku katakan?"

"Apa maksudmu?"

"Apakah kau tidak nyaman jika aku jujur mengatakan aku menyukaimu?"

Kafe itu ramai, lumayan ramai untuk ukuran kafe yang seharusnya sepi saja di waktu menjelang sore karena semua orang lebih ingin tiba di rumah dan berendam air hangat serta makan malam enak sekalian. Namun, Taehyun khawatir sekali debaran jantungnya yang kacau dan liar terdengar keras oleh Beomgyu.

"Ah? Apa maksudmu?" Taehyun tergagap.

"Aku menyukaimu, Taehyun."

"Kau bercanda."

"Aku tidak pernah bercanda selama ini," katanya tegas. Yah, jelas sekali pria itu bukan tipe yang sedang bergurau, kan. "Aku menyukaimu, kau manusia pertama." Beomgyu menyantap potongan kuenya, sedangkan Taehyun menekan dadanya.

Apa-apaan tadi itu? Pernyataan cinta? Jadi pria ini mulai jago menggoda?

"Kau tidak suka pun bukan masalah, aku bisa menunggu ratusan tahun lagi."

Taehyun mengeryit. "Apakah kau abadi?"

"Tentu saja. Aku bahkan bisa terus menunggumu sampai kau reinkernasi, dan terus begitu." Beomgyu menatap lurus. "Kau terganggu dengan itu?" Dia bertanya sangat natural, sampai Taehyun pikir mungkin Beomgyu sudah terbiasa menghadapi manusia sepertinya, yang mengusik keberadaan Beomgyu, bahkan dekat dengan Beomgyu. "Karena aku akan lebih menahan diri sekarang."

"Tidak."

"Benarkah?" tanyanya.

"Ya. Aku suka kau terus menungguku, atau berharap kita akan terus bertemu di kehidupan berikutnya." Taehyun mulai mencari-cari tangan Beomgyu, kemudian meremas-nya. Beomgyu sangat tidak terbiasa dengan afeksi, dan Taehyun yang mengajarinya. Mulai dari normalnya ber-pegangan tangan, menyentuh wajah, atau bahkan berciuman. Taehyun bilang tidak apa untuk mengecup pipi, kening, bahkan bibirnya di lain waktu. Manusia dengan segala keinginan serakahnya. Tapi Beomgyu senang, karena dia pun suka dengan permintaan tersebut.

Beomgyu tersenyum, balas menautkan jemari mereka lebih erat. "Jadi, ada kamar untukku? Di rumahmu?"

"Hah?" Taehyun mengerjap. "Kau mau tinggal di sini? Serius?"

"Mungkin beberapa waktu, kemudian kembali ke istanaku. Dan kembali padamu lagi, aku tidak tahu waktunya berapa lama, tapi aku akan kembali secepatnya." Ia membawa punggung tangan Taehyun ke dekat bibirnya, lantas mengecupnya. "Aku memastikan kau aman dan hidup dengan baik."

Taehyun tertegun, kemudian merasa hatinya meng-hangat. Beomgyu mengecup lagi punggung tangannya dan tersenyum tipis. Dia berkali lipat tampan jika tersenyum begitu, membuat Taehyun terenyuh dan berbunga-bunga. Jika Hades bisa berlaku romantis seperti ini, apakah ada tempat indah di bawah sana untuk mereka? "Apakah aku bisa ikut?"

"Ke mana? Istanaku? Tidak boleh, Kang. Tempatmu di sini. Kau dengan semua manusia ini."

"Kenapa?"

"Karena kau akan selamanya di sana jika kau makan dari sana. Kau tahu, kau adalah manusia. Biar aku yang mendatangimu di tiap waktu, dan terus bersamamu di alam ini."

ONE MORE YOU | beomtae ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang