15. miss you 🔞

1.1K 66 7
                                    

Happy reading!!!

Sedikit warning!!

Reza pulang tanpa Abizar langsung di sambut teriakan dari Rean "DIMANA PUTRAKU?!!"

"Dia bersama temanku, Abizar senang dengan mereka jadi tidak ingin pulang." Bohongnya.

Mereka kembali sibuk semua, duduk di ruang keluarga dengan semuanya, Rean sedang menggunakan celana pendek sepaha, membuat Reza selalu salah fokus.

Pembicaraan di ruang keluarga sangat ramai, saling menimpali bahkan terdapat lelucon yang terselip di dalamnya, Reza dengan cepat mengambil kesempatan dalam kesempitan, dia mengelus paha Rean yang putih itu.

Rean menepis tangan Reza lalu kembali fokus berbicara dengan adik bungsunya Alden, dia baru pulang dari LA setelah sekian lama berada di sana.

"Aku akan pergi ke LA nantinya, kenapa kau hanya mengajak Jaezie pergi ke sana."

"Kakak ipar Jaezie berada di sana, jadi aku mengajaknya berjalan-jalan." Jelas Alden.

"Awas jika aku ke LA dan kau sok tidak mengenalku."

"Aku tidak melakukannya."

"Bisa jadi setelah kau menjadi artis."

Alden mendengus "aku berada di LA tidak ada yang mengetahuinya, aku sebagai artis juga hanya di saat berada di Korea."

"Kau sering bertemu dengan Guanlin?"

Alden mendengus keras "Guanlin berada di China, bukan berada di Korea."

"Ah benar, kau sering bertemu dengan Sungchan?"

"Hanya satu kali." Jawab Alden.

Rean tersenyum senang "kau jika bertemu dengannya lagi, mintakan tanda tangan padanya."

"Album?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Bajumu, atau kau beli baju dan mintakan tanda tangan darinya."

Alden mendengus keras "mengesalkan, tidak ada idol yang di perintah seperti ini."

"Mereka memang mengidolakanmu, tapi aku tidak."

"Aku adikmu."

"Aku bosan menatap wajahmu."

Alden mengerucutkan bibirnya "aku akan kembali ke Korea Selatan jika begitu."

"Ck, begitu saja kau marah."

Andra hanya menggelengkan kepalanya mendengar pertengkaran anaknya "panggil Arjun."

Ruangan tersebut berubah sunyi setelahnya "ah maaf." Kematian Arjun yang belum genap satu tahun membuat seluruh keluarganya sangat merasakan perasaan terpukul, keluarga mereka berkurang satu.

"Bisa kau diam?!" Desis Rean, suaminya itu terus mengelus pahanya.

"Aku merindukanmu." Bisik Reza.

"Aku ingat kita melakukannya dua hari yang lalu, dan kau memintanya lagi?"

"Aku menginginkannya lagi."

"Bedebah."

Andra yang melihatnya tersenyum kecil "lebih baik kalian pergi ke kamar kalian."
.
.
.
Pukul 22:00 mereka semua berada di kamar masing-masing, Rean menjadi risau dengan anaknya, bagaimana anaknya, dan apakah dia tidak menangis dan yang lainnya "ini salahmu!"

"Aku merindukanmu sungguh."

"Kau bisa menitipkannya pada bunda atau siapa saja yang berada di sini, bukan pada temanmu yang tidak tau cara bagaimana merawat seorang anak."

Freza & Rean [Guanren] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang