Menikahlah Denganku

663 137 5
                                    

Happy Reading ...

****
Rose memejamkan matanya dan
menghela nafas panjang.
Percuma melawan ibunya. Dia sudah
pasti akan terus memaksa.

"Ayo, aku sudah hampir terlambat!"
Rose meraih jemari ibunya dan
mencium punggung tangannya.

"Rose pergi, Ma."
"Iya, Sayang. Hati hati ya!" ucapnya
sambil tersenyum, diusapnya puncak
kepala Rose dengan lembut.

Rose berjalan menuju mobil dengan
Taehyung di sisinya. Wajahnya datar tanpa ekspresi.

Rose malah sibuk membayangkan
dirinya yang akan dipaksa menikah
dengan Taehyung.

Rose menggeleng kuat, 'tidak!"'
batinnya.

"Aku atau ka-"
Belum selesai Taehyung berucap, Rose
membuka pintu kemudi dan masuk
begitu saja, membuat Taehyung kembali
tersenyum. Taehyung mengitari mobil dan duduk di kursi samping kemudi.

"Pertama kalinya di supiri gadis
cantik!" ucapnya sambil memasang
sabuk pengaman.

Biasanya kau selalu menyupiri
wanita wanita seksi itukan!" sindir
Rose.

"Ekhm!"
Taehyung berdehem, tenggorokannya terasa kering akibat sindiran Rose.

"Aku sudah memutuskan semua
kekasihku, Rose. Demi kamu seorang!" ucapnya dengan bangganya, Taehyung berharap Rose tersentuh.

"Tidak tanya!" ucap Rose acuh.

Taehyung mendesah pelan, semakin Rose cuek, Taehyung semakin tertantang untuk menaklukkannya.

Rose melajukan mobilnya keluar dari
kediamannya, matanya fokus
menatap jalanan yang ada di
depannya, sedangkan Taehyung sibuk
memperhatikannya.

"Aku suka bibir tipismu," bisiknya
sensual.

Tutup mulut kotormu!" teriak Rose
kesal.

"Aku tidak berucap kotor, kenapa kau
marah?" Taehyung menggigit bibirnya agar tawanya tidak meledak. Sungguh
menyenangkan mengerjai si cerewet
ini, batinnya.

Rose menyipitkan matanya, benar
juga kata Taehyung, dia hanya bilang suka bibir tipis miliknya kenapa Rose
malah membayangkan dirinya dicium
oleh Taehyung.

Rose menarik nafasnya pendek
pendek dan menghembuskannya
lewat mulut. Harusnya dia tidak
mudah terpengaruh akan ucapan
sarkas Taehyung.

Menikahlah Denganku senyap, baik Taehyung maupun Rose sibuk
dengan pikirannya masing masing
namun tiba tiba Taehyung menatap Rose dengan tatapan sendu.

"Rose, aku lapar!"

"Makan dong, ga usah ngadu ke aku."

"Temani ya!"

"Ck! Aku hampir telat, Taehyung!"

"Sebentar aja, please. Yah, mau ya.
Aku laper banget. Kamu tega liat aku
pingsan karena kelaparan!"
rengeknya seperti anak kecil. Taehyung
semakin mirip dengan Yu-li. Berarti
manjanya Yu-li menurun dari papanya.

Tidak bisa Tae, aku sudah harus ada
di klinik pukul tiga," tolak Rose
halus. Dia tidak lagi menggebu gebu.
Jawabannya lebih lembut karena Taehyung juga berbicara lembut dengannya.

Taehyung menatap benda bulat yang ada di pergelangan tangannya. Waktu baru menunjukkan pukul dua lewat lima menit.

"Ini baru pukul dua, masih sempat.
Sebentar saja, aku janji. Please
please!" pintanya sambil menggoyang
goyangkan lengan Rose.

Lagi lagi Rose menghembuskan
nafasnya lewat mulut. Harus banyak
sabar kalau sudah menghadapi Taehyung dan anaknya.

Rose membelokkan mobilnya di
sebuah cafe pinggir jalan.
Wajah Taehyung seketika berbinar, ternyata hanya perlu merengek. Rose
bukanlah orang yang tegaan.

Duda PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang