bab3

1.1K 20 1
                                    

Hoammmmm... subuh pun sudah menyambut ku,terdengar suara adzan bergema di masjid, bergegas ku bangun dan mengambil air wudhu.
ketika sudah selesai ku berjalan menuju ruang depan, langkahku terhenti... didepan kamar ibuku,terdengar isak tangis ibuku,ku dekatkan telingaku untuk mendengar suara ibu dan ternyata, ibu rindu ayah....
ini membuatku semakin benci dengan ayah..
ku beranikan mengetok pintu dan masuk.

"tok tok tok.."
"ibu,bolehkah aku masuk?" ucapku.

"masuklah nak...."

aku masuk dan mendekap ibu.. untuk menenangkan ibu.
"ibu.. apa yang membuatmu sedih,apakah ayah menyakiti mu lagi?"

"tidak sayang, tidak ada apa2.."
ibu tidak mau menjelaskan sebenarnya ibu langsung melepas dekapan ku.

"kau sekolah hari ini? tunggulah dimeja makan,ibu akan menyiapkanmu makan dan adikmu"
terlihat sedikit senyum dari wajah ibu yang dapat mengobati sedikit rasa sedihku karena senyum ibu.

"baiklah bu.. aku sholat dulu" ku balas senyuman ibu dengan senyuman ku.. dan aku keluar dari kamar ibu.
ku harap ibu tidak sedih lagi..

"buu.... laparr nih makan nya mana?" suara resti mulai menggema dan membuat berisik. ya begitulah dia jika sudah lapar pasti rewel.

"resti,sabar dikit bisa kan? harusnya kamu liat dulu ibu sedang apa baru teriak"

"nak sudah jangan berdebat,ini makanan buat kamu resti.." ibu mencoba mendamaikan ku dengan resti, aku pun diam dan menyantap makan pagi ku bersama ibu dan adikku..
kuliat jam dinding sudah hampir jam 7 pagi, aku langsung berhenti dan bergegas berangkat..

"ya ampun!! udah hampir jam 7. bu fyfah berangkat" tak lupa ku cium tangan ibuku

"tuh kan kamu kebiasaan deh pasti telat, yaudah hati-hati" ucap ibu

perbincangan ku dan ibu kuakhiri dengan salam.

saat aku menyalakan mesin motor ku,kuliat ada mobil yang baru bergegas pergi dari rumah ku, dan sepertinya aku mengenal mobil itu, jangan jangan....
ah sudahlah aku mencoba menepis semua bayanganku, dan pergi.

sesampai disekolah.

waaaaa telat lagi, kebiasaan deh. hmm
dan seperti biasa aku harus hormat di depan tiang bendera sampai pengajian bersama selesai. ku lihat dari kejauhan seperti ihza?dan sepertinya dia ingin menghampiri ku

"hai fyf kamu gapapa? ko pucet sih?"
belum sempat ku jawab aku sudah tak kuat lagi, kepala ku sudah berkunang-kunang hingga aku jatuh ke pelukannya.
ihza langsung membawa ku ke uks.

"fyf bangun fyf..."

"auuuuu, kepalaku sakit sekali, aku kenapa?"

" pasti kamu lupa minum obat pagi tadi, sampai kumat begini"

"ya ampun,iya aku lupaa aku tadi buru-buru dan tak memikirkan untuk minum obat lagi" ucapku.

astaga dia benar2 perhatian dan sayang padaku, bukan hanya kata2 nya saja, mungkin ihza bukan pria romantis dan puitis tapi dia selalu tau bagaimana membuat ku merasa nyaman saat bersamanya,terimakasih tuhan, walau kehidupanku kacau balau tapi kau titip kan dia,untuk menemani ku,walau aku tak tau sampai kapan aku akan bersamanya.

bel berbunyi, membangunkan ku dari lamunanku.
aku pun kembali ke kelas bersama ihza.

"makasih ya, udah bantu aku.."

"sama-sama, sudah menjadi tanggung jawabku sebagai pacarmu.." dengan senyum andalan nya yang selalu membuat aku kelepek kelepek.

Aku rindu ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang