11 - Finding you

1.1K 166 18
                                    




...

'Cintamu adalah semua yang aku butuhkan untuk merasa lengkap.'

-Jeon Jungkook-

*

*





Bugh!

Bugh!

Bugh!

Jungkook menghajar sopir dan para pengawalnya dengan membabi buta. Setelah mendengar semua penjelasan darinya. Kini supir dan para pengawal itu sudah terkapar lemah di lantai dengan keadaan yang babak belur. Jungkook memukul mereka dengan sangat kencang. Amarahnya kini tengah mendominasi hingga membuat Jungkook hilang kendali.

"Brengsek! Tidak berguna!" maki Jungkook marah.

"Aku menyuruh kalian untuk menjaga istriku! Tapi kenapa istriku bisa diculik?! Jawab aku!" bentak Jungkook murka.

Kemarahan dari Jungkook membuat suasana dalam rumah menjadi mencekam dan redup. Semuanya hanya di isi dengan amarah dari pria itu.

"M-maaf Tuan. Maafkan kami, i-ini memang salah kami," sahut salah satu pengawal itu dengan tersengal.

Jungkook mengeraskan rahangnya lalu melempar ponselnya hingga hancur. Matanya menatap tajam pengawal yang barusan berbicara.

"Maaf?! Kau pikir dengan maaf istriku bisa kembali?!" Jungkook mencengkram kerah baju pengawal itu seraya berteriak marah.

Bugh

Lagi, Jungkook memukul wajah pengawalnya. Sedangkan yang lainnya hanya bisa menunduk bersalah. Mereka terlihat pasrah jika harus di hajar habis-habisan oleh tuan mereka.

Bugh

Jungkook semakin gencar menghajar pengawal itu hingga tidak berdaya. Semua amarah dan rasa takutnya ia lampiaskan pada pengawal itu.

"Jungkook! Hentikan! Apa yang kau lakukan?!" Luna segera berlari dan menghentikan aksi dari putranya.

Luna menarik kasar tangan Jungkook menjauh dari si pengawal. Wanita setengah baya itu menatap tajam putranya.

"Apa-apaan ini?! Kenapa kau memukul mereka seperti ini?!" seru Luna serius.

Jungkook memalingkan wajahnya dengan helaan napas gusar. Kedua tangannya mengepal kuat menahan amarah dalam dirinya.

"Ibu, istriku .. dia menghilang," ujar Jungkook pelan.

Tatapan Luna berubah melunak. Terlebih melihat wajah Jungkook yang sendu dan putus asa seperti ini membuat hati Luna mencelos. Luna menganggukkan kepalanya dan mengusap sisi wajah Jungkook dengan lembut.

"Ibu tahu, tapi tidak dengan memukul mereka bukan?" ujar Luna.

"Mereka tidak becus menjaga istriku! Mereka tidak berguna, Ibu!"

"Jungkook, tahan amarahmu. Emosi tidak akan menjadi solusi," ucap Luna memperingati.

"Tenangkan dirimu dan jernihkan pikiranmu. Kita cari Rosé bersama. Ibu yakin semuanya akan baik-baik saja. Tidak akan terjadi apapun pada istrimu," imbuh Luna menenangkan.

Jungkook menghembuskan napas panjangnya. Dia memijit pangkal hidungnya yang terasa pening. Benar, emosi memang bukan solusi. Sekarang Jungkook harus menenangkan dirinya.

"Maaf," sesalnya lirih.

Setelah meredam sedikit amarahnya, Jungkook menoleh dan menatap datar pada para pengawalnya yang masih menunduk dalam di hadapannya.

Found You [✓]Where stories live. Discover now