8 tahun berlalu ,
* bam
pintu kereta roll royce ghost hitam milik jejaka itu ditutup . Kaca mata hitam di batang hidung mancungnya dibetulkan . Butang blazer dikancing dan kaki panjangnya mula menapak masuk ke dalam bangunan megah itu . THE D'S TECHNOLOGIES ." goodmorning , tuan muda . " tegur dua orang pekerja yang berada di lobi tersebut dan menerima anggukan dari CEO syarikat selaku majikan beku mereka itu .
" beku macam selalu " kata Lynda , salah seorang di situ .
" beku , but i like ! dia tu bukan setakat hensem je , kaya pulak tu . Business level international / worldwide . Harta dia tu , aku jamin sepuluh keturunan pun takhabis . Mewah gila " sampuk Syasya dengan penuh semangat
" kan , untung future wife dia dapat husband pakej cukup lengkap macam tuan muda tu " kata Lynda lagi
" yes , aku la tu . Aku future wife dia " balas Syasya
" hmmm ...
ikut suka kaulah , kau beranganlah sorang sorang , berangan kan free . Aku nak pergi buat kerja . " kata Lynda dengan malas dan berlalu meninggalkan Syasya di situ" eish , kau ni . Tak supportive langsung . Tunggulah ! " balas Syasya dan berjalan mengikuti Lynda
________________________________MOHD DAHLAN HANIF BIN DATO' DARWISH
Dia seorang jejaka hebat .
Businessman berjaya . Berdarah melayu asli walaupun 20 tahun menetap di Amsterdam . Berbadan tegap , raut wajahnya yang sempurna dengan sepasang mata hitam pekat , hidung mancung , berkulit hitam manis / tanskin . Dilengkapi dengan jawline setajam bilah pedang ( aum ) , mempunyai tinggi yang sempurna , dua tangan beruratnya dan rambut hitam keperang - perangan yang mampu membuat sesiapa sahaja yang memandangnya akan menoleh dua tiga empat lima enam tujuh kali . PERGHHH DRAMATIK HABIS !
___________________________________Sampai di depan pintu biliknya ,
" goodmorning , tuan muda " sapa Aliah selaku PA kepada Dahlan
" goodmorning , mom to be ." balas Dahlan tanpa riak
" anything important today ? " tanya Dahlan
" um , pagi ni tuan muda free . Cuma lunch hour nanti tuan muda ada lunch-meeting dengan BRIGHTSTAR ENTERPRISE . " terang Aliah
" noted , thankyou . " jawab Dahlan dan mula membuka pintu lalu menapak masuk ke dalam office miliknya dan kelibat Luthfi Xander yang sedang sibuk bermain telefon menyapa retina mata . Pagi - pagi lagi dah menyibuk dia ni .
" kau dah iklankan ke , vacant job position Aliah tu ? " soal Dahlan kepada orang kuatnya itu
" ommo ! eh kau ni , takreti bagi salam ke ? goodmorning ke ? kau nak aku mati kat sini ke ? sampai hati kau kan " drama Luthfi
" stop , talking nonsenses Xander . im being serious right now , yang kau tu merepek apa ? bukannya nak istighfar . memang patut malaikat turun cabut nyawa kau harini " kata Dahlan
" or else , kau yang nak take over kerja Aliah ? you know Aliah will send her resigner letter in 2 weeks " sambung Dahlan
Aliah sekarang sedang sarat mengandung dan akan berhenti kerja atas permintaan suaminya untuk berada dirumah dan menjaga cahaya mata pertama mereka yang bakal ditimang tidak lama lagi
" eh , memang tak ! kerja dekat markas pun dah cukup banyak , tu tak kira lagi nak kena train budak - budak kau yang baru setahun jagung tu . Tak cukup - cukup ke kau nak menyeksa aku ? " panjang lebar Luthfi berhujah
" dah , kau ... " baru Dahlan membuka mulut
" unless , kau tambah gaji aku lagi 2 atau 3 ribu . Maybe , aku boleh pertimbangkan " pintas Luthfi tanpa rasa bersalah dan dibalas dengan jelingan dari Dahlan
" takcukup ke beratus - ribu gaji kau selamani ? berapa orang anak bini kau kena tanggung ? tanya Dahlan
" girlfriend pun takda " sambung Dahlan dengan agak sarkastik
" okay-okay , stop right there , thats offensive . Aku ni bukan taklaku tau . Cuma , aku takrasa aku patut ada girlfriend , kerja aku bahaya . Kau pulak banyak musuh , aku taknak bahayakan sesiapa . Nama ja musuh kau tapi cari aku jugak " kata Luthfi sambil menggulingkan matanya
eh mamat ni , salahkan orang pulak .
" sukahati kau lah , bukan masalah aku " balas Dahlan dengan malas
" dahlah , aku nak turun beli stabakkk . " kata Luthfi lalu bangun dari sofa yang diduduknya
" one vanilla latte , please " order Dahlan
" duit ? " minta Luthfi tanpa rasa bersalah
bapak berkira mamat hensem ni , belanjalah !
Dahlan merengus kasar sambil tangannya membuka laci mejanya dan mengambil kad starbucks miliknya lalu melemparnya kepada Luthfi yang sedang tersengih
yes , tuan muda kita belanja stabaklah !!!