3. King of drama

2.8K 373 118
                                    

~cerita gaje
~update semaunya
~typo bertebaran

"Di dunia fana, uang adalah raja"

_Weezer Trisson_

•happy reading •

Setelah insiden pemukulan Roxy di dalam kelasnya, pemuda itu menjadi bahan pembicaraan seluruh penghuni sekolah. Roxy hanya diam, seolah-olah menjadi korban perundungan bukanlah hal yang buruk untuk melancarkan aksinya.

Pemuda itu tersenyum simpul sambil menatap wajahnya yang penuh lebam di kaca toilet sekolahnya, sangat menyenangkan memainkan drama yang menghancurkan musuh secara perlahan.

"Ini tidak seberapa dengan apa yang akan di alami Zian nanti, tapi sangat menyenangkan menjadi king of drama dalam novel busuk ini." gumam Roxy.

Puas menatap wajahnya, Roxy melangkah pergi dari toilet tujuannya selanjutnya adalah kantin karena cacing perutnya terus meronta-ronta. Ia tidak mengobati luka-lukanya, biarlah menarik perhatian orang lain, dan itu menjadi pelatuk agar setiap drama jadi lebih menarik.

Satu bulan ia menjalani pelatihan fisik bersama William, Roxy sampai terkejut dengan kekuatan yang di miliki pelayanannya di usia yang sudah tua.

William tidak hanya mengajarinya beladiri, tapi ketahanan mental terhadap segala bentuk serangan. Bagi Roxy lukanya saat ini tidak ada apa-apanya di banding luka yang di buat William saat mereka latihan.

Saat sampai di kantin, ia langsung menjadi pusat perhatian. Bukan hanya karena luka di wajahnya tapi karena dia dianggap murid bodoh yang tidak sayang nyawa.

"Misi kak, aku pesan mie ayam sama es jeruk ya?" kata Roxy saat tiba di stand penjual makanan.

"Oke dek, itu mukanya kenapa bonyok begitu?"tanya si penjual saat melihat Roxy.

"Oh, ini tadi di pukul kakak kelas yang kemarin saya banting." jawab Roxy seadanya.

"Pantes, kamu hati-hati ya, mereka tidak akan puas cuma buat kamu babak belur aja." ujar si penjual.

"Tenang aja kak, saya punya 9 nyawa kalau mati sekali masih ada 8 nyawa lagi hehehe." timpal Roxy, tawanya terdengar garing.

"Ih kamu bisa aja, nih pesenannya." si penjual menyerah mie ayam yang sudah matang.

Roxy berjalan dengan mie ayam dan jus jeruk di tangannya setelah membayar, ia melihat sekeliling kantin untuk mencari kursi kosong.

"ROXY SINI." teriak Zian sambil melambaikan tangan.

Roxy tersenyum, lalu berjalan menghampiri meja Zian. Ia duduk di hadapan Zian yang tengah menikmati sepiring batagor, tanpa banyak bertanya lagi Roxy mulai meracik mie ayamnya dengan saus dan sambal.

"Muka kamu kenapa, aku dengar kamu di pukul bang Putra, jadi itu beneran?" tanya Zian.

"Iya,dia kekelas tadi pagi dan langsung mukul gw." jawab Roxy di sela makannya.

Zian nampak khawatir apalagi melihat luka sobek di sudut bibir Roxy, tangannya tiba-tiba saja terulur untuk menyentuh sudut bibir Roxy.

"Sakit ya, habis ini kita ke UKS ya lukanya harus di obatin biar gak infeksi." kata Zian yang mendapat senyuman manis dari Roxy.

PERUSAK ALURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang