Semua tidak akan berantakan jika malam itu Mahen tidak mabuk berat.
❗Mengandung bahasa kekerasan dan tingkah kehewanan para tokoh❗
❗Adegan dan alur cerita tidak untuk di contoh❗
Highest rank
#rank 1 mba (17/8/2022)
#rank 3 Mahen (17/8/2022)
#rank 5...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* jurit malam prat 2
Sudah lama Keisha berjalan mengikuti kelompoknya ini. Oh, kapan penderitaannya ini berakhir.
Sudah nyamuk banyak, gelap, banyak rerumputan yang menghalangi jalannya, serta suara aungan entah serigala atupun apa itu yang mampu membuat Keisha bergidik ngeri.
"Sebenernya ini kapan selesainya sih? Lama bener." Gumam Keisha sambil menepuk bagian tubuh yang di gigit oleh nyamuk.
"Tuh, pos terakhir." Tunjuk Ardan yang berganti memimpin barisan.
"Biar gur yang maju!" Jawab Keisha semangat. Ia berlari kecil karena sudah tidak sabar ingin segera kembali ke tenda. Badan yang pegal dan suhu dingin di sini membuat Keisha semakin ingin tidur walau hanya sebentar.
Tidak ada setan ataupun orang yang menyamar. Keisha berbalik badan mencari orang yang bertugas memberi pertanyaan, tapi ia tak dapat menemukannya.
Bugh!
"Heh, kok ngamok? Kenapa mukul gue?" Tanya Keisha saat terkejut ada yang memukul punggungnya.
"Oh ngajak war? Aneh aneh aja lo!"
Dari sana Mahen yang melihat Keisha melawan beberapa orang, ia pun segera lari menyusul Keisha.
"Mahen!?"
"Lo di sini aja sa." Cegah Ardan yang mendampingi Felisa di kejauhan.
Mahen menemui Keisha dan membantu melawannya. Jika ini adalah tantangan agar lolos dari pos, lebih baik mereka tidak lolos pun tidak apa apa.
Lihatlah keadaannya, sudah malam malam, di selimuti hawa dingin, gelap, dan lawannya pun memakai baju hitam. Didalam melawan lawannya ini, ia terus menggerutu di dalam hatinya.
Keisha melirik ke samping, ia melihat ada Mahen yang membantunya.
"Heh! Lo tim persami? Ngapain pake gelud segala? Nggak liat udah malem apa?" Tanya Keisha namun tak ada jawaban dari lawannya.
Mereka bertanding tak tau arah. Semakin lama semakin kedalam hutan. Tak peduli, yang penting mereka bisa mengalahkan orang di balik baju hitamnya ini.
"Lo siapa!?" Tanya Mahen yang mulai emosi.
"Musuh lo!"
Mahen tercengang mendengar jawaban singkat dari lawannya itu.
Bugh!
Plak!
"Heh! Maksud lo apa nyerang kita! Pergi lo!" Usir Keisha saat melihat Mahen di pukul begitu saja oleh salah satunya.
"Cuih, pergi lo bilang? Nggak sebelum kalian tersiksa."
"Apa!? Tujuan lo apa? Lo musuh Mahen, kenapa nyerang gue? Apa salah gue?" Tanya Keisha.
"Lo istrinya!"
Syaland
"Banyak omong, duel sini sama gue. Kalo gue menang, lo pergi!" Ajak Keisha.