"Aaa... Memel tadi di perjalanan aku seneng banget!" Teriak Icha menggebrak meja Melin, sahabatnya. Ia menarik narik seragam putih abu abu Melin hingga sedikit kucel.
"Astaga Icha kamu tuh ngagetin aku, bikin jantung aku mau copot, untung tuhan masih berbaik hati sama aku." Kesal Melin terhadap Icha karena aksinya beberapa detik yang lalu.
"Biar kutebak pasti mas mas scoopy kan?" Terka Melin menghadapi Icha yang kini duduk disebelah Melin.
"Hehehe sorry, kelepasan" cengir Icha "Iya, betul sekali tebakanmu" Icha memberikan dua jempol sekaligus dihadapannya.
Icha menceritakan kejadian tadi ketika berangkat sekolah. Ia berpapasan lawan arah dengan sesosok lelaki. Sesosok lelaki yang telah membuat Icha jatuh cinta yang hanya bisa dilihat manakala berangkat sekolah. Lelaki itu Icha beri nama mas mas scoopy.
"Ealah Icha, Icha sekali kali lah nyapa kek, tanya nama kek, minta nomor kek, atau apa kek. Ngga hanya berpapasan doang, terus histeris kayak gitu. Sampai eneg aku dengar kalau kamu cerita tentangnya" Melin memutarkan bola matanya kesal sekaligus gemas melihat tingkah laku Icha.
"Pengennya sih gitu, tapi dia kan pakai montor dan wush..." tangan Icha meleok leok diudara seperti pengendara motor "cuman papasan doang, mau nyapa saja ngga bisa, apalagi tanya nama" jelas Icha.
"Ya sudah gini aja nih, aku doakan semoga Icha dipertemukan dengan mas mas scoopy, agar Icha bahagia, ngga hanya papasan, tapi juga berkenalan, Amiin.. lahumul al fatihah" tutup Melin dengan rangkaian doa beserta al fatihah, agar Icha berhenti mengoceh mengenai mas mas scoopy. Mengingat jam menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh menit. Tanda bel masuk berbunyi, para siswa segera menempati diri masing masing.
----- .... -----
Bel pulang sekolah berbunyi, Icha dan Melin segera keluar dari kelas menuju parkiran.
"Icha,aku pulang duku ya.. udah ditunggu sama papa didepan" pamit Melin, "Bye"
"Bye too"
Icha segera mengeluarkan sepedanya dari parkiran begitu Melin sudah tidak tampak di depan gerbang. Ia beranjak mengayuh sepeda keranjang kesayangannya santai menikmati angin.
"Ingin ku berdiri di sebelahmu.., menggenggam erat jari jarimu..., mendengarkan lagu sheila on seven seperti waktu itu.., saat kau disisiku.." Icha bersenandung ria di perjalanan , lagu celengan rindu karya Fiersa Besari ini mengingatnya tentang Mas Mas Scoopy, betapa bahagianya kalau Ia bisa berada di samping Mas Mas Scoopy.
Icha memberhentikan nyanyiannya takkala dari arah berlawanan terlihat sosok lelaki yang tak asing yang tengah mendorong motor scoopy.
"Astaga, itu kan Mas Mas Scoopy!" Pekik Icha "Kenapa ya.. dengan motornya? Kok dia dorong motornya sih? Aduh kenapa aku jadi khawatir gini?" Berbagai macam pertanyaan menggema di pikiran Icha.
"Samperin ngga nih? Samperin atau ngga? Ngga atau samperin? Aa... samperin ajha deh"
Akhirnya Icha memutuskan untuk samperin Mas Mas Scoopy.
"Ekhm.. Hai kak, kenapa ya motornya?" Tanya Icha sedikit gugup. "Ngga nyangka aku bisa sedeket ini..." batinnya girang
Merasa ditanya lelaki itu menoleh ke arah Icha "Oh.. kni motor gue kehabisan bensin ditengah jalan" jawab Mas Mas Scoopy "Daerah sini ada yang jualan bensin ngga ya?" Tanya Mas Mas Scoopy. Merasa diabaikan Ia mengulangi pertanyaannya "EKHM.."
Icha terlonjak kaget lantaran terlalu fokus memandang sosok dihadapannya yang begitu.... tampan.
"A..ada ada tapi jaraknya lumayan sih kak, kalau kakak dorong motornya terus pastinya bakal capek" jawab Icha tergagap, Ia menetralkan tubuh, lalu melanjutkan penjelasannya "Ehm.. gini saja kak, aku akan beli bensin buat kakak, nanti kakak tunggu disini dulu" Icha memberi tawaran.
"Gue minjem sepeda loe saja, loe tunggu disini jagain motor gue"sergah Mas Mas Scoopy tak enak hati jika cewek didepannya ini harus pergi mencari bensin untuknya.
"Eh.. tapi kak.. ini sepeda cewek loh"
"Ngga papa, yang penting beli bensin"
"Ya udah deh.. ini kak" Icha memberikan sepeda keranjangnya ke Mas Mas Scoopy.
"Sebelumnya maaf kalau gue ngrepotin loe lagi, dompet gue ketinggalan di rumah, gue boleh pinjam loe sebentar ngga" kata Mas Mas Scoopy meringis kecil.
Icha mengeluarkan dompet dari tas "Aku ada nih, dipakai ajha dulu buat kakak." Ucapnya memberikan lembaran sepuluh ribuan dua.
Sekejap kemudian Mas Mas Scoopy mengayuh sepeda keranjang untuk membeli bensin. Icha termenung di depan motor scoopy "Astaga apa ini benar benar mimpi?"
Hati Icha benar benar bahagia saat ini, bertemu dengan Mas Mas Scoopy yang selalu Ia idam idamkan. Bagaimana tidak, baru pertama kali ini Icha berda didekatnya dengan jarak kurang dari radius satu meter. Hanya karena perihal motor scoopy yang kehabisan bensin, bahkan dia menggunakan sepeda keranjang miliknya untuk beli bensin.
" Icha ngga bakalan deh cuci sepeda Icha biar wanginya Mas Mas Scoopy nemplok terus" gumam Icha
Kisaran lima belas menit kemudian, Mas Mas Scoopy kembali dengan membawa sebotol bensin. Ia segera menuangkan bensin ke bangki motor scoopy. Setelah itu, mengucapkan terima kasih karena telah membantunya dan minta maaf karena merepotkannya ke Icha.
"Oh.. satu lagi, gue boleh minta nomor loe agar gue bisa ngembalikan duit loe?" Pinta Mas Mas Scoopy menyodorkan ponselnya ke Icha.
"Boleh..." Icha mengetik beberapa digit di layar ponsel "Ini Kak.."
"Makasih ya.. gue pergi dulu" pamit Mas Mas Scoopy meninggalkan Icha
Icha memandang kepergian Mas Mas Scoopy. Seketika ia melompat lompat girang.
"KYAA.. HARI INI BAHAGIA KU MAKIN DOBEL DOBEL DEHH"
Tanpa Icha sadari , sebuah senyuman terukir diwajah Mas Mas Scoopy melihst aksi Icha melalui spion bundar di motor scoopynya.
"Dasar aneh"
--- bersambung ---
# Gimana nih ceritanya?
#Lanjut part II
#Jangan lupa votenya kalau suka
# salam @galightxy
KAMU SEDANG MEMBACA
a short story GaJe
Short StoryHai... para calon pembaca sebuah cerita pendek GaJe ( Gak Jelas ) semoga terhibur :) #galightxy