That bastard name's Off

107 11 11
                                    

Semua yang ada di sini based on my imagination, jadi abaikan aja klo ada yang ga masuk akal atau gmna gtu.

Warning!!! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
French kiss, oral sex, slightly rape.

Mohon dengan kesadaran diri untuk tidak membaca jika tidak berkenan.

Kayyy happy reading

*****

"28 menit, 35 detik. Okay, you pass" ucap Off datar.

Gun mengatur nafas, jantung nya berdegup kencang. Ia baru saja berlari dari kantin fakultas nya dan menaiki tangga rooftop. Dahi nya sedikit berkeringat, dengan kasar ia menyeka keringatnya dengan lengan sweater coklat yang sedang ia gunakan.

Rooftop itu tidak seperti layaknya rooftop kampus biasa. Rooftop itu telah didesain ulang, indoor dan outdoor.
Begitu membuka pintu besi warna cokelat tadi, sebuah ruang bernuansa homey akan tampak. Ruangan itu cukup lebar, lengkap dengan home theater, bar dengan koleksi berbagai macam minuman, mini kitchen, beberapa kamar dan wardrobe, toilet, deretan sofa lengkap dengan karpet dan meja besar yang berbentuk melingkar di ruang tengah sekaligus ruang utama. Sedangkan bagian luarnya dilengkapi dengan kanopi otomatis dan tempat duduk yang tersusun sedemikian rupa dan jenis serta lampu yang tertata apik mirip desain caffe-caffe masa kini.

Gun melangkah pelan, melepas sepatu kets nya dan mengganti nya dengan home sandal berwarna putih berbahan suede dan beludru. Perlahan ia berjalan menghampiri Off yang sedang duduk santai di sebuah sofa berwarna burgundy. Meletakan bingkisan plastik berwarna putih dan berucap pelan.

"Maaf ya, hari ini aku ngga masak. Aku lupa belanja, jadi stok makanan abis. Hari ini gapapa kan kalau makan dari kafetaria?"

"Ceroboh, next time you gotta pay for making me eating cafetaria food. Tapi gapapa, karena hari ini gue lagi happy jadi gua lepasin lo kali ini. Sekarang gue mau makan" perintah Off.

Gun melepas backpack hitam dari punggung nya dan juga sweeter yang tadi ia kena kan, meninggalkan kaus beige oversive tipis lalu mulai membuka bungkusan putih yang tadi ia bawa, mengambil peralatan makan di nakas mini kitchen dan segelas air putih.
Tangan nya dengan terampil membuka bungkusan plastik yang berisi sandwich, onigiri dan puding fla lalu duduk di samping Off.

Sofa itu cukup besar dan panjang, tapi Off lebih memilih untuk duduk merapat pada tubuh kecil Gun. Kedua tangan nya masih memegang stik PS yang sedang ia mainkan, sesekali ia membuka mulut saat Gun menyodorkan makanan.

"Off ni gue rasa-rasa makin anjing ya" sentak Tay yang sejak tadi menatap dua orang yang sedang duduk di sofa burgundy itu.

"Goblok Tay! Kaget anjing, jadi mati kan" maki Singto.

"Dih ya lu liat dong To, kita dari tadi PS kaga ada tuh yang mesra mesra an. Ini timbang makan doang minta di suapin, minum tinggal monyongin mulut ada yang ambilin, bekas air nya aja ada yang ngelapin"

"Napa Tay? Iri lo sama gue? Sana sih samperin mantan-mantan lo yang freak itu" timpal Off.

"Wkwk mampus lu bang, udah tau bang Off kalo mode cranky kek apa malah lu komen" ucap Bright sambil tertawa kecil, jemari nya masih asik bergerilya di senar-senar gitar putih favorite nya.

"Bacod lo Bright, yekan gue pengen juga"

"Itu sii siapa ck.. Pupun? Putri? Pande? Itu kem.."

Plak.

Belum sempat Singto menyelesaikan kalimat nya, Tay sudah melemparkan sebuah bantal dan menerjang tubuh Singto.

"Bazeng lu To, Pande.. Pande.. Lu kira gue pacaran ama pande besi! Punpun anjing Too! Punpun Sutata! Artis ya bangsat" maki Tawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Devil's PlayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang