2 'caring for'

209 23 2
                                    

Liam membuka matanya secara perlahan, cahaya matahari pagi mengusik tidurnya. Namun tidak pada 2 monster yang setia memeluknya.

Dengan perlahan Liam menyingkirkan 2 lengan kekar yang melingkar di perutnya, ia ingin pergi keluar untuk membasuh wajahnya.

Namun saat hendak bangun, tangan Jevan menarik tangannya. Seolah tak mengizinkan Liam pergi.

"Lepasin, gw mau mandi sama cuci muka"

Jevan menurut ia melepaskan tangannya.

Liam keluar dari kamar yang notabene nya adalah kamar Jevan.

Ini masih pagi sekitar pukul 05.30 atau setengah enam. Namun sudah banyak pembantu yang membersihkan rumah, Liam bisa melihat ibunya yang berkutat dengan makanan di dapur.

Liam berlari ke kamar mandi yang ada di sebelah dapur.

Ia mandi secepat kilat dan langsung menghampiri ibunya.

"Ibukkk" Liam memeluk ibunya dari belakang. Ibunya hanya mengelus kepala Liam.

"Liam bisa tolong bangunin den Jevan sama Gevan ga?" Ucap ibunya dengan lembut.

"Gabisa mereka lagi sakit"

"Loh kok tau?"

Liam kicep, ia tak bisa menjawab.

"O-oh, itu dari temennya kemarin"

"Oalah"
"Yaudah ibuk mau lanjut masak, kamu bantuin ya"

"Iya iya"

Akhirnya Liam membatu ibunya membuat bubur dan beberapa masakan lain.

Setelah membatu ibunya, Liam berniat untuk pergi ke kamarnya.
Kamar khusu pembantu ada di belakang mansion.

"Buk Liam ke kamar dulu ya"

"Gaboleh"

"LAH kenapa?"

"Anterin ini dulu ke den Jevan sama Gevan"

Ibunya memberikan nampan berisi bubur ayam sebanyak 2 porsi.

Mau tidak mau Liam menerimanya walau hatinya sudah dag dig dug serrr.

Liam mengantarkan bubur tersebut ke kamar Jevan.

Ia mengetuk pintu kamar perlahan dan masuk.

Liam meletakkan bubur ayam di meja nakas di samping tempat tidur, ia hanya menatap twins sekilas lalu membalikkan badannya hendak pergi.

"Nih makan"

"Tunggu"
Liam berbalik menoleh pada Jevan yang memanggilnya.

"Apalagi?"

"Sini aja"

"Apaan sih anjing gw mau ke kamar"

"Ngapain?" Sekarang giliran Gevan bertanya.

"Ngentot ama lu"
"Ya main hape lah anjing gajelas banget lu nanya nya"

"Sini aja gausah kemana-mana"

Liam berbalik lagi hendak pergi, namun tangannya ditarik oleh Jevan dari belakang.

Akhirnya dengan terpaksa Liam duduk di kursi samping kasur.

"Terus gw ngapain?"

"Suapin" jawab twins dengan kompak.

"DIH OGAH"
"Tangan ku berdua masih utuh kan? Ga buntung kan?"

"Mau bi Ana ga di gaji?"-Jevan

"ANJING BAWA-BAWA ORTU LU"

Liam pun menyuapi 2 iblis yang sedang sakit itu.
Walau kadang ia sempat kesal karena Jevan yang posisinya lebih dekat dengannya menggerayai paha nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU AND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang