PROLOG

63 10 0
                                    

L I T T L E
S U N

Haerin sudah lama memendam perasaan tidak suka terhadap bidang sains dan teknologi. Gadis berusia tujuh belas tahun itu lebih menyukai seni dan beragam keindahannya. Memiliki bentuk mata seperti kucing, membuat Haerin selalu tidak percaya diri. Sebaliknya, Haerin selalu menjadi sosok gadis idaman di sekolahnya, karna kemiripan mata tersebut.

Haerin bukan putri tunggal. Ya, ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Haechan. Keduanya hanya terpaut dua tahun lebih lima bulan. Haerin dan Haechan sangat dekat, jika boleh jujur, gadis bermarga Kang itu mengakui bahwa ia lebih dekat dengan kakak laki-lakinya, dibandingkan dengan kedua orangtuanya yang super sibuk.

Sudah dua tahun, Haerin bersekolah di sekolah internasional yang berpusat di kota Seoul. Ia gadis teladan yang banyak dibicarakan oleh guru dan teman-temannya. Selain Haerin, kedua orangtuanya juga terkenal berkat sifat dermawannya. Sebut saja, tujuh puluh persen dana sekolah mengucur dari ayah dan ibu Haerin, yaitu Kang Soohyun dan istrinya, Lee Jieun.

Saat kenaikan kelas, Haerin dinobatkan sebagai juara umum dari setiap angkatan berkat nilai akademiknya yang tinggi, serta keberhasilannya menciptakan alat penuai sampah. Artinya, jika ada juara satu dari tujuh kelas sepuluh, juara satu dari tujuh kelas sebelas dan juara satu dari tujuh kelas dua belas, maka Haerin-lah yang menjadi juara pertama dari para juara satu tersebut.

Tanpa disadari, pesta perayaan kenaikan kelas sudah didepan mata.

Kelas 12A.

Kelas tersebut menjadi tempat siswa unggulan, dimana hanya akan ada 20 siswa yang terpilih di kelas tersebut. Tentu saja Haerin termasuk kedalam daftar 20 anak berprestasi tersebut.

"Hi, bolehkah aku bertanya?"

Haerin menoleh saat sepasang netra nya menangkap sesosok berkulit putih dengan rambut hitam legam, tengah berdiri dihadapannya.

"Hi, tentu saja boleh." Jawab gadis itu dengan senyuman tipis di bibirnya.

"Dimana letak kelas 12A?"

"Ah, ini kamu sudah sampai didepan kelasnya."

Lelaki manis berkulit putih itu tersenyum lalu mengangguk. Ia pun berpamitan pada Haerin dan berterima kasih dengan sangat tulus.

"Sama-sama."

"Hmm, ternyata aku belum sepenuhnya mengenal murid-murid yang akan menjadi teman sekelasku nanti." Batin Haerin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

L I T T L E
S U N

Alternatif Poster.

Alternatif Poster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LITTLE SUN [CHENLE X HAERIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang