1 'damn'

282 19 1
                                    

"Liam nanti lu pulang sekolah bareng gw aja ya daripada lu dicegat ama 2 anjing gila"

"Iya-iya" gw nyaut aja sekalian nyari aman

"Tapi bantuin tugas gw yaaaa" kelvin dengan nada sok memelas

"Udah gw duga lu pasti ada maunya anjing"

Eh ya nama gw arendra William seperti Kelvin manggil gw, temen-temen gw pada manggil gw dengan sebutan 'liam'.

"LIAAAMMMM"

"Apasih bangsat pagi-pagi udah brisik"

"LIAM MENDING LU SEKARANG SEMBUNYI ANJING"

"Hah kenapa?"

"GOBLOK UDAH CEPETAN"

Rean menarik paksa tangan Liam ke arah bangku pojok paling belakang dan memasukkan Liam ke bawah meja.

Brak...

Pintu kelas dibuka dengan sangat tidak epik.

Disana berdiri 2 orang pemuda tinggi, sorot mata tajam dan dengan hawa mematikan di sekelilingnya.

Tentu saja... Keilard bersaudara. Belakangan ini mereka sangat hobi mengganggu Liam.

Jevan dan Gevan, seperti namanya, mereka kembar.

"William mana?"

"Gada dia keluar" Kelvin maju kehadapan Gevan yang berada lebih dekat dengan pintu.

"Heh.. emang gw percaya?"
Dengan seringai meremehkan yang sudah sangat khas dari Gevan dia melayangkan tendangan tepat di perut Kelvin.

Kelvin terpental hingga terhuyung kebelakang dan menabrak meja.

Rean berlari dari arah bangku belakang ingin menolong Kelvin, tapi tak bisa karena dihalangi olah Gevan.

Laki-laki dengan perawakan tinggi, rahang tegas dan sorot mata tajam itu menatap datar kearah Rean.

Kelvin masih meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Lu ada masalah apa sih Ama Liam?!"
Bentak Rean

"Bukan urusan lu"

"William, lu keluar dipikir kita ga tau lu di bawah meja?"
Gevan agak mengeraskan suaranya.

Liam keluar dari bawah meja dengan raut wajah datar dan menatap marah kearah Gevan.

Jevan mendekat kearah Liam, Liam reflek memundurkan tubuhnya seiring mendekatnya Jevan.

Tapi nahas, tubuhnya terhalang oleh tembok.

Jevan menarik tangan Liam dan memeluknya sebentar sebelum mengangkatnya seperti karung beras.

Tentu saja Liam memberontak!

"WEH JANCOK TURUNIN GW BANGSAT"

Seakan tuli Jevan tak mengindahkan teriakan Liam, ia terus berjalan keluar kelas dan disusul dengan Gevan di belakang.

Rean tak bisa berbuat apa-apa jujur saja ia takut. Ia takut dikeluarkan dari sekolah ini, jika ia dikeluarkan maka ibunya akan sedih.
Mencari sekolah baru juga akan sulit karena mereka sudah SMA kelas 2.

Rean lebih memilih menolong Kelvin dan berharap saja 2 orang gila itu tak melakukan apa-apa pada Liam.

Liam

Liam memberontak sekeras mungkin. Ia sungguh malu, Jevan menggendongnya seperti karung beras dan melewati koridor dengan santai. Pastinya banyak murid dan guru yang melihat.
Tapi kenapa mereka tidak menolong?
Jawabannya adalah antara mereka takut, tidak peduli, dan hanya ingin tontonan.

YOU AND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang