Menjadi putra mahkota tidaklah mudah. Namun bila itu sudah tertulis dalam narasi takdir, maka kita tidak bisa membantah.
Perasaan ingin bebas dari segala kekangan terus dirasakan oleh seluruh penerus tahta kerajaan di dunia ini. Termasuk Arlaska Nathaniel.
Sejak kecil dirinya sudah diajarkan berbagai hal. Dimulai dari tata krama. Anggota bangsawan harus memiliki tata krama yang baik agar tidak dipandang rendah oleh bangsawan lainnya.
Kedua, keahlian memimpin. Menjadi putra tunggal dari suatu keluarga bangsawan membuatnya harus mengerti segala ketentuan kepemimpinan untuk masa kekuasaannya dihari esok.
Terakhir, patuh. Hampir tidak ada kata membantah dalam kamus kebangsawanan. Semua harus tunduk pada aturan-aturan yang sudah diwarisi secara turun-temurun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tahta Dibawah Kungkungan
Short StoryThe Royal Family AU Jika disuruh memilih antara tahta atau kehidupannya, maka dengan tegas Nathaniel akan mengatakan kehidupannya. Lahir dan hidup terus menerus dibawah kungkungan membuatnya lelah. Dia hanya ingin menikmati hidupnya, tanpa adanya na...