Nayesha Citraloka Renjana.Ya, itu namanya. Gadis belia yang masih duduk dibangku kelas 2 SMA itu yatim piatu. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Memiliki satu kakak laki-laki bernama Rangga Prawiradirja Renjana dan satu adik laki-laki yang bernama Prada Reashaka Renjana. Kakak laki-laki dan adik laki-lakinya dititipkan kepada keluarga besarnya, sedangkan dia dititipkan ke teman ayah nya dari usianya yang masih terbilang muda, yakni, 5 tahun. Tapi selama itu juga, teman ayahnya ini selalu menyiksanya saat usianya menginjak 7 tahun, dan sampai usianya 16 tahun ini dia masih diperlakukan seperti itu. Banyak luka yang disembunyikan sejak kecil. Entah itu fisik dan mentalnya. Sejak usianya beranjak 13 tahun, dia mulai berlatih bela diri bersama dengan gurunya, Pakde Is. Dari situlah dia menjadi anak yang pendiam dan sulit untuk bergaul juga menjadi anak yang tertutup tapi terlatih fisiknya. Sering kali, dia mengikuti balap liar juga tawuran, tapi teman orang tuanya itu tidak mengetahui hal itu.
Saat ini usianya 16 tahun , kakak laki-lakinya berusia 21 tahun dan berprofesi sebagai konsultan dan berkuliah di Universitas Indonesia, dan adiknya yang masih berusia 13 tahun itu sudah bekerja paruh waktu sebagai pelayan di cafe dan bersekolah di SMP Bhintaraja.
Saat Nayesha duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar, dia bertemu dengan Kalingga Arsean Cakrawala. Dulunya, cowok yang biasa di panggil Arsean itu, sangat culun dan pemalu. Bahkan, dia selalu menjadi bahan bully kakak-kakak kelas 6. Lebih parahnya lagi, kakak-kakak kelas itu merisaknya di gang sebelah gedung Sekolah Dasar mereka. Juga, mereka pernah melempari Arsean dengan telur busuk, tepung dan banyak lagi. Kejadian itu terjadi saat hari kelulusan siswa-siswi kelas 6.
"WOI BOCIL. JANGAN LARI LO" teriak salah satu kakak kelas yang bernama Joan tersebut. Arsean berlari tanpa tujuan hingga akhirnya masuk ke gang sepi yang gelap. Terdapat tumpukkan kotak-kotak kardus disana. Arsean sudah terpojok dan kakak-kakak kelas itu langsung melempari Arsean dengan telur busuk.
"Mulai" ujar Joan, yang mengetuai perisakan terhadap Arsean. Tiga orang tersebut langsung melempari Arsean dengan telur busuk, tepung, bahkan batu. Saat batu yang di lempar oleh salah satu kakak kelas tersebut mengenai pelipis kanan Arsean, ketua mereka yang tidak lain tidak bukan adalah Joan tertawa keras. Arsean hanya meremas tangannya sendiri sambil menahan sakit di pelipisnya.
"Karena ini hari terakhir ujian, jadi kami mau puas-puasin bully lo sampai lo gak berdaya" ujar Joan dengan nada merendahkan. Arsean mati-matian menahan diri agar tidak menangis di depan kakak-kakak kelas nya. Joan menjambak rambut hitam kelam milik Arsean hingga membuat Arsean mendongakkan kepalanya dan meringis kesakitan.
"Lo bener-bener lemah, murid culun. Baru diginiin doang lo udah kesakitan? jadi cowok jangan lembek"
Joan menghempaskan kepala Arsean dan mengambil kaleng kosong didepannya lalu memukulkannya ke kepala Arsean. Arsean hendak memegang kepalanya, tapi punggungnya justru ditendang kuat oleh Joan dan saat Arsean sudah tersungkur, Joan langsung menginjak kepala Arsean dan meletakkan kotak kardus di atas kepala Arsean.
"WOI JOAN"
Itu suara Nayesha. Dia datang membawa sapu ijuk dan berlari kearah kakak kelasnya itu sambil mengangkat tinggi-tinggi sapu ijuk itu di udara. Joan menyunggingkan seringainya dan memberi kode agar teman-temannya menghabisi Nayesha.
BUGH
Satu pukulan dari temannya Joan mengenai ulu hati Nayesha dan membuat Nayesha terhuyung beberapa langkah mundur. Nayesha memegangi perut atasnya yang menimbulkan nyeri luar biasa. Tapi dengan cepat, dia memukul kepala salah satu teman Joan yang membuat temannya yang lain memukul pangkal hidung Nayesha. Hal itu membuat penglihatan Nayesha seketika itu juga memburam. Bisa dipastikan, jika Nayesha akan pingsan saat itu juga, tapi Nayesha bangkit kembali dan dengan lemah dia memukul kepala teman-teman Joan sangat keras menggunakan sapu ijuk tadi. Mengakibatkan teman-teman Joan langsung merasakan sensasi sakit yang lumayan. Joan yang melihat hal itu langsung pergi meninggalkan Arsean dan Nayesha. Nayesha memang sangat nekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M WAITING MY FUTURE
Teen Fiction"Maaf, aku ga bermaksud bikin dia jatuh" Seorang gadis kecil yang malang itu terus memohon kepada pria paruh baya yang masih memukulinya itu untuk memaafkan kesalahannya. Nayesha Citraloka Renjana. Gadis kecil yang haus akan kasih sayang orang tua j...