Office " fuck i'm lonely" part [II]

11 0 0
                                    

Gadis menatap para jemarinya dengan tatapan indah, usai disentuh dengan cat kuku.

"Brug"

Satu kertas, tanpa lembaran sudah terbungkus dalam map mengkilat, tersimpan di meja kerja gadis.

"Untung kuku gue, udah kelar. Sampe kena, gue cat muka lo pake cat bangunan kantor" Murka, gadis.

"Berani? Lagi dikantor itu kerja, bukan me time. Eh si acha kenapa? PMS?" Lisan, al.

"Eeeee,,, eeee!! Cabutt sebutaan lu tadi!! Itu panggilan gue buat bestie gw, sembarangan kalo ngucap, kreatif pak!!" Lisan, gadis.

"Heh, mana ada sebutan acha cuman berlaku buat lo doang? Udah jelas orang kantor disini juga manggil acha"  Lisan, al menimpuk berkas kilat, mengenai wajar gadis.

"Iii kurang ajar lo ya! Suamik gue tau, dijadiin daging cincang lo!" Lisan, gadis sambil menata kembali mahkota rambutnya dengan rapih.

"Ya mana  gue tau, emg dia anak gue. Biarin aja persetannya lagi pada reuni, kelamaan ngabdi dikantor ini" Lisan, gadis.

"Nih al gue kasih tau, kalo lo macem-macem dikantor ini dan sampe ketauan kencan sama karyawan disini, setannya si acha bakalan nempel, ngintilin elu. Jadi hati- hati, biarin aja tar juga ilang sendiri"

"Masa? Masa iya?" Btw arkan skrg dimana? Keren yaaa! suami lo bisa kalah demi lo, saking cinta kematiaan banget sama lo" Lisan, al.

"Iya dong jelas, pawangnya arkan cuman gue. Aman kok dia, kerja dikantor sebelah kelangkah sama 5 gedung dari depan sini" Lisan, gadis menghitung 5 jarinya.

Al, terheran dengan karakter gadis yang tidak berubah sedikitpun, al menduga gadis bisa berubah setelah menikah. Ternyata, sama sekali tidak. Alvaro adalah rekan arkan, suami dari gadis, sekaligus pengganti posisi arkan dikantor yang natasha pegang.

Sudah bisa tebak? SOP aneh dikantor ini?
Yash, kantor ini berdirikan SOP selain disiplin yaitu 'Tidak boleh saling berkencan'  apakah bisa? Sanggup jika bekerja dikantor ini? Jika sanggup, segera daftarkan diri anda sekarang!.

Ponsel bergetar disaku blezzer gadis, panggilan masuk 'achaaaa' 

"Inhale, exhale. Setan achaa bae bae, gw belum hamil, pelis rahim gue jangan jadi korban" Lisan, gadis menuju ruangan natasha.

Sesampainya, diruangan acha berinterior minimalis, rapih elegan yang tenang. Nuansa paduan warna cream white dan disentuh dengan rangkaian tanaman hidup segala jenis purple, mempercantik ruangan kerja natasha.

"Kenapa chaa?" Lisan lembut, gadis"

"Lo kenapa?" Jawab lembut, lisan natasha.

"Gue takut ganggu cha, lagi tenang banget soalnya disini" Lisan, gadis menggoda natasha.

"Sial lo! Gue kira apaan" Lisan, natasha semraut.

HAHAHA, gadis tertawa lepas dengan volume tone ringan. Fyi, natasha sedikit penakut dan parnoan, hanya sedikit tidak lebih dan tidak kurang wkwkw.

"Sumpah ya lo, udah jadi nyonya arkan. Bisa bisanya sifat lo gaada yang berubah" Lisan, natasha.

"Lagi coba chaa, pelan pelan. Mas arkan, juga gak nuntut gue harus berubah, malah dia yang nolak, kata dia si takut cintanya gue ikut berubah buat arkan" Lisan, gadis tersipu sambil memutar pergelangan jemari manis kanan, memainkan manja cincin nikahnya.

"Hala halaaaa, bucin depan gue? Pamer depan gue? Tujuan nyaa apaa? Inget yaa, lo punya noted black dikantor ini, tadi pagi. Lupa? Apa perlu gue play cctv? "Lisan, natasha cukup kesal dan iri dengan kehidupan baru gadis, sahabat kecilnya hingga sekarang.

"Chaaa, tenang tenang. Tuhkan ngeri gue, selama gue kerja disini, tetep aja hawanya beda kalo udah dikantor, apalagi masuk keruangan lo ini" Lisan, gadis menggodai natasha.

"Kenapa cha?" Lisan gadis, mode serius.
"Eh cha gue keingetan, tadi si al simpen berkas dimeja gue dan gue belum sempet baca, itu berkas apaan ya cha? Dari lo?" Tanya gadis.

"Belom lo buka dan baca?" Tanya natasha.

"Gimana gue mau baca, belom dibuka cha! Pas gue mau buka, lo telepon gue. Yaa gue samperin elo dulu lah" Lisan, gadis.
"Emang apan si cha? Pak wisnu mau meeting dadakan?" Timpa, gadis penuh tatapan mata yang panik.

"Dari tadi ngapain?" Lisan, natasha.
"Ya tadi...gue lagi... tadii... " Lisan, gadis gelagapan. "Kalo gue bilang kutekan, setan si acha bisa nyenggol rahim gue. Kalo gue ga jujur, dia bisa cek cctv dilaptopnya" Lisan, gadis dalam hati.

"Kutekan?" Lisan, natasha mengangkat sebelah pergelangan 5 jemari kanan, gadis.

Gadis hanya tertawa kecil dan kembali merayu natasha, agar noted black dosa dikantor tidak bertambah.

"Sumpah cha apaan? Ampun gue baru nikah, toleran ya cha, sekali lagii yayaa!!" Lisan, gadis.

"Sanksi tetap sanksi, 2 noted black of gadis report. Bukan, bukan berkas meeting pak wisnu kok, berkas cv salah satu kandidat pilihan pak wisnu"  Lisan, natasha.

"Lo cek sedetail mungkin, kalo cv udah lengkap menurut lo oke, call kandidatnya besok! lo re- interview" Lisan, natasha perintah.

"Kok gue si? Kan itu tugasnya suami gue cha, eh salah maksud gue, tugas nya si al. Job desk gue kan jadi partner lo" Lisan, gadis bantah.

"Partner gue kan? Nah, harusnya lo gausah bantah, acha istrinya arkan tercinta tolong kerja samanya ya, nikah boleh tapi jangan pikun sama job desk, yaa sayang! Pintu sudah dibuka, silahkan! Selamat kerja Gadis Utami" Lisan, natasha menggeret tubuh gadis hingga ujung pintu keluar, dari ruangan natasha.

"Sumpah ya setan kantor pak wisnu serem, acha diruangan itu, kudu ditemenin harusnya, makin menjadi jadi aja persetan si acha, diruangannya" Lisan, gadis berjalan menuju meja kerjanya.

Gadis melakukan perintah natasha, membuka dan simak baca, berkas yang diberikan alvaro tadi pagi. Satu berkas curiculum vitae (cv), usai dibaca dan dicek secara lengkap, dengan segera gadis menghubungi pemilik cv tersebut.

Kantor yang digenggam oleh natasha adalah sebuah kantor perusahaan asuransi kesehatan, pendidikan dan keselamatan pekerja. Kantor yang sudah berpuluh tahun terpercaya, semua menggunakan sarana asuransi tersebut. Hampir seluruh penghuni dibumi ini terdaftar dan dilindungi oleh kantor ini. Direktur demi direktur bergilir, berganti dan tetap pak wisnu sebagai direktur terlama sekaligus pemilik kantor, dengan kinerja yang luar biasa diusianya yang sudah tidak muda kembali, namun semangat muda nya tidak luntur hilang sama sekali. Hal ini, sangat dikagumi oleh natasha. Beliau, idola natasha dalam berkarir hingga ada diposisi ini yang cepat dan bisa dipercayai, suatu kehormatan untuk natasha atas kepercayaan yang sudah beliau berikan.

Sejak kantor didirikan, SOP dikantor memang jelas seperti itu, melarang berkencan dengan pegawai dikantor yang sama, alasannya kinerja pegawai bisa berpengaruh pesat down grade. Melainkan bukan kerja, tetapi hal- hal yang tidak diinginkan tentu akan terjadi dan jadi dampak buruk merusak citra kantor, yang sudah terpercaya akan kualitas kinerja dengan maksimal dari kantor ini. Sejujurnya, natasha bingung akan strategi pak wisnu, dari ratusan akun dan cv online yang masuk, hanya satu cv berhasil lolos untuk tahap seleksi interview dalam waktu dekat. Posisi yang dibutuhkan kantor saat ini sebagai marketing/ agent assurance atau insurance. Jobs desk posisi ini yaitu sebagai penawaran dan pelayanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan, sekaligus penanggung jawab ketika nasabah/klien resmi bergabung dikantor ini.

Siapakah pemilik cv tersebut? Pria? Atau wanita? Atau bahkan...? Berhasilkah pilihan pak wisnu, akan sama dengan kriteria kualitas versi natasha? Sejauh, natasha dipercaya oleh pak wisnu, tidak pernah salah dalam memilih karyawan yang layak bergabung bekerja sama dengan kantor. Kantor yang semakin jadi pusat terpilih dimata masyarakat.

See u next chapter 3 ! To be continued...
Enjoy for reading, lets to comment! Thx u💓
With love. Author, PositionTouch-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Position TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang