2.

0 0 0
                                    

happy reading 🥰 —

"Bina sini" teriak Agis dari bangkunya saat melihat Bina celingukan mencari keberadaan mereka

Setelah mendengar suara teriakan Agis yang mengalahkan suara berisik di kantin Bina menemukan kedua temannya yang duduk di pojok ujung kantin dekat dengan penjual mie ayam kesukaan mereka dengan masing-masing makanan dan minuman yang telah mereka pesan, Bina menghampiri meja tersebut dan langsung duduk

"iya kan anjir mukanya bonyok bukannya jelek malah makin hot" ucap Agis mungkin melanjutkan ucapan yang tadi sempat terpotong karena kehadiran Bina

"siapa?" tanya Bina penasaran

"biasa siapa lagi kalau bukan kak Hagia" jawab Nara dengan tangan yang siap menyuap bakso yang ada ditangannya

Bina hanya menganggukkan kepalanya karena ia juga mengakui kalau Hagia itu seperti malaikat yang tersasar di bumi

"gue mau pesen makanan dulu deh" setelah itu Bina menghampiri abang mie ayam langganannya dan tidak lupa segelas es teh manis sebagai minumannya.

Bina kembali duduk ke mejanya setelah memesan makanan dan minuman

"sumpah itu kak Hagia sama gengnya?" Tanya Agis memastikan matanya tidak salah liat

"eh iya kok dia ke kantin ga biasanya ada apa ya?" Nara menjawab pertanyaan Agis juga bingung karena tidak pernah sekalipun Hagia beserta gengnya makan di kantin

Bina mendengar ucapan teman-temannya itu dan ikut manatap Hagia namun fokusnya bukan pada obrolan mereka tapi ke handsaplast yang digunakan Hagia ditangan dan wajahnya, handsaplast karakter miliknya

saat sedang memperhatikan, Hagia menoleh dan langsung menatap kearah Bina yang sedang mematung dibangkunya untungnya abang mie ayam datang diwaktu yang tepat sehingga menghalangi pandangan Hagia pada dirinya

"njir tadi kak Hagia ngeliat kearah sini ga si merinding gue liat tatapannya" Agis berucap dengan heboh tidak sadar bahwa Bina sedang berdebar dan merapalkan doa semoga Hagia tidak mengenali mukanya dan hanya menatap tidak sengaja ke arah dirinya.

"udah buruan makan, lama gue tinggal" ucap Nara sudah muak mendengar kehebohan Agis tentang kak Hagia

Akhirnya Agis dan Bina mulai menyantap kembali makanan mereka walaupun Bina masih berdebar karena ternyata Hagia makan di kantin ini juga

"Bin nanti langsung pulang apa ke kos gue dulu?" Tanya Nara sambil membereskan mangkuk bekasnya makan

"langsung pulang aja deh mumpung masih siang ga terlalu macet" jawab Bina setelah meneguk habis es teh manis miliknya

"udahan nih yuk cabut, bareng gue aja Bin ke halte" ajak Agis karena dirinya membawa motor berbeda dengan Bina yang naik busway dan Nara jalan kaki ke kosnya

"oke yuk" mereka bertiga bangun dan pergi keluar kantin menyisakan tatapan tajam dari Hagia yang masih setia memperhatikan Bina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang