Empat

35.1K 1.9K 15
                                    

EMPAT

                “Kita sudah sampai”pria itu tersenyum padaku.

                Dia kembali menggendong tubuhku.

                “A.. Aku bi.. bisa ja..jalan sendiri Ya..Yang Mulia”kataku terbata. Namun dia tidak menurunkanku, dia tetap menggendongku.

                Pintu dibuka, para penjaga dan pelayan yang melihat aku digendong pria ini sangat terkejut, seseorang pasti telah memanggil ayahku, karna dia setengah berlari menuju ke arah ku.

                “Apa yang terjadi?”cemas ayahku ketika melihatku ada di dalam gendongan pria ini. Kemudian pandangannya beralih menatap pria ini. Dia segera membungkukan badannya “Maaf kan aku Yang Mulia, aku sangat cemas. Apa yang terjadi pada putriku, apa dia berbuat salah”

                “Tidak, dia tidak berbuat satu halpun yang salah paman Elroy, aku bertemu dengannya secara kebetulan” jelasnya.

                “Dia yang menolongku Ayah”suaraku lebih seperti bisikan.

                Aku meliat Nero berlari kearah kami “Calista”dia Nampak terkejut melihat siapa yang menggendongku. Kemudian tetap mendekat dengan pasti “Biarkan aku yang menggendongnya Yang Mulia”katanya sopan

                Pria yang menggendongku mengangguk dan tersenyum. Akupun sudah berpindah kepelukan Nero. Dia meliatku hampir menangis, cepat-cepat dia mengundurkan dirinya. Membawaku kekamar dan membaringkanku. Menatapku cemas.

                “Apa yang terjadi?”

                Tagisku pecah. Dari sejak tadi aku menahan tangis jangan sampai aku menangis di depan pria itu. Yang kutahu memang benar Putra Mahkota Alexander. Aku mernceritakan semuanya kepada Nero setelah Lusy dan para pelayan membantuku berganti pakaian dan mengobati lukaku.

                “Semuanya mati?”Nash yang baru saja menyimak ceritaku bertanya.

                Aku mengangkat pundak ku “Aku rasa begitu, entahlah aku tak tahu, aku sangat ketakutan”

                Dia memukul tembok disampingnya. Walaupun menyebalkan, dia tetap menyayangiku, aku tahu itu. Dia juga mencemaskan ku, apalagi saat tahu jika aku hampir saja kehilangan kesucianku.

                “Pangeran Alex, dia akan menginap disini”

                “Kenapa?”

                “Ini sudah hampir gelap, kau tahu jarak dari sini ke istana menempuh perjalanan hampir setengah hari. Jika dia pulang sekarang, dia akan sampai di Istana sekitar tengah malam. Dan di dekat sini tidak ada penginapan sama sekali”jelas Nero yang masih saja menggenggam tanganku.

                “Aku secara kebetulan bertemu dengannya, dan sangat berterimakasih.”

                “Dia memang merencanakan untuk bertemu dengan mu Calista, apa kau begitu bodoh, jalan yang kau lalui satu-satunya arah ke hutan terlarang. Hanya kita dan orang-orang yang memang ingin berkunjung yang akan melewatinya, tidak ada yang mau mengunjungi hutan itu kan”Nash menjelaskan hal itu padaku. Dia masih tampak kesal, kesal pada dirinya sendiri aku fikir.

                “Kau harus istirahat”Nero memandangku cemas. Aku mengangguk.

                “Aku tidak apa-apa Nero, kau bisa meninggalkanku sendiri”kataku padanya. Dia agak sedikit ragu kemudian mengangguk setelah menimbang-nimbang perkataan ku.

Calista - Princess of AthanoxiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang