ENDING
Perawat rumah sakit itu sudah hafal dengan kunjungan Beomgyu. Bahkan bisa dibilang, dia suka mengobrol dengan Beomgyu setiap pria itu dating menjenguk. Dari yang dia tau, Beomgyu memang suami supersibuk. Meski begitu, dia muncul tiap minggu, membawa bunga harum, menyapa si perawat dan masuk ke ruangan Taehyun. "Saya permisi," kata perawat itu sopan dan keluar melewati pintu yang dilalui Beomgyu.
Beomgyu menyentuh cincin pernikahannya dengan Taehyun. Sementara itu, dia berjalan masuk, menutup pintu kamar inap Taehyun, dan mendekat ke ranjang itu. Satu sosok berbaring lemah dengan selang pernapasan tersambung di mulutnya. Ada desas-desus kurang mengenakan di koridor rumah sakit ini tiap Beomgyu datang sebenarnya, dan mereka bergosip dengan sengit bagaimana Taehyun bisa mempunyai suami semuda Beomgyu. Taehyun di umur manusia memang sudah masuk usia 70 tahun tapi Taehyun di mata Beomgyu masih sama; mahasiswa yang cerah dan penuh semangat. Kekasihnya, yang sekarang menjadi pasangan hidupnya di dunia, dan terlihat tampan mengesankan. Manusia-manusia itu tidak tahu apa pun, dan Beomgyu tidak mau peduli.
Dia menaruh buket bunga dan mengusap kening Taehyun. Meski berumur, Taehyun tidak berkeriput dan dia masih setampan itu. Beomgyu menarik satu kursi dan meraih tangan Taehyun yang lemah. "Aku datang, Tae," katanya. Menyaksikan sendiri bagaimana Taehyun makin rapuh dari waktu ke waktu, Beomgyu turut prihatin. "Kau akan tetap kuat, kan? Aku akan terus menunggu jatah umurmu di dunia ini habis, jadi jangan terburu-buru dan tetap bernapaslah."
Beomgyu mengusap tangan Taehyun. Setelah Taehyun mengembuskan napas terakhirnya, barulah Beomgyu akan menyambutnya di dunia bawah nanti. Setelah melewati berbagai hal hingga tiba di depan istananya, Beomgyu sudah menyiapkan singgana terbaik, istana termegah, dan rumah terbaik untuk Taehyun, belahan jiwanya. Namun sebelum itu, Beomgyu ingin lihat Taehyun sehat dan bersemangat lagi.
"Tetap di sini."
Beomgyu akan terus datang sampai waktu itu tiba, dia akan membawakan bunga, menyemanganti, terus men-dukung Taehyun tetap bernapas. Dia akan menanti dengan sabar, menunggu, dan berharap Taehyun dapatkan kesembuhannya. Di usia sekarang, Taehyun sudah melewati banyak hal bersama Beomgyu; wisudanya, pekerjaan pertamanya, pernikahan mereka, bahkan masa-masa terbaik dalam pernikahan mereka. Beomgyu bahkan berhasil menghubungi anak angkat mereka yang sekarang kuliah S3 di Amerika. Theo tidak banyak omong, dan paham jika Beomgyu memang datang dan pergi karena urusan pekerjaan yang mendesak. Theo sudah dewasa, nyaris berusia tiga puluh lima sekarang, usia ketika Taehyun menikah dengan Beomgyu. Theo akan melamar tunangannya tahun depan, berharap Taehyun dapat bangun dan menjadi saksi momen indah itu.
"Sayang, cuacanya sedang bagus sekarang. Tidak banyak debu dan lebih hangat. Kau akan senang jalan-jalan sembari melihat taman. Aku juga tahu, kau suka sekali dengan anak anjing, jadi kita bisa menemui satu dua sedang bermain dan menggemaskan. Kau sangat hidup di mataku, dan kau yang membawa sisi indah hidup kepadaku. Aku berterima kasih padamu," gumam Beomgyu di dekat telinga Taehyun. Dia yakin Taehyun dapat mendengarkan meski matanya terpejam rapat.
Dua hari berikutnya, Beomgyu datang lagi, perawat pun menyambutnya hangat. Dua bulan berikutnya, Beomgyu tetap muncul dan membawakan bunga. Hingga lima bulan, Beomgyu terus memberikan dukungan agar Taehyun terbangun dan menyapanya.
Hai, Beomgyu. Aku ini ganteng, kan?
Beomgyu rindu suara Taehyun di kepalanya, atau Taehyun yang usil terus melemparkan godaan agar Beomgyu lebih lama di dunia ii.
Hai, Beomgyu. Di sana tidak ada aku. Di sini ada aku, apakah kau tidak mau bersamaku?
Beomgyu meneteskan air matanya, meremas tangan ringkih Taehyun. "Kau akan kembali padaku. Hidup atau mati, kau akan tetap bersamaku." Beomgyu akan merelakan Taehyun sekarang, bagaimana tarikan napas Taehyun makin lemah dan tubuh kurusnya seperti tidak sanggup lagi menanggung penyakitnya. Dia sudah cukup melihat dunia dan seisinya. Melalui banyak hal, dan melihat bagaimana kehidupan ini bergerak. Beomgyu mengecup punggung tangan Taehyun. "Jika tidak tahan, kau bisa menyerah. Aku akan menemuimu."
Pernikahan Theo sangat meriah, meski pria itu terlihat sendu dan muram. Dia sudah menunda pernikahan itu setelah proses pemakaman Taehyun. Hatinya terpukul bahkan ketika Taehyun kritis, dia langsung mencari penerbangan tercepat dari Amerika, tidak peduli dengan urusan di kampus atau apa, dia harus melihat ayahnya terakhir kali. Sekarang, pernikahan itu berhasil digelar. Pasangan Theo sangat baik hati dan terus memuja Theo, jadi mereka pasti akan bahagia.
Taehyun menggandeng tangan Beomgyu. Kehidupan meninggalkan wajahnya, namun dia sehidup seperti waktu dia masih muda. Sekarang, Taehyun akan ikut bersama Beomgyu ke dunia bawah, itu yang paling membuatnya terlihat bersemangat. Namun, mereka menghadiri pernikahan Theo, dengan Beomgyu yang datang dalam wujud manusianya demi menghibur putranya itu. "Jadi, selama aku tidak sadar, apakah putraku itu tetap menjaga dirinya?"
"Dia pria yang bertanggung jawab dan sangat membanggakan, Tae. Dia gigih sepertimu dan dia terus mengabariku ini itu. Dia penyayang."
Taehyun mengangguk. "Aku lega."
Semua peralatan penunjang di rumah sakit sudah dicabut, dan tubuh Taehyun pun siap dikirimkan ke rumah duka dalam peti besar waktu itu. Beomgyu menyaksikan dalam diam. Sekarang, Taehyun sudah di sampingnya; terlihat muda lagi.
"Kau siap untuk pergi?"
"Aku sangat siap bersamamu."
Beomgyu berdecak. "Kau memang sepenasaran itu, ya." Dia menggoda Taehyun yang balas tertawa. Kehidupan ini absurd, dan asing untuk Beomgyu. Manusia itu sesuatu yang rumit, seperti rubik yang sulit dicari bagaimana sisi cocoknya satu sama lain, atau bahkan papan puzzle yang memusingkan. Namun, Beomgyu belajar banyak hal dari Taehyun. Kehidupan itu milik Taehyun, bagaimana dia menjalani atau menunjukkan kehidupan pada Beomgyu.
Bagaimana enaknya makan di restoran cepat saji, bagaimana mereka tidak boleh berisik di ruang perpustakaan, atau bagaimana keduanya bernyanyi di karaoke kemudian tertawa bagaikan hilang kewarasan. Kehidupan itu milik Taehyun seutuhnya, tapi Beomgyu turut mencicipinya meski sebentar.
"Sekarang aku kembali padamu," kata Taehyun seraya menggandeng Beomgyu. "Bawa aku ke istanamu, Beomgyu. Aku sudah menanti begitu lama."
Beomgyu mengangguk. "Sekarang kau akan mengenal 'dunia' yang aku tinggali. Aku akan menjagamu."
Kehidupan yang Beomgyu harapkan sudah di ujung, Taehyun pun mengikutinya. Kereta emas mereka menanti, dan Beomgyu memandu Taehyun untuk masuk bersamanya. Theo sudah melihat Beomgyu berpamitan, mengatakan semoga rumah tangga mereka bahagia, dan menitipkan semua kekayaannya pada anaknya dengan satu pengacara yang akan bertemu dengannya esok hari.
Usai.
*
*
Makasih sudah membaca ^___^ menurutku cerita ini manis dengan cara yang berkesan, dan aku seneng pada excited supaya cerita ini ada di WP. Makasih untuk antusiasnya & here we go! Semoga menghibur yaa and see you!
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE MORE YOU | beomtae ✔
Fiksi Penggemar[One More #2] Hades mendapat tugas penting dari Zeus untuk mengawasi Dunia Manusia. Di dunia yang sama sekali berbeda dengan kerajaannya yakni Dunia Bawah, Hades menyamar dengan nama manusianya: Choi Beomgyu. Semua membosankan hingga Beomgyu mendeng...