December

121 6 0
                                    

" Love, at the end, it is just a lie to a person. " Stella Fausta



December..

Akhirnya bulan yang paling penting dalam hidupkku tiba. Aku mendapatkan pekerjaan pertamaku, gaji pertamaku dibulan ini, dan aku juga merasakan rasanya bahagia memiliki seseorang disisi pada bulan ini. Tapi disisi lain bulan ini juga bulan yang paling menyakitkan bagiku.



Bulan ini juga bulan dimana salju turun. Aku sangat menyukai salju. Aku menyukai musim dingin. Tapi kurasa aku tidak menyukainya lagi sekarang. Haha.



Banyak hal yang membuatku membenci musim dingin.



Tapi aku akan menceritakannya nanti.



Oh ya. Aku sibuk bermonolog sampai lupa memperkenalkan diriku. Namaku Kim Jong In, biasanya orang orang memanggilku Kai.



Ceritaku berawal dari pertemuanku dengan seorang gadis dimalam pertama bulan desember.



Aku melihatnya, duduk dibangku taman , dibawah naungan pohon besar di tengah langit malam kota.



Dia sedang membaca buku dengan cahaya temaram dari lampu taman. Ia terlihat serius. Rambut yang diikat seadanya, dengan kacamata besar yang membingkai wajah tirusnya.



Dinginnya angin tidak membuatnya beranjak dari tempat itu. Sesekali dia hanya merapatkan jaket tebalnya, dan terus melanjutkan bacaannya.

Kuberanikam diri untuk menghampirinya, dengan agak canggung aku memperkenalkan diriku.



"Hai, Kai. Namaku Yeri. Kim Yeri."



Tak kusangka ternyata dia orang yang lucu. Aku merasa sangat senang bisa menghabiskan waktu mengobrol dengannya. Kami punya banyak persamaan, salah satunya ternyata dia adalah seorang penari, sama sepertiku.



Hampir setap malam selama musim dingin aku menemuinya disana.

Mengobrol , bercanda dan tertawa bersama.



Suatu hari aku memberanikan diriku untuk mengajaknya berpergian. Dia mengajakku ke Namsan Tower. Katanya dia tidak pernah pergi kesana, walaupun sudah lama tinggal di Korea.



Aku mengiyakan ajakannya dan mengajaknya pergi bersama saat malam Natal. Ia menyetujuinya.



Kami pergi bersama malam itu, 24 Desember. Suasana sangat ramai, dengan banyak hiasan lampu yang indah. Salju sudah mulai turun, yang menambah keindahan malam itu.



Apa yang menarik perhatiannya pertama kali adalah Museum Boneka Teddy, dengan riasan pohon natal yang dibuat dari 300 boneka beruang teddy.



Kami juga menaiki cable car dan pada puncak kencan singkat kami, Yeri mengajakku untuk melihat pemandangan kota Seoul dari atas. Bangunan bangunan tinggi terlihat sangat menawan dari sini.



Waktu seakan berhenti saat melihat Yeri tersenyum, seakan jantung ini berhenti berdetak melihat dia tertawa. Semuanya begitu indah, sempurna.



Aku mengajaknya untuk pergi ke Wishing Pond, dimana biasanya anak muda dengan pasangannya melempar koin berharap cinta mereka abadi. Aku tak tahu apa yang Yeri minta dalam doanya. Dia terlihat serius dengan koin yang ia pegang erat dalam genggamannya.



"Apa yang kau minta?"



Dia hanya tersenyum dan menggeleng pelan.



December [EXO FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang